Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH SLEEP HYGIENE TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUNADUA KOTA PADANGSIDIMPUAN Mei Adelina Harahap; Nefonavratilova Ritonga; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 7 No 2 (2022): Vol. 7 No. 2 Desember 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v7i2.902

Abstract

Penderita Diabetes Mellitus tipe 2 memiliki gejala klinis seperti polodipsia, poliuria, polifagia dan nyeri yang juga terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan gangguan tidur. Bertambahnya frekuensi terbangun, susah untuk tertidur kembali, dan ketidakpuasan tidur yang menyebabkan kualitas tidur menurun. Sleep hygiene merupakan salah satu metode untuk meningkatkan kualitas tidur berupa sekumpulan daftar kegiatan yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi mulainya tidur dan mempertahankannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh sleep hygiene terhadap kualitas tidur penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Batunadua. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan rancangan quasy eksperiment dengan desain One Group Pretest Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita DM tipe 2 yang tinggal di wilayahkerja Puskesmas Batunadua sebanyak 216 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 responden yang dipilih berdasarkan criteria inklusi. Instrumen yang digunakan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan p = 0,000 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah sleep hygiene berpengaruh terhadap kualitas tidur pasien DM tipe 2. Disarankan petugas kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan terkait sleep hygiene untuk meningkatkan kualitas tidur pasien diabetes tipe 2 dan menggunakan sleep hygiene sebagai program promosi kesehatan. Patients with Type 2 Diabetes Mellitus have clinical symptoms such as polodipsia, polyuria, polyphagia and pain which also happens at night and can cause sleep disturbances. Increased frequency of awakening, hard to fall back asleep and sleep dissatisfaction what causes sleep quality to decline. Sleep hygiene is one method to improve sleep quality in the form of a list of activities what can be done to facilitate the onset of sleep and defend it. The purpose of this research know the effect of sleep hygiene on sleep quality type 2 diabetes mellitus in the working area of Batunadua Health Center. This research is quantitative research using a quasi-experimental design with One Group Pretest Posttest design. The population in this study is all patients with type 2 DM who live in the working area of the Batunadua Health Center as many as 216 people. Sampling technique using purposive sampling technique with a sample of 20 respondents selected based on the inclusion criteria. Instruments used using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire to measure sleep quality. Data analysis using Wilcoxon test. The results of the study show p = 0.000 (p<0.05). The conclusion of this research is sleep hygiene affect sleep quality type 2 DM patients. Recommended by health workers can provide sleep hygiene to improve sleep quality type 2 diabetic patient and use sleep hygiene as a health promotion program.
HUBUNGAN MOBILISASI DINI POST SECTIO CAESAREA DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA OPERASI DI RSUD PANDAN Nur Aliyah Rangkuti; Yunella Zein; Novita Sari Batubara; Mei Adelina Harahap; M. Ali Sodikin
Jurnal Education and Development Vol 11 No 1 (2023): Vol.11 No.1. 2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.721 KB) | DOI: 10.37081/ed.v11i1.4563

Abstract

Persalinan bisa terjadi secara fisiologis maupun patologis. Persalinan patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan (Sectio Caesarea). World Health Organization (WHO), rata-rata sectio caesarea 5-15% per 1000 kelahiran didunia. Proses penyembuhan luka post sectio caesarea yang normal adalah 6-7 hari postpartum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan mobilisasi dini post sectio caesarea dengan proses penyembuhan luka operasi di RSUD Pandan Tapanuli Tengah Tahun 2022. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post partum dengan tindakan SC di ruang nifas RSUD Pandan bulan Juli 2022 yaitu 47 orang, dan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 47 orang dengan menggunakan metode total sampling. Analisa yang digunakan adalah Chi-square, dengan hasil menunjukkan ada hubungan mobilisasi dini post section caesarea dengan penyembuhan luka operasi p (0,000). Disarankan pada post section caesarea dapat melakukan penyembuhan luka operasi yang tepat dengan cara mobilisasi dini. Tenaga kesehatan dapat menyatakan kepada ibu post section caesarea tentang bahaya jika penyembuhan luka operasi lama.
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA Mei Adelina Harahap; Akhyar Fauzi Gintings; Nur Aliyah Rangkuti; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 8 No 1 (2023): Vol.8 No. 1 Juni 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v8i1.1044

Abstract

ABSTRACT Labor and birth are normal physiological events. The birth of a baby is a social event that is awaited by a mother and family during pregnancy. There are two ways in the delivery process, namely the natural or normal way and the Sectio Caesarea method. Sectio Caesare is the process of giving birth with a surgical process carried out with medical instructions, due to disturbances in the mother and fetus. Sectio caesarea surgery with various consequences such as causing anxiety felt by the patient. The effects of anxiety in postoperative patients have an impact on the ongoing postoperative treatment. This condition of anxiety can have a detrimental effect because it can cause bleeding both during surgery and after surgery. The effects of anxiety in postoperative patients have an impact on the ongoing postoperative treatment. This condition of anxiety can have a detrimental effect because it can cause bleeding both during surgery and after surgery. This anxiety can be treated in two ways, namely pharmacologically, related to drugs and medical treatment and the second non-pharmacologically, among others, relaxation techniques, namely finger hold. This study aims to determine the effect of hand-held relaxation techniques on anxiety levels in postoperative Sectio Caesarea patients. This research is a quantitative research with Quasy Experiment design with One Group Pretest-Postest design. The population in this study were all postoperative Sectio Caesarea patients who were present at the time of the study. The sample in this study was taken using the Accidental Sampling technique. The data collection method used the ZSAS questionnaire. The results of data analysis using the Wilcoxon test analysis obtained a significant value of 0.000. Based on this value, because the value of P <0.05, it can be concluded that there is an effect of finger grip relaxation techniques on the level of anxiety in postoperative Sectio Caesarea patients. It is suggested that the results of this study can be used as an independent intervention in postoperative Sectio Caesarea ABSTRAK Persalinan dan kelahiran suatu kejadian fisiologis normal. Kelahiran seorang bayi adalah kejadian sosial yang dinanti oleh seorang ibu serta keluarga selama kehamilan . Ada dua cara dalam proses persalinan yaitu cara alami atau normal dan cara operasi Sectio Caesarea. Sectio Caesare adalah proses melahirkan dengan proses pembedahan dilakukan dengan petunjuk medis, karena adanya gangguan pada ibu dan janin. Tindakan operasi sectio caesarea dengan berbagai akibat seperti menimbulkan kecemasan yang dirasakan pasien. Efek kecemasan pada pasien post operasi berdampak pada berlangsungnya pengobatan pasca operasi. Kondisi kecemasan ini dapat menimbulkan efek yang merugikan karena bisa menyebabkan pendarahan baik pada saat pembedahan ataupun pasca operasi. Efek kecemasan pada pasien post operasi berdampak pada berlangsungnya pengobatan pasca operasi. Kondisi kecemasan ini dapat menimbulkan efek yang merugikan karena bisa menyebabkan pendarahan baik pada saat pembedahan ataupun pasca operasi. Kecemasan ini bisa di obati dengan dua cara yaitu dengan farmakologis, terkait dengan obat-obatan dan perawatan medis dan yang kedua dengan non farmakologis antara lain, teknik relaksasi yaitu genggam jari (finger hold). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap tingkat kecemasan pada pasien post operasi Sectio Caesarea. Penelitan ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain QuasyEksperimentdengan rancangan OneGrup Pretest-Postest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien post operasi Sectio Caesarea yang ada pada saat penelitian berlangsung sedangkan Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Accidental sampling.. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner ZSAS. Hasil analisa data dengan analisis uji Wilcoxon diperoleh nilai signifikan 0,000. Berdasarkan nilai tersebut karena nilai P<0,05 dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap tingkat kecemasan pada pasien post operasi Sectio Caesarea. Disarankan untuk hasil penelitian ini dapat digunakan sebagaia intervensi secara mandiri pada pasien post operasi Sectio Caesarea.
PELAKSANAAN RENDAM KAKI DENGAN AIR GARAM UPAYA PENURUNAN SKALA NYERI REUMATIK PADA LANSIA DI PANTI JOMPO BASILAM Mei Adelina Harahap; Nur Aliyah Rangkuti; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 5 No 1 (2023): Vol. 5 No. 1 April 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i1.1010

Abstract

AbstractThe increasing number of elderly people creates problems, especially in terms of health and welfare of the elderly. The existence of disease affects the condition of a person's physical health which is one aspect that determines a person's quality of life. One of the changes in physical condition due to aging is in the musculoskeletal system, namely joint disorders which are common diseases that are very closely related to the aging process with the main symptom being pain. One of the diseases associated with pain in the joints and bones that the elderly commonly complain about due to pain that is felt to really interfere with activities is rheumatism. Rheumatism is a disease that attacks the joints and bones or the supporting tissues around the joints. Measures to treat pain in rheumatism using non-pharmacological techniques, namely by soaking the feet in salt water. Salt water is known to reduce the inflammatory effect on the joints so that the pain is reduced. The methods used are providing information (lectures) and carrying out foot soaks with salt water in an effort to reduce the rheumatic pain scale. The implementation was carried out at the Basilam Nursing Home in March 2023 which was attended by 12 elderly people suffering from rheumatism. This activity was carried out well and even the participants looked enthusiastic and hoped that the implementation of foot soaks with salt water could reduce the rheumatic pain scale and prevent complications in the elderlyAbstrakMeningkatnya jumlah lansia menimbulkan masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia. Keberadaan penyakit mempengaruhi kondisi kesehatan fisik seseorang yang merupakan salah satu aspek yang menentukan kualitas hidup seseorang. Salah satu perubahan kondisi fisik karena menua adalah pada sistem muskuloskeletal yaitu gangguan pada persendian yang merupakan penyakit yang sering dijumpai yang sangat erat hubungannya dengan proses menua dengan gejala utama nyeri. Salah satu penyakit yang berhubungan dengan nyeri pada persendian dan tulang yang biasa dikeluhkan lansia akibat nyeri yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas adalah reumatik. Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau jaringan penunjang sekitar sendi. Tindakan untuk mengatasi nyeri pada Rematik dengan menggunakan teknik non farmakologi yaitu dengan rendam kaki dengan air garam. Air garam diketahui mengurangi efek inflamasi pada sendi sehingga rasa nyerinya berkurang.Metode yang digunakaan adalah memberikan informasi (ceramah) dan melaksanakan rendam kaki dengan air garam upaya menurunkan skala nyeri reumatik. Pelaksanaan di lakukan di Panti Jompo Basilam pada bulan Maret 2023 yang diikuti oleh 12 lansia yang menderita reumatik. Kegiatan ini terlaksana dengan baik bahkan para peserta terlihat antusias dan mengharapkan pelaksanaan rendam kaki dengan air garam dapat menurunkan skala nyeri reumatik dan dapat mencegah kompilkasi pada lansia.
PENYULUHAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SELAMA MASA PANDEMI COVID 19 Mei Adelina Harahap; Nur Aliyah Rangkuti; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 2 (2022): Vol.4 No. 2 Agustus 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i2.833

Abstract

Promosi kesehatan merupakan esensi dari peran tenaga kesehatan yang sebenarnya berdampak positif dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan. Membiasakan pola hidup bersih dan sehat perlu diterapkan mulai dari sekarang, terutama di masa wabah Covid-19 ini. Pembiasaan PHBS bermaksud memberikan kegiatan rutin bagi seseorang terkait dengan pola hidup bersih dan sehat sehingga menjadi kebiasaan (Wiranata, 2020). Peran orang tua sangat penting dan berpengaruh dalam pembiasaan pola hidup bersih dan sehat dalam keluarga. Orang tua berkewajiban menentukan pilihan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi anggota keluarga seperti mengkonsumsi berbagai jenis makanan bergizi, dukungan emosional, aktivitas sehari-hari (aktivitas fisik), dan kualitas lingkungan (Inderan dan Weta, 2018). Oleh karena itu, pembiasaan pola hidup bersih dan sehat bagi anggota keluarga khususnya dan masyarakat selama wabah Covid-19 dapat berupa edukasi, baik berbasis teori maupun praktik langsung. Jika masyarakat membiasakan pola hidup bersih dan sehat sejak dini, maka secara tidak langsung masyarakat telah berperan aktif dalam memerangi COVID-19 di Indonesia. Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih, Sehat Abstract Health promotion is the essence of the role of health workers who actually have a positive impact in an effort to increase community participation in improving the health status . Getting used to a clean and healthy lifestyle needs to be applied from now on, especially during this Covid-19 outbreak. PHBS habituation intends to provide a routine activity for someone related to a clean and healthy lifestyle so that it becomes a habit (Wiranata, 2020). The role of parents is very important and influential in the habituation of a clean and healthy lifestyle in the family. Parents are obliged to determine the choice of quality health services for family members such as consuming various types of nutritious food, emotional support, activities of daily living (physical activity), and environmental quality (Inderan and Weta, 2018). Therefore, habituation of a clean and healthy lifestyle for family members in particular and the community during the Covid-19 outbreak can be in the form of education, both theory-based and direct practice. If people get used to a clean and healthy lifestyle from an early age, then indirectly the community has played an active role in fighting COVID- 19 in Indonesia.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SENAM REUMATIK LANSIA DI PANTI JOMPO AL-YUSUFIYAH Mei Adelina Harahap; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 3 (2022): Vol. 4 No. 3 Desember 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i3.903

Abstract

Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun hal tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Di beberapa negara, terutama di negara-negara maju umur harapan hidup telah bertambah panjang sehingga warga-warga yang berusia lebih dari 65 tahun juga bertambah. Adanya peningkatan jumlah penduduk usia lanjut tersebut menyebabkan perlunya perhatian pada para lansia agar lansia tidak hanya berumur panjang tetapi juga dapat menikmati masa tuanya dengan bahagia serta meningkatkan kualitas hidup mereka. Tanda-tanda masa tua disertai dengan adanya kemunduran-kemunduran kemampuan kerja panca indera, gangguan fungsi alat-alat tubuh, perubahan psikologi serta adanya berbagai penyakit. Dengan banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia banyak pula masalah kesehatan yang dihadapi. Untuk mempertahankan kesehatan lansia-lansia tersebut perlu adanya upaya-upaya baik besifat perawatan, pengobatan, pola hidup sehat dan juga upaya lain seperti senam reumatik. Metode yang di gunakan ceramah dan kegiatan terapi aktivitas kelompok senaam reumatik lansia. Pelaksanaan di lakukan di Panti Jompo Al- Yusufiyah pada bulan Juni 2022 yang diikuti oleh 13 lansia yang menderita reumatik. Kegiatan ini terlaksana dengan dengan baik bahkan para peserta terlihat antusias dan mengharapkan kegiatan terapi aktivitas kelompok senam reumatik ini dapat dijadikan bukan hanya upaya menurunkan skala nyeri tapi juga dapat mencegahan kompikasi pada penderita reumatik. Old age or old age is not a disease, even though it can cause social problems. In several countries, especially in developed countries, life expectancy has increased so that citizens aged over 65 years are also increasing. The increase in the number of elderly population causes the need for attention to the elderly so that the elderly not only live long but can also enjoy their old age happily and improve their quality of life. Signs of old age are accompanied by declines in the ability of the five senses, impaired function of the organs, psychological changes and the presence of various diseases. With the many changes that occur in the elderly there are also many health problems they face. To maintain the health of the elderly, it is necessary to make good efforts in the form of treatment, medication, a healthy lifestyle and also other efforts such as rheumatic gymnastics. The method used is lectures and group activity therapy activities for the elderly rheumatic gymnastics. The implementation was carried out at the Al-Yusufiyah Nursing Home in June 2022 which was attended by 13 elderly people suffering from rheumatism. This activity was carried out well and even the participants looked enthusiastic and hoped that the therapy activities of the rheumatism exercise group could be used not only as an effort to reduce the pain scale but also to prevent complications in rheumatism sufferers.