Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN KAPASITAS KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (UMKM, BUMDES, DAN KOPERASI) DI DESA JATIHURIP, KECAMATAN SUMEDANG UTARA, KABUPATEN SUMEDANG Sri Hendrawati
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i2.37127

Abstract

Pengembangan kapasitas kegiatan kewirausahaan Desa Jatihurip yang berfokus pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) merupakan upaya yang dilakukan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan kemampuan para pengusaha UMKM di Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, termasuk dalam hal pemasaran dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Kegiatan ini merupakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) yang terintegrasi dengan Pengabdian Mahasiswa pada Masyarakat (PPM) Universitas Padjadjaran. Melalui kegiatan ini, Universitas Padjadjaran diharapkan mampu memberikan kontribusi pada pengembangan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat pedesaan. Kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi potensi UMKM dan mengembangkan kapasitas UMKM yang ada di Desa Jatihurip dengan cara memberikan pelatihan pengembangan kapasitas UMKM. Metode yang digunakan yaitu kegiatan pelatihan dan pemberdayaan yang melibatkan empat UMKM yang menjadi sasaran pengembangan, serta optimalisasi Bumdes agar diaktifkan kembali. Output dari kegiatan ini diantaranya UMKM memiliki legalitas usaha, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), mendapatkan sertifikat pelatihan keamanan pangan, dan sertifikasi halal. Selain itu, para pengusaha UMKM terbuka untuk memiliki packaging dan branding yang menarik serta berani dan antusias untuk meningkatkan pemasaran lebih luas baik secara offline maupun online. Dan dalam segi manajerial, para pengusaha UMKM juga dilatih dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, produksi, pembukuan/keuangan, dan marketing. UMKM memiliki peranan sangat penting dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, sehingga diperlukan pengembangan usaha dan pembinaan berkelanjutan dari pemerintah daerah setempat agar UMKM terus maju dan berkembang. Dalam hal ini, salah satu yang berperan yaitu Bumdes. Dengan kegiatan ini diharapkan Bumdes Jatihurip aktif kembali. Sehingga UMKM dan Bumdes dapat bersinergi untuk kesejahteraan masyarakat
Kualitas Hidup Balita Stunted Sri Hendrawati; Henny Suzana Mediani; Nada Shofi Salsabila
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 5 (2023): Volume 5 Nomor 5 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i5.8448

Abstract

ABSTRACT The incidence of stunting in Indonesia is now a major nutritional problem. Stunted state is the beginning of the occurrence of stunting in children and allows influence also on the quality of life of children. This study aimed to see a picture of the quality of life of stunted toddlers. This research design used quantitative descriptive research. The population to be studied were all children with stunting aged 2-5 years in the Banjaran Community Health Center working area, Bandung Regency. The sampling technique used in this study was total sampling with a sample of 151 children. Assessment of the quality of life of stunted children was measured using the PedsQLTM 4.0 Generic Core Scales Proxy Parent Report instrument from Varni. Analysis of the data used in this study was univariate analysis using the mean value. The results of this study indicated that stunted children aged 2-5 years have a good quality of life of 59.6% and bad as much as 40.4%. The mean value of the whole individual respondent was 83.2 that was still poor value will be at risk of causing stunted children to become stunted. The conclusion from this study was that the average quality of life of stunted toddlers was good, but the quality of life of stunted toddlers was not necessarily good either. It was expected that parents and health workers can maintain the quality of life of these toddlers who were already good to stay good or even improve by making efforts to prevent stunting. Keywords: Quality of Life, Stunted, Toddler.  ABSTRAK Kejadian stunting di Indonesia kini menjadi permasalahan gizi utama. Keadaan stunted merupakan awal dari kejadian stunting pada anak dan memungkinkan berpengaruh juga terhadap kualitas hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kualitas hidup balita yang mengalami stunted. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi yang akan diteliti adalah semua anak penderita stunting usia 2-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Banjaran Kota Kabupaten Bandung. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel 151 anak. Penilaian kualitas hidup anak stunted diukur menggunakan instrumen PedsQLTM 4.0 Generic Core Scales Proxy Parent Report dari Varni. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dengan menggunakan nilai mean. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa balita stunted usia 2-5 tahun memiliki kualitas hidup baik sebanyak 59,6% dan buruk sebanyak 40,4%. Nilai mean dari keseluruhan individu responden adalah 83,2 nilai yang masih buruk ini akan berisiko menyebabkan balita stunted menjadi stunting. Simpulan dari penelitian ini adalah rata-rata kualitas hidup balita stunted baik, namun kualitas hidup balita stunting belum tentu baik juga. Diharapkan orang tua dan tenaga kesehatan dapat menjaga kualitas hidup balita yang sudah baik ini agar tetap baik atau bahkan meningkat dengan melakukan upaya penyuluhan untuk pencegahan stunting. Kata Kunci: Balita, Kualitas Hidup, Stunted.
Knowledge of mother toddlers about stunting Sri Hendrawati; Firla Husnul K.H; Witdiawati Witdiawati
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.346 KB) | DOI: 10.30644/rik.v9i2.447

Abstract

Background: The major issue of nutrition problem in the world is malnutrition. As many as 14% of the world's population is overweight, 13.3% of school-age children are underweight, and 35.6% are stunted. Stunting is a failure to achieve optimal growth, measured by TB/U (height by age). Mother's knowledge is an important factor in detecting stunting. Knowledge can influence the way a person understands the fulfillment of nutrition and growth in toddlers. The purpose of this study was to describe the knowledge of mothers of toddlers about stunting in children under five. Method: The study design used quantitative descriptive. The population of this study was all mothers of children under five years old in the village of Cinta Rakyat, Samarang, Garut, as many as 373 respondents, and sample was taken by proportianate purposive sampling technique to obtain 197 mothers who had toddlers. The instrument was adopted from previous reserarches by Dewi, Suhartika, and Suriani (2019). The instrument consists of 28 questions with a Guttman scale, if the correct answer is given a value of 1 and if the wrong answer is given a value of 0. The instrument validity test shows a value of 0.370-0.672 so that the instrument is declared valid, while the instrument reliability test shows a value >0.694 so that the instrument is declared reliable. Data analysis was carried out by categorizing knowledge into good, sufficient, and insufficient knowledge. Good knowledge if the answer is correct 22-28, knowledge is sufficient if the answer is correct 15-21, and poor knowledge if the answer is correct <15. Results: The results showed that the knowledge of mothers about stunting in general were 30 mothers (15.3%) had good knowledge, 59 mothers (29.9%) had sufficient knowledge, and 108 mothers (54.8%) had insufficient knowledge. Conclusion: The knowledge of mothers of toddlers about stunting in toddlers is still insufficient. Therefore, it is needed to be improved through socialization and education programs about stunting especially for mothers of toddlers that can be conducted by nurses in Community Health Center. Key words: knowledge, mother of toddlers, stunting.
Optimalisasi Peran Kader Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Stunting dan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Pada Balita di Desa Linggar Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung Sri Hendrawati; Henny Suzana Mediani; Nenden Nur Asriyani Maryam
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9708

Abstract

ABSTRAK Angka kejadian stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Selain itu cakupan deteksi dini tumbuh kembang balita juga masih jauh dibawah target yang ditetapkan yaitu 90%. Upaya pencegahan stunting dan stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) yang dilakukan di Posyandu belum optimal. Untuk deteksi tumbuh kembang, di posyandu hanya dilakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan saja. Kader kesehatan belum mampu melakukan deteksi dini dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita secara komprehensif. Melalui kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM), tim pelaksana PPM melakukan pemberdayaan terhadap kader kesehatan di Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung mengenai upaya pencegahan stunting dan SDIDTK pada balita dengan tujuan untuk membantu kader kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kewaspadaan terjadinya stunting dan deteksi dini tumbuh kembang pada balita serta bagaimana cara menanggulangi dan mengatasinya. Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah kader kesehatan sejumlah 30 orang. Metode kegiatan ini dilakukan melalui tahapan identifikasi/ pengkajian; penetapan masalah; pelaksanaan kegiatan dengan ceramah, simulasi, diskusi, dan praktikum; evaluasi dan pendampingan; dan rencana tindak lanjut. Pengukuran pengetahuan pada kegiatan ini diperoleh menggunakan kuesioner pretest dan posttest, sedangkan pengukuran kemampuan psikomotor berdasarkan lembar cheklist observasi. Data dianalisis dengan distribusi frekuensi, nilai mean, dan dependent t-test. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata skor pengetahuan kader sebelum 65,82 (SD = 12,39) dan setelah 84,23 (SD = 11,51) kegiatan pemberdayaan, dengan rata-rata peningkatan skor 18,41 (SD = 12,94) (p=0,000; α=0,05). Pada kemampuan psikomotor kader kesehatan menunjukkan peningkatan yang signifikan setelah dilakukan kegiatan. Melalui kegiatan ini pengetahuan dan kemampuan kader kesehatan dapat meningkat dalam upaya pencegahan stunting dan SDIDTK pada balita. Hasil kegiatan ini merekomendasikan perlunya rencana tindak lanjut yaitu pencegahan stunting dan SDIDTK pada balita oleh kader kesehatan yang sudah dilatih dan dilakukan evaluasi secara berkelanjutan bekerjasama dengan puskesmas sekitar. Kata Kunci: Balita, Kader Kesehatan, Pencegahan, Stunting, Tumbuh KembangABSTRACT The incidence of stunting in Indonesia is still quite high. In addition, the coverage of early detection of toddler growth and development is still far below the set target of 90%. Efforts to prevent and stimulate, detect, and early intervention for growth and development at posyandu have yet to be optimal. For growth and development detection, at posyandu, only weighing and measuring height are carried out. Health cadres have yet to comprehensively carry out early detection and intervention of deviations in the growth and development of toddlers. Through Community Service activities, the team empowered health cadres in Linggar Village, Rancaekek District, Bandung Regency, regarding efforts to prevent stunting and stimulate, detect, and early intervention for growth and development in toddlers to assist health cadres in increasing knowledge, understanding, and awareness of the occurrence stunting and early detection of growth and development in toddlers and how to overcome it. The target audience for this activity is 30 health cadres. This activity is carried out through the stages of identification/assessment; problem determination; implementation of activities with lectures, simulations, discussions, and practicum; evaluation and assistance; and follow-up plans. Measurement of knowledge in this activity was measured using a pretest and posttest questionnaire, while psychomotor abilities were measured on observation checklist sheet. Data were analyzed by frequency distribution, mean value, and dependent t-test. The results of the activity showed that there was a difference in the average knowledge score of cadres before 65.82 (SD = 12.39) and after 84.23 (SD = 11.51) empowerment activities, with an average score increase of 18.41 (SD = 12 .94) (p=0.000; α=0.05). The psychomotor abilities of health cadres showed a significant increase after the activity was carried out. Through this activity, the knowledge and skills of health cadres can increase efforts to prevent stunting and stimulate, detect, and early intervention for growth and development in toddlers. The results of this activity recommended the need for a follow-up plan, namely stunting prevention and stimulate, detect, and early intervention for growth and development in toddlers, by health cadres who have been trained and evaluated continuously in collaboration with the health center. Keywords: Growth and Development, Health Cadres, Prevention, Stunting, and Toddlers.