Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bangun Cipta, Rasa,

MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI SELAMA MENDAMPINGI ANAK BELAJAR DI RUMAH Rosalina Dewi Heryani; Ufiya Putri Adhiyati; Irna Kumala
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bangun Cipta, Rasa, & Karsa Vol 2, No 2 (2023): Jurnal PKM Batasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/pkmbatasa.v2i2.1764

Abstract

Orangtua merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Namun, menjadi orangtua bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak orang yang tidak siap menjadi orangtua yang baik dan hangat bagi anak dan keluarganya. Akhirnya, periode emas perkembangan tumbuh kembang anak seringkali tidak dimanfaatkan secara optimal. Apalagi tugas orangtua selama masa pandemi dinilai begitu berat terasa, selain harus mengurus keperluan rumah tangga, kini mereka dihadapkan untuk dapat mendampingi anak belajar di rumah. Pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka di sekolah sekarang dilakukan dari rumah dengan mengunakan media dalam jaringan (daring). Peserta didik tetap bertemu dengan guru dan teman-temannya namun pertemuan itu hanya melalui visualisasi dilayar handphone atau laptop, begitu juga dengan proses belajar mengajarnya. Penggunaan metode baru dalam proses belajar mengajar ini pun memerlukan waktu adaptasi yang panjang. Berbagai kendala pun akhirnya terjadi antara lain keterbatasan pengetahuan akan penggunaan teknologi dan keterbatasan kemampuan orangtua dalam mendampingi anaknya. Adaptasi dalam pembelajaran  di rumah tidak hanya terjadi pada anak, orangtua pun sebagai guru pengganti di rumah juga mengalami hal yang sama. Keadaan ini membuat sebagian orangtua terpancing emosi negatifnya karena adanya tekanan situasi.
TIPS DAN TRIK CARA MUDAH BELAJAR MATEMATIKA Ufiya Putri Adhiyati; Irna Kumala; Rosalina Dewi Heryani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bangun Cipta, Rasa, & Karsa Vol 1, No 1 (2022): Jurnal PKM Batasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/pkmbatasa.v1i1.956

Abstract

Matematika adalah pelajaran yang sangat penting dan banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun sering ditakuti siswa pada umumnya. Hal ini disebabkan karena siswa berasumsi matematika memiliki materi yang susah untuk dipahami karena selalu berhubungan dengan hitungan, angka, dan rumus. Asumsi ini telah melekat pada siswa yang tanpa disadari telah tertanam dari bangku SD lalu ke SMP dan SMA. Karena hal tersebut mengakibatkan siswa tidak memiliki niat dari dirinya untuk sungguh belajar matematika, jika bukan karena tuntutan dari sekolah yang mengharuskan untuk mengikuti pelajaran matematika. Demikian menjadikan siswa sering mengeluh dan susah setiap belajar matematika dan mempengaruhi nilai matematika menjadi rendah dan tidak memuaskan. Sebenarnya pelajaran matematika itu tidak sesulit dan mengerikan dari yang dibayangkan, Asalkan siswa dapat mengubah pola pikir dahulu bahwa matematika itu bukanlah pelajaran yang susah tapi matematika itu ternyata pelajaran yang mudah dan menyenangkan. Cara yang tepat untuk belajar matematika menjadi mudah adalah pertama kali siswa harus mengenal dan mempelajari dahulu konsep dasar dari materi matematika, bukan langsung menghapal rumusnya. Setelah siswa memahami alur konsep materi, maka dengan mudah siswa mengerjakan soal tanpa harus menghapal rumusnya. Selanjutnya siswa harus sering melatih mengerjakan soal matematika setiap hari, agar siswa menjadi terbiasa dalam menghadapi soal matematika yang begitu beragam tingkat kesukarannya dari mulai yang paling mudah hingga yang sukar. Dengan begitu siswa menjadi lebih terasah dan mahir menguasai soal matematika. Siswa harus rajin bertanya dengan yang lebih ahli, dengan guru atau teman sebaya jika terdapat kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika. Sehingga siswa cepat mengatasi masalah dalam mengerjakan soal matematika
PELATIHAN KRAEPELIN DAN TIPS MENGHADAPI WAWANCARA UNTUK PERSIAPAN TES MELAMAR PEKERJAAN Irna Kumala; Rosalina Dewi; Ufiya Putri Adhiyati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bangun Cipta, Rasa, & Karsa Vol 2, No 4 (2023): Jurnal PKM Batasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/pkmbatasa.v2i4.2259

Abstract

Banyak dari para pencari kerja tidak mempersiapkan dirinya dengan baik saat melakukan tes masuk dan wawancara sehingga kesempatan untuk dapat mendapatkan pekerjaan tersebut menjadi kecil. Walaupun skill atau kemampuan yang dimiliki oleh para pencari kerja pemula ini sudah dirasa cukup baik, namun pihak perusahaan tetap memiliki standarnya untuk dapat menerima calon pekerja yang dirasa sesuai dengan posisi lowong yang ada di perusahaan tersebut. Selain memiliki skill yang baik, hal yang juga penting untuk dimaksimalkan bagi para pencari kerja pemula adalah mengetahui cara mengerjakan tes dengan cepat dan akurat, salah satu tes yang biasa diujikan adalah tes Kraepelin. Tes Kraepelin ini, bertujuan sebagai tes konsentrasi bagi para peserta dan tes ini masuk dalam kelompok tes cepat yang tidak memungkinkan pengerjaan semua soal. Lain halnya dengan wawancara yang dilakukan oleh personalia maupun user pada tahap akhir nantinya. Wawancara biasanya menjadi tahap yang sangat menentukan bagi calon pelamar untuk dapat diterima di perusahaan tersebut. Masalah mengenai kepercayaan diri, kegugupan, dan pembawaan diri saat diwawancarai menjadi hal penting yang mesti dikuasai para calon pelamar dalam melamar pekerjaan. Maka itu, kami tergerak untuk membekali para calon pelamar pekerjaan ini dengan hal-hal yang mereka butuhkan setelah lulus dari sekolah.
MENGENAL EMPAT TIPE KEPRIBADIAN ANAK Irna Kumala; Rosalina Dewi; Ufiya Putri Adhiyati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bangun Cipta, Rasa, & Karsa Vol 1, No 4 (2022): Jurnal PKM Batasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/pkmbatasa.v1i4.1352

Abstract

Setiap anak memiliki berbagai tipe karakter yang berbeda. Dengan memahami kepribadian anak melalui tipologi kepribadiannya, berarti kita dapat memahami anak kita dengan lebih baik. Berikut ini terdapat empat tipe kepribadian di antaranya: 1. Tipe Kepribadian Sanguinis; tipe anak dengan karakter sanguinis yaitu ceria, selalu bahagia, mudah bergaul, banyak berbicara, penuh energi, sangat imajinatif, biasanya akan memulai pembicaraan, bersifat optimis dan mudah berteman dengan siapapun. 2. Tipe Kepribadian Koleris; anak berkepribadian koleris memiliki sikap tegas, penuh energi, bersemangat, dan suka bertualang, menyukai tantangan, memiliki konsentrasi yang baik dan dapat dengan mudah untuk menyelesaikan masalah yang cukup sulit. 3. Tipe Kepribadian Melankolis; tipe melankolis ini memiliki sikap pendiam dan perfeksionis. sehingga mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu, serta apa yang dia inginkan maka harus mendapatkannya. Tetapi anak melankolis selalu berhati-hati memikirkan apapun secara baik-baik. 4. Tipe Kepribadian Plegmatis; anak berkepribadian plegmatis terlihat sebagai pemalu, sederhana, suka mencari kedamaian, lebih banyak diam, tidak mudah bergaul, dan ia merasa cukup terhadap apa yang dimilikinya. Anak ini mempunyai sifat tenang, dan tidak terburu-buru