Darwis Darwis
Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP WARIA DI PONDOK PESANTREN AL-FATAH YOGYAKARTA St. Hajrah Syam; Sulfikar Sulfikar; Rahmatullah Rahmatullah; Darwis Darwis
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani Vol 8 No 2 (2022): Journal Mimbar
Publisher : Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/mimbar.v8i2.1160

Abstract

Manusia memiliki hak yang sama dihadapan Tuhan termasuk Waria, namun tidak jarang waria mendapat kesulitan bahkan terabaikan dalam bersosialisasi dan mengekpresikan keberagamaannya. Di kalangan masayarakat yang agamis waria dianggap kaum yang termarjinalkan dan mendapat tekanan dari segi sosial maupun kultural. Namun, di sisi lain terdapat pesantren yang menyediakan fasilitas bagi waria dalam mengekspresikan keberagamaannya sekaligus tempat belajar dan bersosialisasi sesama mereka, pesantren tersebut adalah pesantren Al-Fatah tepatnya di Yogyakarta.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pandangan masyarakat yogyakarta terhadap waria di Pesantren Al-Fatah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara semiterstruktur. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat yogyakarta. Hasilnya kalau kita petakan pertama, sebagian besar akademisi sudah melihat ini sebagai fenomena yang harus kita tanggapi dengan bijak bukan malah menjauhi dan mengkucilkannya, dan mereka yang menjadi waria, kedua waria harus di kucilkan dan mereka yang bergabung dengan pesantren itu terlihat aneh, ketiga waria ini sudah di anggap sebgai gender ketiga jadi mereka itu harus diberikan hakknya sebagaimana adanya laki-laki dan perempuan.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP WARIA DI PONDOK PESANTREN AL-FATAH YOGYAKARTA St. Hajrah Syam; Sulfikar Sulfikar; Rahmatullah Rahmatullah; Darwis Darwis
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani Vol 8 No 2 (2022): Journal Mimbar
Publisher : Universitas Islam Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/mimbar.v8i2.1160

Abstract

Manusia memiliki hak yang sama dihadapan Tuhan termasuk Waria, namun tidak jarang waria mendapat kesulitan bahkan terabaikan dalam bersosialisasi dan mengekpresikan keberagamaannya. Di kalangan masayarakat yang agamis waria dianggap kaum yang termarjinalkan dan mendapat tekanan dari segi sosial maupun kultural. Namun, di sisi lain terdapat pesantren yang menyediakan fasilitas bagi waria dalam mengekspresikan keberagamaannya sekaligus tempat belajar dan bersosialisasi sesama mereka, pesantren tersebut adalah pesantren Al-Fatah tepatnya di Yogyakarta.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pandangan masyarakat yogyakarta terhadap waria di Pesantren Al-Fatah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara semiterstruktur. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat yogyakarta. Hasilnya kalau kita petakan pertama, sebagian besar akademisi sudah melihat ini sebagai fenomena yang harus kita tanggapi dengan bijak bukan malah menjauhi dan mengkucilkannya, dan mereka yang menjadi waria, kedua waria harus di kucilkan dan mereka yang bergabung dengan pesantren itu terlihat aneh, ketiga waria ini sudah di anggap sebgai gender ketiga jadi mereka itu harus diberikan hakknya sebagaimana adanya laki-laki dan perempuan.