Arlin Nur Apriyatin
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL TANAH TABU KARYA ANINDITA S.THAYF DAN KIM JI-YEONG LAHIR TAHUN 1982 KARYA CHO NAM JOO (KAJIAN SASTRA BANDINGAN) Arlin Nur Apriyatin; Trie Utari Dewi
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v11i2.6621

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan citra perempuan dalam novel Tanah Tabu karya Anindita S.Thayf dan novel Kim Ji-yeong, Lahir Tahun 1982 karya Cho Nam-Joo. Hasil penelitian merupakan hasil analisis dan membandingkan data dari kutipan-kutipan yang menunjukkan citra perempuan dalam teks kedua novel tersebut. Citra perempuan memiliki definisi sebagai suatu wujud gambaran mental sripitual serta tingkah laku keseharian wanita yang merujuk pada wajah dan ciri khas perempuan. Metode penelitian yang digunakan peneliti ialah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang terdapat dalam penelitian ini ialah menggunakan teknik simak dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Kim Ji-yeong, Lahir tahun 1982 pada aspek fisik citra diri fisik lebih kompleks bukan hanya fisik tubuh tapi fisik secara biologis perempuan. Sedangkan berdasarkan aspek psikis berkaitan dengan perempuan yang memiliki sifat femininitas. Selanjutnya, citra sosial perempuan dalam keluarga pada kedua novel sama sama digambarkan sosok perempuan dewasa yang memiliki tugas sebagai seorang istri, seorang ibu, serta wanita yang mampu mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga. Pada novel Tanah Tabu seorang perempuan juga merupakan sosok yang mampu mencukupi kebutuhan keluarganya seperti mencari nafkah. Sedangkan dalam lingkup masyarakat kedua tokoh perempuan pada novel diatas sering digambarkan sosok yang mengalami diskriminasi gender, dan perempuan merupakan sosok yang masih terbelenggu kebebasannya dalam budaya patriarki.Kata kunci: Sastra Bandingan, Citra Perempuan, Novel