Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Teknik Pertambangan

Perencanaan Sistem Penyaliran dan Pemompaan pada Tambang Terbuka di PT X Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat Mutiara Nur Fajryanti; Elfida Moralista
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 1, No. 1, Juli 2021, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.345 KB) | DOI: 10.29313/jrtp.v1i1.31

Abstract

Abstract. PT X is a mining company with open pit mining methods for andesite rocks. The implementation of open pit methods is inseparable from the problem of inclusion water of rainfall and groundwater seepage into the mining area (pit). This can lead to disruption of mining activities if not handled properly. In this case to cope with the incoming water at Pit in PT X requires some study. It deals with the large number of pumps needed to tackle the incoming water each day.The purpose of the research is to overcome the potential of water entering the Pit, by making diversion channels and to overcome water that already inside the Pit is handled by making sump and pumping system.The data used are 2014-2018 rainfall data, topographic maps, mine progress maps, land use maps, water velocity data, temperature and humidity data and soil condition and land conservation data. Pit has 4 Catchment Areas with each divided into 3 namely Catchment Area PIT, Catchment Area A, Catcthment Area B, Catcthment Area C with a total area of 26,28 Ha. The water runoff plan during the 10 years period. From these data the reults obtained amounted to 50,35 m3/day. Water discharge that enters from inside and outside the pit with a total discharge of 0,94 m3 /sec. Based on data that obtained the ways to prevent water entering the mining area can be minimized by creating a diversion channel. The first diversion channel made for prevent water entering the mining area that comes from Catchment Area A, the diversion channel made along 569 m from 300–270 mals. The second one made for prevent water from Catchment Area C with total length 756 m from 290–130 mals. So that the incoming water debit becomes as much as 0,53 m3/sec. Sump is place at an elevation 115 masl, volume of sump is 7.900 m3 with dimensions of surface length 43 m, surface width 50 m, the base length of the is 36 m, and the depth of 4 meters can accommodate the total volume of water. The pump used is a MFC 180 , with a total of 2 unit pump, the pumping hours are adjusted based on the incoming water debit per month. The highest pumping hour in November was 15.2 hours with a debit of 12,403.63 m3 / day and the lowest in May was 6 hours with a discharge of 4,896.17 m3 / day. Abstrak. PT X merupakan salah satu perusahaan pertambangan dengan menggunakan Sistem Tambang Terbuka dengan tipe Quarry untuk batuan andesit. Akan tetapi belum tersedianya sistem penyaliran tambang menyebabkan terjadinya banjir pada lokasi penambangan, sehingga mengganggu kegiatan penambangan terutama pada musim penghujan. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk menanggulangi potensi air yang masuk ke pit , maka dilakukan penanggulangan air dari luar pit dengan membuat saluran pengalihan dan penanggulangan air yang masuk ke dalam pit dengan sistem pemompaan dan kolam penampungan.Data yang digunakan merupakan data curah hujan tahun 2014-2018, peta topografi, peta kemajuan tambang, peta tataguna lahan, data kecepatan air, suhu dan kelembaban dan data kondisi tanah dan konservasi lahan. Pit memiliki 4 Catchment Area dengan masing-masing dibagi menjadi 4 yaitu Catchment Area PIT, Catchment Area A, Catchment Area B, Catchment Area C dengan total luasan sebesar 26,28 Ha. Curah hujan rencana dengan data curah hujan selama 10 tahun periode 2014-2018. Hasilnya adalah curah hujan rencana maksimum sebesar 50,35 mm/hari. Debit air yang masuk adalah dari dalam pit dan luar pit dengan total debit sebanyak 0,94 m3/detik. Dari hasil penelitian, saluran pengalihan dibuat pada dua lokasi yaitu untuk menangani Catchment Area A dengan total panjang saluran 569 m pada elevasi 300 -270 dan untuk menangani Catchment Area C dengan panjang 756 m pada elevasi 290 - 130. Sehingga debit air yang masuk menjadi sebanyak 0,53 m3/detik.Kolam penampungan dibuat dengan volume 7.900 m3,dengan dimensi panjang atas 43 dan panjang bawah 36 m, dengan lebar 50 m dan ketinggian 4 m. Pompa yang digunakan adalah 2 unit pompa Multiflow 180 dengan jam pemompaan disesuaikan berdasarkan debit air yang masuk perbulannya. Jam pemompaan tertinggi pada bulan November yaitu 15,2 jam dengan debit 12.403,63 m3/hari dan yang paling rendah pada bulan Mei yaitu 6 jam dengan debit 4.896,17 m3/hari.
Penentuan Remaining Service Life Struktur Conveyor B pada Tambang Batubara PT XYZ Yodi Kurniawan; Elfida Moralista; Zaenal
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v3i1.786

Abstract

Abstract. In the mining industry, mining material transfer activities require tools that are able to move materials effectively and efficiently, including conveyors. conveyors made from carbon steel are prone to corrosion due to environmental influences. As a result, corrosion that occurs can reduce the remaining life of the conveyor. Therefore, corrosion control is necessary in order to prevent the rate of corrosion in the conveyor structure and increase the production of processing of excavation materials. The environmental conditions of the research area had an average rainfall amount of 325.88 mm / year, an average air temperature of 32.68°C/year and an average relative humidity of 90.91%/ year. The study was conducted on a 90-meter-long conveyor structure. Research aims to find out the type of corrosion, corrosion control, corrosion rate and the remaining life of the conveyor structure. The type of corrosion on the conveyor structure is even corrosion. The corrosion control method used is a coating method with a 3 layer system consisting of Seaguard 5000 primary coating, Sherglass FF intermediate coating and Aliphatic Acrylic Modified Polyurethane top coating. Corrosion rates in conveyor structures range from 0.1763 – 0.3013 mm/year. The life of the conveyor structure is 8 years and the remaining life of use ranges from 6.04 - 9.34 years. Thus there are 32% or 8 test points that are predicted not to reach the design age of 15 years. Abstrak. Pada industri pertambangan, kegiatan pemindahan material tambang membutuhkan alat yang mampu memindahkan material secara efektif dan efisien, diantaranya adalah conveyor. Conveyor berbahan dasar baja karbon yang rawan mengalami korosi akibat pengaruh lingkungan. Akibatnya, korosi yang terjadi dapat mengurangi sisa umur pakai conveyor. Oleh karena itu, perlu dilakukannya pengendalian korosi agar dapat mencegah laju korosi pada struktur conveyor dan meningkatkan produksi pengolahan bahan galian. Metodologi penelitian yang digunakan adalah pengukuran pengurangan ketebalan struktur conveyor. Kondisi lingkungan daerah penelitian memiliki jumlah curah hujan rata-rata sebesar 325,88 mm/tahun, temperatur udara rata-rata sebesar 32,68°C/tahun dan kelembaban relatif rata-rata sebesar 90,91%/tahun. Penelitian dilakukan pada struktur conveyor sepanjang 90 meter. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis korosi, pengendalian korosi, laju korosi dan sisa umur pakai struktur conveyor. Jenis korosi pada struktur conveyor adalah korosi merata. Metode pengendalian korosi yang digunakan yaitu metode coating dengan sistem 3 layer yang terdiri dari primer coating Seaguard 5000, intermediate coating Sherglass FF dan top coating Aliphatic Acrylic Modified Polyurethane. Laju korosi pada struktur conveyor berkisar antara 0,1763 – 0,3013 mm/tahun. Umur pakai struktur conveyor 8 tahun dan sisa umur pakai berkisar antara 6,04 – 9,34 tahun. Dengan demikian terdapat 32% atau 8 test point yang diprediksi tidak mencapai umur desain yaitu 15 tahun.
Kajian Teknis Optimasi Produksi Alat Gali-Muat dan Angkut pada Overburden Removal Fakhri Akbar Dzulfikar; Zaenal; Elfida Moralista
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 3, No. 2, Desember 2023, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v3i2.2879

Abstract

Abstract. PT Pancaran Surya Abadi is a coal mining company located in Muara Badak District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan Province, employing the surface mining system. Based on the company's productivity data in February 2023, the actual overburden excavation in Pit B1 East Block reached 80,946.00 BCM, accounting for 33.15% of the planned production target of 244,160.00 BCM. The discrepancy led to obstacles in coal production due to a mismatch between digging-loading and hauling equipment (match factor) and road geometry not meeting applicable standards. Consequently, this study evaluates the production shortfall by assessing the technical fleet determination to optimize the overburden removal process. The technical evaluation involves simulating the match factor and adjusting related variables to determine the optimal number of machines in the fleet. The analysis refers to Ministerial Decree ESDM 1827/2018 and AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) 1965 for technical road geometry recommendations supporting optimal fleet productivity. Field research in February-March 2023 yielded a match factor of 0.85 and a production rate of 164.03 BCM/hour, achieving 75.24% of the hourly production target. Optimization increased the match factor to 1.03, raising production to 230.91 BCM/hour or 258,622.18 BCM/month, ensuring the attainment of the 218 BCM/hour productive day shift target. Abstrak. PT Pancaran Surya Abadi merupakan perusahaan pertambangan batubara yang berlokasi di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, dan menggunakan sistem penambangan terbuka. Berdasarkan data produktivitas perusahaan pada bulan Februari 2023, penggalian overburden aktual di Pit B1 Blok Timur mencapai 80.946,00 BCM, yang merupakan 33,15% dari target produksi rencana sebesar 244.160,00 BCM. Ketidaksesuaian ini menyebabkan hambatan dalam produksi batubara karena ketidakcocokan antara peralatan penggalian-pemuatan dan pengangkutan (match factor) serta geometri jalan yang tidak memenuhi standar yang berlaku. Oleh karena itu, penelitian ini mengevaluasi ketidakcapaian produksi dengan menilai penentuan armada teknis untuk mengoptimalkan proses pengangkatan overburden. Evaluasi teknis melibatkan simulasi match factor dan penyesuaian variabel terkait untuk menentukan jumlah optimal mesin dalam armada. Analisis mengacu pada Keputusan Menteri ESDM 1827/2018 dan AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) 1965 untuk rekomendasi geometri jalan teknis yang mendukung produktivitas armada yang optimal. Penelitian lapangan pada Februari-Maret 2023 menghasilkan match factor sebesar 0,85 dan produksi sebesar 164,03 BCM/jam, mencapai 75,24% dari target produksi per jam. Optimasi meningkatkan match factor menjadi 1,03, meningkatkan produksi menjadi 230,91 BCM/jam atau 258.622,18 BCM/bulan, memastikan pencapaian target produksi per jam pada shift kerja yang produktif sebesar 218 BCM/jam.