Kecelakaan lalu lintas di simpang tak bersinyal diperkirakan sebesar 0,60 kecelakaan per juta kendaraan. Hal ini menandakan tujuan dalam mewujudkan transportasi yang selamat dan aman masih belum 100% tercapai. Adapun perilaku-perilaku tidak teratur pengguna jalan ketika melakukan pergerakan di persimpangan memiliki kontribusi besar menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas tersebut. Oleh sebab itu, analisis dengan metode Traffic Conflict Technique digunakan untuk mengetahui tingkat keselamatan lalu lintas dan hubungan sebab-akibat antara perilaku tidak teratur dengan kecelakaan sehingga dapat menjadi referensi dalam mewujudkan zero accident di Persimpangan Jl. Raya Mataram – Sikur, Masbagik, Lombok Timur, NTB. Hasil analisis menunjukkan, tipe serious conflict dengan gerakan memotong (crossing) menjadi konflik dominan dan perilaku percepatan ketika crossing menuju jalan minor rentan menimbulkan konflik dan kecelakaan lalu lintas. Adapun konflik dengan TA < 0,15 detik sangat beresiko menimbulkan tabrakan tipe Rear-Angle. Dengan demikian, terdapat kerusakan interaksi di simpang tersebut karena ditemukan 12 konflik serius.