Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SMP MUHAMMADIYAH 36 JAKARTA SELATAN Heryani, Rosalina Dewi; Kumala, Irna
RESEARCH AND DEVELOPMENT JOURNAL OF EDUCATION Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v6i2.5899

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru di SMP Muhammadiyah 36 Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian peran kepala sekolah yang terdiri dari enam dimensi yaitu leadership, supervisor, motivator, inovator, manajer, dan educator hasilnya adalah cukup baik.
Strategi Pemasaran dengan Metode Swot dalam Persaingan Harga Tiket Maskapai Penerbangan Irna Kumala
JABE (Journal of Applied Business and Economic) Vol 5, No 2 (2018): JABE (Journal of Applied Business and Economic)
Publisher : UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jabe.v5i2.2403

Abstract

Dalam penjualan tiket terdapat persaingan yang ketat antar maskapai sehingga dibutuhkan strategi pemasaran yang mampu membuat maskapai bertahan. Masalah yang dibahas mengenai strategi yang dijalankan maskapai Royal Brunei Airlines sebagai objek penelitian dalam menghadapi persaingan harga tiket. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang dijalankan Royal Brunei Airlines dalam menghadapi persaingan harga tiket. Metode penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner kemudian diolah menggunakan SWOT analysis. Berdasarkan analisis posisi perusahaan dari tabel IFAS dan EFAS, faktor internal sebesar 2,685 dan faktor eksternal sebesar 1,08. Maskapai ini mempunyai posisi menguntungkan pada kuadran 1, strategi agresif diterapkan karena memiliki kekuatan dan peluang yang positif. Berdasarkan matriks SWOT, strategi yang dapat diambil adalah strategi SO, yaitu memanfaatkan harga yang sangat kompetitif dan peraturan tiket yang fleksibel serta tetap menjaga hubungan baik dengan travel agent yang sudah loyal agar tidak berpaling. Dengan kondisi stabilitas ekonomi yang cukup baik di Indonesia, kegiatan Royal Brunei Airlines dalam menjual tiketnya tidak terganggu. Berdasarkan matriks Internal-Eksternal, posisi Royal Brunei Airlines berada pada kotak IV dengan total strategis internal sebesar 3,185 dan total strategis eksternal sebesar 2,68. Strategi stabilitas dapat diterapkan dengan membangun jaringan informasi yang lebih luas agar brand images Royal Brunei Airlines dapat lebih dikenal oleh masyarakat.
Pemetaan Potensi Unggul Anak Usia Dini TK Tunas Kejaksaan Rosalina Dewi Heryani; Adeng Hudaya; Irna Kumala
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 03 (2018): Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v1i03.1935

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara memetakan potensi unggul anak usia dini serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, data di peroleh dengan cara observasi, wawancara dan studi literatur. Berdasarkan hasil dan pembahasan di simpulkan bahwa pemetaan potensi unggul dapat dilakukan melalui 5 langkah antara lain menyusun program stimulasi, membuat daftar minat dan bakat, uji coba minat dan bakat, penajaman profesi dan make a life plan. Ditemukan fakta bahwa hampir 90% orangtua TK Tunas Kejaksaan belum menemukan bakat, minat dan potensi unggul anaknya. Kata Kunci : potensi unggul, anak usia dini
Literasi Membangun Interaksi dan Menumbuhkan Empati Peserta Didik di SDS Muhammadiyah 52 Jakarta rosalina dewi heryani; Irna Kumala
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 5 (2021): Jurnal PkM : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v4i5.9261

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengajaran literasi yang tujuan akhirnya untuk menumbuhkan interaksi dan membangun empati. Kegiatan melibatkan 18 peserta didik kelas III dengan menggunakan media Google Classroom, Google Form, dan Video inspirasi. Kegiatan literasi dilakukan dengan membuat pohon impian, memutarkan video tentang perjuangan seorang ayah yang bekerja seabgai tukang ojeg untuk memenuhi kebutuhan hidup anaknya yang disabilitas yaitu tuna rungu, kemudian melakukan refleksi. Dari hasil kegiatan kami dapat menyimpulkan bahwa anak-anak memiliki impian yang besar dan mulia, semua impian itu mereka tuliskan didalam pohon impian, diantaranya ada yang bercita-cita sebagai ustadz, profesor, dokter mata, dan programmer. Selain itu melalui refleksi kami dapat menyimpulkan bahwa empati sudah mulai tumbuh di sebagian besar peserta didik, hal tersebut dibuktikan dengan setelah menyaksikan video mereka merasa sedih, terharu, menyentuh hati, bangga dengan sosok sang ayah, dan ditemukan masih ada satu anak yang belum tumbuh empatinya.
KETERKAITAN GAYA BELAJAR VISUAL AUDITORI KINESTETIK (VAK) DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MASA PANDEMI COVID 19 (SURVEI DI SMK KARYA BAHANA MANDIRI BEKASI) Irna Kumala; Ufiya Putri Adhiyati; Rosalina Dewi Heryani
Research and Development Journal of Education Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v8i2.12861

Abstract

The Covid-19 period is a difficult time where the education is also one of many areas that got most impacted. The teaching and learning process now need to be changed drastically and affecting the motivation of learner. This research’s objective is to find out the effect of VAK’s (Visual Auditory Kinesthetic) learning style on students' motivation when learning in this Covid 19 pandemic. The research approach was quantitative with a survey method. The research was held at SMK Karya Bahana Mandiri, Bekasi, starting from October 2021 – January 2022, and collecting the data through observation, questionnaires, and documentation. The population was 67 students with simple random sampling technique. The outcome of simple linear regression analysis is Y = 44.48 + 0.46 X. Then, correlation of coefficient value is 0.44, it means a moderate relation between VAK learning styles and students' learning motivation happened. Value of the coefficient of determination is 19.36%, it means that Visual Auditory Kinesthetic (VAK) learning style variable contributes to learning motivation by 19.36%, while the influence of other factors is not examined. For results of the hypothesis shown that the value of tcount > ttable is 4.9497 > 1.9971, that means there is a direct effect VAK learning style on students' learning motivation in this pandemic (a survey at SMK Karya Bahana Mandiri, Bekasi). The conclusions with the test of simple regression line analysis, correlation of coefficient test, test of coefficient determination, and hypothetical test are showing same effect of VAK studying Style on Student’s Learning Motivation in this Covid 19 Pandemic
Keterkaitan Motivasi dan Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Siswa Irna Kumala
Duconomics Sci-meet (Education & Economics Science Meet) Vol 1 (2021): Merdeka Belajar dan Tantangan Ekonomi dalam Menyongsong Era Society 5.0
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1255.239 KB) | DOI: 10.37010/duconomics.v1.5458

Abstract

It is obvious that Indonesia’s education must always be improved from year to year as a provision for Indonesia to compete in this globalization era. Related to technological era, students are more often access their gadgets at any time, this has a good impact but otherwise also have a bad impact on their academic achievement. Students become more infatuated with their gadgets that provide the latest things at any time. This decrease students' learning motivation greatly, and without sufficient emotional intelligence, their academic achievement are also affected. Thus the purpose of this study is to relate the motivation and emotional intelligence of students with their academic achievement. The relevant methods used are correlation and regression analysis. Primary data was collected by distributing questionnaires to 40 samples randomly. The results showed there was a very significant relationship between motivation and emotional intelligence on academic achievement, with F count of 48.081 and Sig. 0.00 < 0.05. Meanwhile, motivation has also significant relationship with academic achievement as evidenced by t count 2,940 which is greater than t table = 1.68 and Sig. 0.006 < 0.05. Then, emotional intelligence is also significant which is indicated by t count = 5.336 which is greater than t table = 1.68 and Sig. 0.00 < 0.05
MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI SELAMA MENDAMPINGI ANAK BELAJAR DI RUMAH Rosalina Dewi Heryani; Ufiya Putri Adhiyati; Irna Kumala
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bangun Cipta, Rasa, & Karsa Vol 2, No 2 (2023): Jurnal PKM Batasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/pkmbatasa.v2i2.1764

Abstract

Orangtua merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Namun, menjadi orangtua bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak orang yang tidak siap menjadi orangtua yang baik dan hangat bagi anak dan keluarganya. Akhirnya, periode emas perkembangan tumbuh kembang anak seringkali tidak dimanfaatkan secara optimal. Apalagi tugas orangtua selama masa pandemi dinilai begitu berat terasa, selain harus mengurus keperluan rumah tangga, kini mereka dihadapkan untuk dapat mendampingi anak belajar di rumah. Pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka di sekolah sekarang dilakukan dari rumah dengan mengunakan media dalam jaringan (daring). Peserta didik tetap bertemu dengan guru dan teman-temannya namun pertemuan itu hanya melalui visualisasi dilayar handphone atau laptop, begitu juga dengan proses belajar mengajarnya. Penggunaan metode baru dalam proses belajar mengajar ini pun memerlukan waktu adaptasi yang panjang. Berbagai kendala pun akhirnya terjadi antara lain keterbatasan pengetahuan akan penggunaan teknologi dan keterbatasan kemampuan orangtua dalam mendampingi anaknya. Adaptasi dalam pembelajaran  di rumah tidak hanya terjadi pada anak, orangtua pun sebagai guru pengganti di rumah juga mengalami hal yang sama. Keadaan ini membuat sebagian orangtua terpancing emosi negatifnya karena adanya tekanan situasi.
TIPS DAN TRIK CARA MUDAH BELAJAR MATEMATIKA Ufiya Putri Adhiyati; Irna Kumala; Rosalina Dewi Heryani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bangun Cipta, Rasa, & Karsa Vol 1, No 1 (2022): Jurnal PKM Batasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/pkmbatasa.v1i1.956

Abstract

Matematika adalah pelajaran yang sangat penting dan banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun sering ditakuti siswa pada umumnya. Hal ini disebabkan karena siswa berasumsi matematika memiliki materi yang susah untuk dipahami karena selalu berhubungan dengan hitungan, angka, dan rumus. Asumsi ini telah melekat pada siswa yang tanpa disadari telah tertanam dari bangku SD lalu ke SMP dan SMA. Karena hal tersebut mengakibatkan siswa tidak memiliki niat dari dirinya untuk sungguh belajar matematika, jika bukan karena tuntutan dari sekolah yang mengharuskan untuk mengikuti pelajaran matematika. Demikian menjadikan siswa sering mengeluh dan susah setiap belajar matematika dan mempengaruhi nilai matematika menjadi rendah dan tidak memuaskan. Sebenarnya pelajaran matematika itu tidak sesulit dan mengerikan dari yang dibayangkan, Asalkan siswa dapat mengubah pola pikir dahulu bahwa matematika itu bukanlah pelajaran yang susah tapi matematika itu ternyata pelajaran yang mudah dan menyenangkan. Cara yang tepat untuk belajar matematika menjadi mudah adalah pertama kali siswa harus mengenal dan mempelajari dahulu konsep dasar dari materi matematika, bukan langsung menghapal rumusnya. Setelah siswa memahami alur konsep materi, maka dengan mudah siswa mengerjakan soal tanpa harus menghapal rumusnya. Selanjutnya siswa harus sering melatih mengerjakan soal matematika setiap hari, agar siswa menjadi terbiasa dalam menghadapi soal matematika yang begitu beragam tingkat kesukarannya dari mulai yang paling mudah hingga yang sukar. Dengan begitu siswa menjadi lebih terasah dan mahir menguasai soal matematika. Siswa harus rajin bertanya dengan yang lebih ahli, dengan guru atau teman sebaya jika terdapat kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika. Sehingga siswa cepat mengatasi masalah dalam mengerjakan soal matematika
PELATIHAN KRAEPELIN DAN TIPS MENGHADAPI WAWANCARA UNTUK PERSIAPAN TES MELAMAR PEKERJAAN Irna Kumala; Rosalina Dewi; Ufiya Putri Adhiyati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bangun Cipta, Rasa, & Karsa Vol 2, No 4 (2023): Jurnal PKM Batasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/pkmbatasa.v2i4.2259

Abstract

Banyak dari para pencari kerja tidak mempersiapkan dirinya dengan baik saat melakukan tes masuk dan wawancara sehingga kesempatan untuk dapat mendapatkan pekerjaan tersebut menjadi kecil. Walaupun skill atau kemampuan yang dimiliki oleh para pencari kerja pemula ini sudah dirasa cukup baik, namun pihak perusahaan tetap memiliki standarnya untuk dapat menerima calon pekerja yang dirasa sesuai dengan posisi lowong yang ada di perusahaan tersebut. Selain memiliki skill yang baik, hal yang juga penting untuk dimaksimalkan bagi para pencari kerja pemula adalah mengetahui cara mengerjakan tes dengan cepat dan akurat, salah satu tes yang biasa diujikan adalah tes Kraepelin. Tes Kraepelin ini, bertujuan sebagai tes konsentrasi bagi para peserta dan tes ini masuk dalam kelompok tes cepat yang tidak memungkinkan pengerjaan semua soal. Lain halnya dengan wawancara yang dilakukan oleh personalia maupun user pada tahap akhir nantinya. Wawancara biasanya menjadi tahap yang sangat menentukan bagi calon pelamar untuk dapat diterima di perusahaan tersebut. Masalah mengenai kepercayaan diri, kegugupan, dan pembawaan diri saat diwawancarai menjadi hal penting yang mesti dikuasai para calon pelamar dalam melamar pekerjaan. Maka itu, kami tergerak untuk membekali para calon pelamar pekerjaan ini dengan hal-hal yang mereka butuhkan setelah lulus dari sekolah.
MENGENAL EMPAT TIPE KEPRIBADIAN ANAK Irna Kumala; Rosalina Dewi; Ufiya Putri Adhiyati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bangun Cipta, Rasa, & Karsa Vol 1, No 4 (2022): Jurnal PKM Batasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/pkmbatasa.v1i4.1352

Abstract

Setiap anak memiliki berbagai tipe karakter yang berbeda. Dengan memahami kepribadian anak melalui tipologi kepribadiannya, berarti kita dapat memahami anak kita dengan lebih baik. Berikut ini terdapat empat tipe kepribadian di antaranya: 1. Tipe Kepribadian Sanguinis; tipe anak dengan karakter sanguinis yaitu ceria, selalu bahagia, mudah bergaul, banyak berbicara, penuh energi, sangat imajinatif, biasanya akan memulai pembicaraan, bersifat optimis dan mudah berteman dengan siapapun. 2. Tipe Kepribadian Koleris; anak berkepribadian koleris memiliki sikap tegas, penuh energi, bersemangat, dan suka bertualang, menyukai tantangan, memiliki konsentrasi yang baik dan dapat dengan mudah untuk menyelesaikan masalah yang cukup sulit. 3. Tipe Kepribadian Melankolis; tipe melankolis ini memiliki sikap pendiam dan perfeksionis. sehingga mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu, serta apa yang dia inginkan maka harus mendapatkannya. Tetapi anak melankolis selalu berhati-hati memikirkan apapun secara baik-baik. 4. Tipe Kepribadian Plegmatis; anak berkepribadian plegmatis terlihat sebagai pemalu, sederhana, suka mencari kedamaian, lebih banyak diam, tidak mudah bergaul, dan ia merasa cukup terhadap apa yang dimilikinya. Anak ini mempunyai sifat tenang, dan tidak terburu-buru