Yuliadi
Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Identifikasi Zona Rawan Longsor Menggunakan Analisis Probabilitas Kelongsoran pada Lereng Alami dengan Metode Kesetimbangan Batas (Limit Equilibrium Method) Moch Syahril Gunawan; Yuliadi; Dono Guntoro
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.063 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.805

Abstract

Abstract. The probability of failure is the level of possibility of the slopes of the potential landslides as a result of the value of the geotechnical parameters that deviate from the calculation of the safety Factor of the slope (FK≤1,2). The value of the Safety Factor of the slope can be optimized with the value of Probability if Failure, so that it can provide a level of confidence to the design of the slope. The value of PK is optimized by using a probabilistic method which gives the representation of explicit uncertainty in the study of slope stability. Ciburial village is classified as a plateau situated at elevation 750-1200 meters with rainfall per year reached the 1,500 – 4,000 mm/year, with the state of the state of the topography allows Ciburial Village, this became an area prone to landslides. The purpose of this study is to determine the cause of the occurrence of landslides with a small scale what often happens. To determine the value of the probability of landslide on a natural slope, and determine the value of the safety Factor and the probability of landslide slopes in static conditions and dynamic. Slope stability analysis is performed by using the method of limit equilibrium Bishop accompanied by a probabilistic analysis using Monte Carlo methods using the Software Slide 6.0. Based on the results of the research of the natural slope in the study area have the value of the Safety Factor ≤ 1.2 and Probability of Failure of 100%. Which means that the slopes in the study area in a critical state, so we need some workarounds that should be done to prevent landslides-landslides with a small scale in the area of research. Abstrak. Probabilitas Longsor adalah tingkat kemungkinan lereng berpotensi longsor akibat nilai parameter geoteknik yang menyimpang dari perhitungan Faktor keamanan lereng (FK≤1,2). Nilai Faktor Keamanan lereng dapat dioptimasi dengan nilai PK, sehingga dapat memberikan tingkat keyakinan terhadap desain lereng tersebut. Nilai Probabilitas Kelongsoran dioptimasi dengan menggunakan metode probabilistik yang memberikan representasi eksplisit dari ketidakpastian dalam kajian stabilitas lereng Desa Ciburial ini tergolong kedalam dataran tinggi terletak pada elevasi 750-1200 mdpl dengan curah hujan pertahun mencapai 1.500 – 4.000 mm/tahun, dengan keadaan keadaan topografinya ini memungkinkan Desa Ciburial ini menjadi daerah yang rawan akan bencana longsor. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penyebab terjadinya longsor dengan skala kecil yang seringkali terjadi. Hingga mengetahui nilai probabilitas kelongsoran pada lereng alami, dan mengetahui nilai Faktor keamanan dan probabilitas kelongsoran lereng pada kondisi statis dan dinamis. Analisis kestabilan lereng dilakukan dengan menggunakan metode kesetimbangan batas Bishop disertai analisis probabilistik dengan menggunakan metode Monte Carlo menggunakan Software Slide 6.0. Berdasarkan hasil penelitian lereng alami pada daerah penelitian memiliki nilai Faktor Keamanan ≤ 1,2 dan Probabilitas Kelongsoran 100%. Yang artinya lereng dalam daerah penelitian dalam keadaan kritis, sehingga perlu beberapa penangannya yang harus dilakukan agar tidak terjadi longsor-longsor dengan skala kecil pada daerah penelitian.
Kajian Pengaruh Geometri Jalan terhadap Konsumsi Bahan Bakar dalam Optimasi Pengangkutan pada Kegiatan Penambangan Andesit di PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS) Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat Ikbal Amru; Yuliadi; Elfida Moralista
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.153 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.2210

Abstract

Abstract. The geometry of haul roads is one of the factors that affect the production and consumption of fuel. The factors that influence it are the rolling resistance of the haul road, the slope of the haul road, and the haul road distance. For example, the haul road is made too uphill, so it requires higher fuel consumption. So with these parameters, it is necessary to plan the haul road geometry to get a calculation of fuel requirements that can be used as a reference when the mine operates and reduce operating costs (cost). This study aims to determine the effect of road geometry on more efficient fuel consumption based on road geometry standards following Ministerial Decree 1827 K/30/Mem/2018. Based on the calculation, the actual production of loading equipment is 376.68 tons/hour and the overall production of transportation equipment is 376.22 tons/hour with average fuel consumption of 31.83 liters/hour for loading equipment and 6, 35 liters/hour. The actual fuel ratio of loading equipment is 0.08 liters/BCM and transportation equipment is 0.17 liters/BCM and the actual fuel consumption per rate of loading equipment is 0.20 liters/rate and transportation equipment is 1.34 liters/rate. The actual fuel cost of loading equipment is Rp. 20,322,515.43 and transportation means Rp. 4,824,578.15. After re-evaluation related to road geometry in accordance with the standard Kepmen 1827 K/30/Mem/2018 by changing the slope to a maximum of 12% so that the travel time of the conveyance becomes faster, there is an improvement calculation. The average production of transportation equipment after the repair is 535.92 tons/hour, fuel consumption after the repair is 4.44 liters/hour and fuel consumption per cycle after the repair is 0.65 liters/hour. The fuel ratio after repair for transportation equipment is 0.08 liter/BCM and for fuel cost transportation equipment after the repair is Rp. 3,475,857.89. Abstrak. Geometri jalan angkut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi dan konsumsi bahan bakar. Faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti tahanan gulir yang dimiliki oleh jalan angkut, kemiringan jalan angkut serta jarak jalan angkut. Contohnya jalan angkut dibuat terlalu menanjak, sehingga memerlukan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi. Maka dengan adanya parameter tersebut diperlukan perencanaan geometri jalan angkut untuk mendapatkan suatu perhitungan kebutuhan bahan bakar yang dapat digunakan sebagai acuan ketika tambang beroperasi dan mengurangi biaya operasional (cost). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh geometri jalan terhadap konsumsi bahan bakar yang lebih efisien berdasarkan standar geometri jalan sesuai dengan Kepmen 1827 K/30/Mem/2018. Berdasarkan perhitungan didapat produksi aktual alat muat sebesar 376,68 ton/jam dan untuk produksi alat angkut keseluruhan adalah 376,22 ton/jam dengan rata-rata konsumsi bahan bakar untuk alat muat adalah sebesar 31,83 liter/jam dan angkut sebesar 6,35 liter/jam. Untuk fuel ratio aktual alat muat sebesar 0,08 liter/BCM dan alat angkut sebesar 0,17 liter/BCM dan konsumsi bahan bakar per ritase aktual alat muat sebesar 0,20 liter/ritase dan alat angkut 1,34 liter/ritase. Fuel cost aktual alat muat sebesar Rp. 20.322.515,43 dan alat angkut sebesar Rp. 4.824.578,15. Setelah dilakukan evaluasi kembali terkait dengan geometri jalan yang sesuai dengan standar Kepmen 1827 K/30/Mem/2018 dengan mengubah kemiringan menjadi maksimal 12% sehingga waktu tempuh alat angkut menjadi lebih cepat maka adanya perhitungan perbaikan. Untuk produksi rata-rata alat angkut setelah perbaikan sebesar 535,92 ton/jam, konsumsi bahan bakar setelah perbaikan adalah 4,44 liter/jam dan konsumsi bahan bakar per ritase setelah perbaikan 0,65 liter/ritase. Fuel ratio setelah perbaikan untuk alat angkut sebesar 0,08 liter/BCM dan untuk fuel cost alat angkut setelah perbaikan sebesar Rp. 3.475.857,89.
Kajian Geoteknik untuk Penentuan Geometri Lereng Front Penambangan di PT. XYZ Muhammad Ikram; Yuliadi
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v2i2.1246

Abstract

Abstract. Geotechnical studies are an important function in overcoming the problem of slope stability which is prone to landslides. In geotechnical analysis, one way to optimize the geometry of the mine slope is to determine the slope-forming parameters including the angle and height of the slope to get the value of the slope safety criteria. In this geotechnical study, the finite element method (FEM) is used to analyze the slope stability of the existing conditions on three slope models based on cross-sectional lines of local topographic maps. From the value of the safety factor obtained from the three models, then an analysis is carried out to determine the single slope and the overall slope which can later be recommended. In addition, to determine the potential for landslides that can occur at the research site, kinematic analysis is used. Slope stability analysis with three models based on cross-sectional lines obtained SRF values A-A' of 1.88, B-B' of 1.68 and for C-C' of 1.86. In making the model for a single slope made with three variations in height which shows the condition of the slope is still stable with the acquisition of SRF values> 1.3. The result of the analysis is a slope with a geometry of 15m high and a slope of 70°, where the overall slope is modeled in tiers with the SRF value obtained is still above 1.3, namely the overall slope height is 75 m with an overall slope of 64.30°. Abstrak. Kajian geoteknik merupakan fungsi penting dalam mengatasi masalah stabilitas lereng yang rentan terjadinya kelongsoran. Dalam analisis geoteknik salah satu cara mengoptimalkan geometri lereng tambang yaitu dengan menentukan parameter pembentuk lereng meliputi sudut serta ketinggian lereng untuk mendapatkan nilai kriteria keamanan lereng. Dalam kajian geoteknik pada penelitian ini menggunakan metode elemen hingga (FEM) untuk menganalisis kestabilan lereng kondisi eksisting pada tiga model lereng berdasarkan garis penampang peta topografi lokal. Dari nilai faktor keamanan yang diperoleh dari tiga model tersebut, kemudian dilakukan analisis untuk menentukan lereng tunggal dan lereng keseluruhan yang nantinya dapat direkomendasikan. Selain itu, untuk mengetahui potensi longsoran yang dapat terjadi pada lokasi penelitian digunakan analisis kinematik. Analisis kestabilan lereng dengan tiga model berdasarkan garis penampang diperoleh nilai SRF A-A’ sebesar 1,88, B-B’ sebesar 1,68 dan untuk C-C’ sebesar 1,86. Pada pembuatan model untuk lereng tunggal dibuat dengan tiga variasi ketinggian yang menunjukkan kondisi lereng masih stabil dengan perolehan nilai SRF >1,3. Hasil dari analisis adalah lereng dengan geometri tinggi 15m dan kemiringan 70°, dimana lereng keseluruhan dimodelkan berjenjang dengan nilai SRF yang diperoleh masih diatas 1,3 yaitu pada ketinggian lereng keseluruhan 75 m dengan kemiringan keseluruhan yaitu 64,30°.
Analisis Pengaruh Getaran Peledakan Terhadap Kestabilan Lereng pada PT. XYZ Blok Paniisan Desy Mahda; Yuliadi
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v2i2.1317

Abstract

Abstract. Blasting is a process of reducing the rock fraction, but it also produces energy that is less beneficial for the surrounding environment. One of the less favorable energies is ground vibration. Soil vibration will affect slope stability. Therefore, this study was conducted to determine the effect of soil vibration on slope stability by knowing the level of safety on the slope. Analysis method trendline. The slope area analyzed was made into 6 slope geometry models with 2 different models including without taking into account blasting vibrations and modeling with blasting vibrations into account. The measurement of the blasting vibration level was carried out at 12 points. In addition to getting the value of the resistance of rock types in the research area using the shlumberger and getting the general direction of the weak plane to determine the safety factor of the slope. The results of slope stability analysis with slope geometry in 6 models that do not take into account blasting vibrations with the highest safety factor value of 9.881 and the lowest 5.029 and those that take into account blasting vibrations with the highest safety factor value 9.377 and the lowest 4.641 indicate safe conditions with a factor value safety above 1.25 in accordance with KEPMEN 1827K/MEM/30/2018, so there is no safety factor that can be recommended in this study. Abstrak. Kegiatan peledakan merupakan proses mengecilkan fraksi batuan, tetapi juga menghasilkan energi yang kurang menguntungkan bagi lingkungan sekitar. Salah satu energi yang kurang menguntungkan adalah getaran tanah. Getaran tanah akan mempengaruhi kestabilan lereng. Oleh karena itu adanya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh getaran tanah terhadap kestabilan lereng dengan mengetahui tingkat keamanan pada lereng tersebut. Kajian analisis pada penilitian ini menggunakan metode analisis trendline. Pada daerah lereng yang dianalisis dibuat menjadi 6 pemodelan geometri lereng dengan 2 pemodelan yang berbeda meliputi tanpa memperhitungkan getaran peledakan dan pemodelan dengan memperhitungkan getaran peledakan. Pengukuran tingkat getaran peledakan dilakukan sebanyak 12 titik. Selain itu mendapatkan nilai tahanan jenis batuan yang ada pada daerah penelitian dengan menggunakan metode shlumberger dan mendapatkan arah umum bidang lemah untuk mengetahui faktor keamanan dari lereng tersebut. Hasil analisis kestabilan lereng dengan geometri lereng pada 6 pemodelan yang tidak memperhitungkan getaran peledakan dengan nilai faktor keamanan paling tinggi yaitu 9,881 dan yang paling rendah 5,029 dan yang memperhitungkan getaran peledakan dengan nilai faktor keamanan paling tinggi 9,377 dan paling rendah 4,641 menunjukkan kondisi aman dengan nilai faktor keamanan diatas 1,25 sesuai dengan KEPMEN 1827K/MEM/30/2018, sehingga tidak adanya faktor keamanan yang dapat direkomendasikan pada penelitian ini.
Analisis Hubungan Kerapatan Kekar dengan Tingkat Getaran Tanah Hasil Peledakan Muhammad Sundayana; Yuliadi; Indra Karna Wijaksana
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v2i2.1411

Abstract

Abstract. With the characteristics of hard rock, demolition method by blasting will be the most effective way to do it. If the vibration exceeds the specified threshold, it can cause damage to the infrastructure in the area around the blasting, given the location of the blasting is close to residential areas. This shows the importance of monitoring the ground vibrations resulting from blasting activities so that they remain safe and do not damage the environment. The primary data taken for the research were the observation distance to the detonation point, the explosive charge, the number of blast holes, the level of blasting vibrations, identification of joint structures using the scanline method. Parameters that affect the level of ground vibration resulting from blasting can be known by linear regression analysis and power regression. Calculating predicted ground vibrations using the Langefors & Kielstorm equation, calculating the estimated maximum explosive charge using the USBM equation, and for the relationship between joint density and ground vibration level using the joint frequency and PVS relationships. The resulting predictive data shows that the PVS model resulting from the power regression prediction has a value that is very close to the actual PVS value with 94% confidence. For recommendations for the maximum explosive charge that can still be used at a distance of 250m is 47.47 kg. From the analysis of the relationship between vibration and joint density on the slopes, the relationship level is very strong. Abstrak. Dengan karakteristik batuan yang keras, metode pembongkaran dengan peledakan akan menjadi yang paling efektif untuk dilakukan. Apabila getaran melampaui ambang batas yang ditentukan, maka dapat mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur yang berada di daerah sekitar peledakan, mengingat lokasi peledakan yang dekat dengan pemukiman warga. Hal tersebut menunjukan pentingnya suatu pengawasan terhadap getaran tanah dari hasil kegiatan peledakan yang dilakukan agar tetap aman dan tidak merusak lingkungan. Data primer yang diambil untuk penelitian yaitu jarak pengamatan ke titik peledakan, muatan bahan peledak, jumlah lubang ledak, tingkat getaran peledakan, identifikasi struktur kekar menggunakan metode scanline. Parameter yang berpengaruh terhadap tingkat getaran tanah hasil peledakan dapat diketahui dengan analisis regresi linier dan regresi power. Menghitung prediksi getaran tanah menggunakan persamaan Langefors & Kielstorm, menghitung estimasi muatan bahan peledak maksimum menggunakan persamaan USBM, dan untuk hubungan kerapatan kekar dengan tingkat getaran tanah menggunakan hubungan frekuensi kekar dan PVS. Data prediksi yang dihasilkan didapatkan bahwa model PVS hasil prediksi regresi power memiliki nilai yang sangat mendekati dengan nilai PVS aktual dengan keyakinan 94%. Untuk rekomendasi muatan bahan peledak maksimum yang masih dapat digunakan dengan jarak 250m adalah sebesar 47,47 kg. Dari analisis hubungan getaran dengan kerapatan kekar pada lereng mempunyai tingkat hubungan yang sangat kuat.
Kajian Pengaruh Kekar Terhadap Peak Particle Velocity dari Getaran Peledakan Tambang Batu Andesit PT Gunung Kulalet di Jawa Barat Fadhil Saputra; Yuliadi; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5503

Abstract

Abstract. PT Gunung Kulalet is company engaged in andesite mining. The companies use blasting as a development method. Ground vibration is a wave that moves in the ground caused by the presence of an energy source. This energy source can come from nature such as earthquakes or from blasting activities. The vibration level of blasting depends on the wave propagation speed to propagate through its respective medium. Waves cannot propagate optimally if there is interference in the medium. Disturbances in the medium one of them is the geological structure. The existence of geological structure makes wave propagation becomes not optimal so it is necessary to study the influence of structure on wave propagation. The research method used in this study is to perform a comparative analysis technique between scaled distance with peak particle velocity in rocks with high rock strength and rocks that have a structure. In addition, the study of the colleration between the joint direction and the direction of the measurement points. The results of the discussion will issue recommendations for optimal explosives so that the peak particle velocity value does not exceed the threshold value. The propagation of vibrations traversed in rocks has different characteristics. Wave propagation is influenced by several factors such as the joint direction against the direction of blasting measurements and also the resulting PPV value. Of the three waveforms, vertical waves have a greater influence compared to the other two waves. Determination of the effect of waves on the value of Peak Particle Velocity depends on the value of the decay constant (k) and site exponent (e) from the results showed that the condition of the general direction of the two directions of measurement in two companies have intersecting directions. Joint density conditions at Pt Gunung Kulalet have a tight space between joint distances (<60mm). From the results of the study found that the optimal explosive recommendation that can be used is 65.40 kg for PT Gunung Kulalet. Abstrak. PT Gunung Kulalet merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu andesit. Perusahaan tersebut menggunakan peledakan sebagai media pemberaian batuannya. Getaran tanah (ground vibration) adalah gelombang yang bergerak di dalam tanah disebabkan oleh adanya sumber energi. Sumber energi ini dapat berasal dari alam seperti gempa bumi ataupun dari hasil kegiatan peledakan. Tingkat getaran peledakan bergantung pada cepat rambat gelombang untuk merambat melalui mediumnya masing – masing. Gelombang tidak dapat merambat secara optimal jika terdapat gangguan pada medium tersebut. Gangguan yang terdapat pada medium salah satunya adalah struktur geologi. Adanya struktur geologi membuat perambatan gelombang menjadi tidak optimal, sehingga diperlukan kajian mengenai pengaruh struktur terhadap perambatan gelombang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu melakukan teknik analisis komparatif antara scaled distance dengan peak particle velocity pada batuan dengan kekuatan batuan yang tinggi dan batuan yang memiliki struktur. Selain itu dilakukan pengkajian hubungan antara arah umum kekar dan arah umum titik pengukuran terhadap getaran peledakan yang dihasilkan. Hasil dari pembahasan tersebut akan mengeluarkan rekomendasi bahan peledak optimal agar nilai peak particle velocity tidak melebihi nilai ambang batas. Perambatan getaran yang dilalui pada batuan memiliki karakteristik yang berbeda. Perambatan gelombang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti arah umum kekar terhadap arah pengukuran peledakan dan juga nilai PPV yang dihasilkan. Dari ketiga bentuk gelombang, gelombang vertikal memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan kedua gelombang lainnya. Penentuan pengaruh gelombang pada nilai Peak Particle Velocity bergantung pada nilai konstanta peluruhan (k) dan site exponent (e) Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi arah umum kekar terhadap kedua arah pengukuran pada dua perusahaan memiliki arah yang berpotongan. Kondisi joint density pada PT Gunung Kulalet memiliki spasi jarak antar kekar yang rapat (<60mm). Dari hasil kajian didapatkan bahwa rekomendasi bahan peledak optimal yang dapat digunakan yaitu 65,40 kg untuk PT Gunung Kulalet.
Penentuan Optimum Explosive Charge per Delay untuk Mengontrol Getaran Tanah pada Aktivitas Peledakan PT Tambang Semen Sukabumi (Siam Cement Group) di Jawa Barat Dhia Fahri Hamdan; Yuliadi; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5795

Abstract

Abstract. Research activities were carried out at PT Tambang Semen Sukabumi (Siam Cement Group), West Java. One of the negative impacts of blasting activities that can damage the environment is ground vibration. If the vibration generated by blasting activities exceeds a predetermined threshold value, it can result in damage to nearby building structures. The closest building structures in the blasting area include the Leuwidendeng Village settlement, explosives warehouse and office. The purpose of this research is to determine the explosive charge per delay in controlling ground vibration due to blasting which refers to primary data and secondary data as the research method being carried out. . Vibration analysis was carried out based on the Indonesian National Standard (SNI) No 7571 of 2010 by identifying building classes, namely Class 2 buildings that have a PPV value of 3 mm/s and a PPV threshold value for companies, namely 2 mm/s. Based on the results of the analysis that has been carried out between the PVS and SD values, the constant value (K) obtained is 1883.9 and the exponential site (e) is 1.824. The predicted PPV values generated in Leuwidendeng Village are 0.06 mm/s and 0.08. While the predicted PPV values in the office are 0.22 mm/s and 0.48 mm/s, and the predicted PPV values in the explosives warehouse are 0.57 mm/s and 1.97 mm/s. The recommended explosive charge per delay is optimal for PPV 2 mm/s at a distance of 200 meters, namely 22 kg/hole and at a distance of 550 meters using an optimal explosive charge of 137 kg/hole. Abstrak. Kegiatan penelitian dilakukan di PT Tambang Semen Sukabumi (Siam Cement Group), Jawa Barat. Salah satu dampak negatif dari kegiatan peledakan yang dapat merusak ligkungan adalah gound vibration. Apabila getaran yang dihasilkan oleh kegiatan peledakan melebihi nilai ambang batas yang telah ditentukan, maka dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur bangunan terdekat. Struktur bangunan terdekat yang berada di area peledakan diantaranya yaitu pemukiman Desa Leuwidendeng, gudang handak dan office. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menentukan isian handak per delay dalam mengontrol getaran tanah akibat peledakan yang mengacu pada data primer dan data sekunder sebagai metode penelitian yang dilakukan. . Analisis getaran dilakukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) No 7571 Tahun 2010 dengan mengidentifikasi kelas bangunan yaitu bangunan Kelas 2 yang memiliki nilai PPV 3 mm/s dan nilai ambang batas PPV pada perusahaan yaitu 2 mm/s. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan antara nilai PVS dan SD, nilai konstanta (K) yang didapat yaitu 1883,9 dan site eksponan (e) yaitu 1,824. Nilai PPV prediksi yang dihasilkan di Desa Leuwidendeng yaitu 0,06 mm/s dan 0,08. Sedangkan nilai PPV prediksi pada office yaitu 0,22 mm/s dan 0,48 mm/s, serta nilai PPV prediksi di gudang handak sebesar 0,57 mm/s dan 1,97 mm/s. Rekoendasi isian handak per delay optimal untuk PPV 2 mm/s pada jarak 200 meter yaitu 22 kg/hole dan pada jarak 550 meter menggunakan muatan handak optimal 137 kg/hole.
Optimasi Explosive Charge per Delay untuk Mengontrol Getaran Tanah pada Peledakan Tambang Semen Dhia Fahri Hamdan; Yuliadi; Zaenal
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v3i1.2141

Abstract

Abstract. Research activities were carried out at PT XYZ West Java. One of the negative impacts of blasting activities that can damage the environment is ground vibration. If the vibration generated by blasting activities exceeds a predetermined threshold value, it can result in damage to nearby building structures. The purpose of this research is to determine the explosive charge per delay in controlling ground vibration due to blasting which refers to primary data and secondary data as the research method being carried out. Vibration analysis was carried out based on the Indonesian National Standard (SNI) No 7571 of 2010 by identifying building classes, namely Class 2 buildings that have a PPV value of 3 mm/s and a PPV threshold value for companies, namely 2 mm/s. Based on the results of the analysis that has been carried out between the PVS and SD values, the constant value (K) obtained is 1883.9 and the exponential site (e) is 1.824. The predicted PPV values generated in Leuwidendeng Village are 0.06 mm/s and 0.08. While the predicted PPV values in the office are 0.22 mm/s and 0.48 mm/s, and the predicted PPV values in the explosives warehouse are 0.57 mm/s and 1.97 mm/s. The recommended explosive charge per delay is optimal for PPV 2 mm/s at a distance of 200 meters, namely 22 kg/hole and at a distance of 550 meters using an optimal explosive charge of 137 kg/hole. Abstrak. Kegiatan penelitian dilakukan di PT XYZ Jawa Barat. Salah satu dampak negatif dari kegiatan peledakan yang dapat merusak ligkungan adalah ground vibration. Apabila getaran yang dihasilkan oleh kegiatan peledakan melebihi nilai ambang batas yang telah ditentukan, maka dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur bangunan terdekat. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menentukan isian handak per delay dalam mengontrol getaran tanah akibat peledakan yang mengacu pada data primer dan data sekunder sebagai metode penelitian yang dilakukan. Analisis getaran dilakukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) No 7571 Tahun 2010 dengan mengidentifikasi kelas bangunan yaitu bangunan Kelas 2 yang memiliki nilai PPV 3 mm/s dan nilai ambang batas PPV pada perusahaan yaitu 2 mm/s. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan antara nilai PVS dan SD, nilai konstanta (K) yang didapat yaitu 1883,9 dan site eksponan (e) yaitu 1,824. Nilai PPV prediksi yang dihasilkan di Desa Leuwidendeng yaitu 0,06 mm/s dan 0,08. Sedangkan nilai PPV prediksi pada office yaitu 0,22 mm/s dan 0,48 mm/s, serta nilai PPV prediksi di gudang handak sebesar 0,57 mm/s dan 1,97 mm/s. Rekoendasi isian handak per delay optimal untuk PPV 2 mm/s pada jarak 200 meter yaitu 22 kg/hole dan pada jarak 550 meter menggunakan muatan handak optimal 137 kg/hole.
Kajian Geoteknik untuk Penentuan Geometri Lereng Front Penambangan di PT. XYZ Muhammad Ikram; Yuliadi
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v2i2.1246

Abstract

Abstract. Geotechnical studies are an important function in overcoming the problem of slope stability which is prone to landslides. In geotechnical analysis, one way to optimize the geometry of the mine slope is to determine the slope-forming parameters including the angle and height of the slope to get the value of the slope safety criteria. In this geotechnical study, the finite element method (FEM) is used to analyze the slope stability of the existing conditions on three slope models based on cross-sectional lines of local topographic maps. From the value of the safety factor obtained from the three models, then an analysis is carried out to determine the single slope and the overall slope which can later be recommended. In addition, to determine the potential for landslides that can occur at the research site, kinematic analysis is used. Slope stability analysis with three models based on cross-sectional lines obtained SRF values A-A' of 1.88, B-B' of 1.68 and for C-C' of 1.86. In making the model for a single slope made with three variations in height which shows the condition of the slope is still stable with the acquisition of SRF values> 1.3. The result of the analysis is a slope with a geometry of 15m high and a slope of 70°, where the overall slope is modeled in tiers with the SRF value obtained is still above 1.3, namely the overall slope height is 75 m with an overall slope of 64.30°. Abstrak. Kajian geoteknik merupakan fungsi penting dalam mengatasi masalah stabilitas lereng yang rentan terjadinya kelongsoran. Dalam analisis geoteknik salah satu cara mengoptimalkan geometri lereng tambang yaitu dengan menentukan parameter pembentuk lereng meliputi sudut serta ketinggian lereng untuk mendapatkan nilai kriteria keamanan lereng. Dalam kajian geoteknik pada penelitian ini menggunakan metode elemen hingga (FEM) untuk menganalisis kestabilan lereng kondisi eksisting pada tiga model lereng berdasarkan garis penampang peta topografi lokal. Dari nilai faktor keamanan yang diperoleh dari tiga model tersebut, kemudian dilakukan analisis untuk menentukan lereng tunggal dan lereng keseluruhan yang nantinya dapat direkomendasikan. Selain itu, untuk mengetahui potensi longsoran yang dapat terjadi pada lokasi penelitian digunakan analisis kinematik. Analisis kestabilan lereng dengan tiga model berdasarkan garis penampang diperoleh nilai SRF A-A’ sebesar 1,88, B-B’ sebesar 1,68 dan untuk C-C’ sebesar 1,86. Pada pembuatan model untuk lereng tunggal dibuat dengan tiga variasi ketinggian yang menunjukkan kondisi lereng masih stabil dengan perolehan nilai SRF >1,3. Hasil dari analisis adalah lereng dengan geometri tinggi 15m dan kemiringan 70°, dimana lereng keseluruhan dimodelkan berjenjang dengan nilai SRF yang diperoleh masih diatas 1,3 yaitu pada ketinggian lereng keseluruhan 75 m dengan kemiringan keseluruhan yaitu 64,30°.
Analisis Pengaruh Getaran Peledakan Terhadap Kestabilan Lereng pada PT. XYZ Blok Paniisan Desy Mahda; Yuliadi
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v2i2.1317

Abstract

Abstract. Blasting is a process of reducing the rock fraction, but it also produces energy that is less beneficial for the surrounding environment. One of the less favorable energies is ground vibration. Soil vibration will affect slope stability. Therefore, this study was conducted to determine the effect of soil vibration on slope stability by knowing the level of safety on the slope. Analysis method trendline. The slope area analyzed was made into 6 slope geometry models with 2 different models including without taking into account blasting vibrations and modeling with blasting vibrations into account. The measurement of the blasting vibration level was carried out at 12 points. In addition to getting the value of the resistance of rock types in the research area using the shlumberger and getting the general direction of the weak plane to determine the safety factor of the slope. The results of slope stability analysis with slope geometry in 6 models that do not take into account blasting vibrations with the highest safety factor value of 9.881 and the lowest 5.029 and those that take into account blasting vibrations with the highest safety factor value 9.377 and the lowest 4.641 indicate safe conditions with a factor value safety above 1.25 in accordance with KEPMEN 1827K/MEM/30/2018, so there is no safety factor that can be recommended in this study. Abstrak. Kegiatan peledakan merupakan proses mengecilkan fraksi batuan, tetapi juga menghasilkan energi yang kurang menguntungkan bagi lingkungan sekitar. Salah satu energi yang kurang menguntungkan adalah getaran tanah. Getaran tanah akan mempengaruhi kestabilan lereng. Oleh karena itu adanya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh getaran tanah terhadap kestabilan lereng dengan mengetahui tingkat keamanan pada lereng tersebut. Kajian analisis pada penilitian ini menggunakan metode analisis trendline. Pada daerah lereng yang dianalisis dibuat menjadi 6 pemodelan geometri lereng dengan 2 pemodelan yang berbeda meliputi tanpa memperhitungkan getaran peledakan dan pemodelan dengan memperhitungkan getaran peledakan. Pengukuran tingkat getaran peledakan dilakukan sebanyak 12 titik. Selain itu mendapatkan nilai tahanan jenis batuan yang ada pada daerah penelitian dengan menggunakan metode shlumberger dan mendapatkan arah umum bidang lemah untuk mengetahui faktor keamanan dari lereng tersebut. Hasil analisis kestabilan lereng dengan geometri lereng pada 6 pemodelan yang tidak memperhitungkan getaran peledakan dengan nilai faktor keamanan paling tinggi yaitu 9,881 dan yang paling rendah 5,029 dan yang memperhitungkan getaran peledakan dengan nilai faktor keamanan paling tinggi 9,377 dan paling rendah 4,641 menunjukkan kondisi aman dengan nilai faktor keamanan diatas 1,25 sesuai dengan KEPMEN 1827K/MEM/30/2018, sehingga tidak adanya faktor keamanan yang dapat direkomendasikan pada penelitian ini.