Gumiarti
Prodi Kebidanan Jember, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Faktor Budaya dan Sosial Ekonomi terhadap Keberhasilan ASI Eksklusif pada Bayi 0-6 Bulan di Wilayah Puskesmas Patrang Kabupaten Jember Eni Subiastutik; Gumiarti; Syiska Atik Maryanti
Ovary Midwifery Journal Vol 4 No 1 (2022): August 2022
Publisher : Akademi Kebidanan Aifa Husada Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidak diragukan lagi bahwa ASI makanan terbaik bagi bayi karena kandungan nutriennya sesuai dengan yang dibutuhkan bayi. ASI mengandung zat kekebalan sehingga melindungi bayi dari beberapa penyakit. Berdasarkan data di wilayah Puskesmas Patrang Kabupaten Jember tahun 2016, cakupan ASI eksklusif sebesar 58% dan tahun 2017 sebesar 62%. Tidak memberikan ASI dengan alasan merasa ASI dianggap tidak mencukupi kebutuhan bayi dan ada yang mengatakan kolostrum harus dibuang karena kotor. Pemberian makanan pada bayi usia < 6 bulan karena menurut ibu bayi sering menangis. Bayi yang tidak diberikan ASI secara optimal bayi mudah sakit sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi, alergi, diare, konstipasi, bounding ibu dan bayi kurang, pengeluaran keluarga meningkat untuk membeli susu fomula. Keberhasilan pemberian ASI sangat perlu dukungan dari pasangan, keluarga, petugas kesehatan, serta pihak lain yang dapat meningkatkan program peningkatan ASI. Desain yang digunakan adalah analitik dengan metode pengambilan sampel secara simple random sampling, populasi sebanyak 57 ibu, diambil sampel 50 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Uji statistik menggunakan chi square dengan nilai p =0,042 untuk sosial budaya, yang berarti ada hubungan dengan keberhasilan ASI eksklusif, sedangkan nilai p=0,05 untuk sosial ekonomi yang berarti ada hubungan dengan nilai keeratan sedang (KK= 0,5). Pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan kepada bayi penting ditekankan kepada ibu melalui penyuluhan secara rutin, dukungan dari suami dan keluarga, serta masyarakat yang ada di lingkungannya. Pemberian ASI secara eksklusif terbukti dapat membantu perekonomian keluarga karena tidak perlu membeli susu formula, meningkatkan imunitas bayi, mencerdaskan, serta meningkatkan ikatan ibu dan bayi.