Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Upaya Peningkatan Umur pakai Konstruksi bangunan Melalui Penghambatan Korosi Baja Tulangan Beton dengan Menggunakan Inhibitor Korosi Moralista, Elfida
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 3 No.2 (2005) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

the rebar in concrete discovered by corrosion
Isyarat Kekekalan Massa Elfida Moralista
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 20, No. 1, Tahun 2004
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.665 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v20i1.128

Abstract

Bahwa metoda sains mencoba dengan cermat menerangkan realitas alam semesta telah kita ketahui. Dunia fisika dan kimia mencoba menjelaskan perubahan fisika dan kimia materi sepangjang masa.Perubahan fisik tidak menghasilkan zat baru, tanpa terjadinya perubahan massa zat. Sebelum atau sesudah reaksi kimia. Materi dapat berbentuk unsur dan senyawa. Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap. Demikian pula halnya dengan keteraturan suatu reaksi kimia, ukuran massa dan besaran kimia lain dari suatu unsur adalah sesuai dengan Sunatullah. Tatanama diberikan untuk membedakan jenis-jenis senyawa kimia.  Kelompok unsur-unsur dalam sistem periodik unsur adalah sesuai dengan keteraturan sifat-sifat unsur. Tidak satupun dari unsur-unsur tersebut keberadaannya berlebihan ataupun tidak bertujuan. Jelaslah bahwa setiap kajian sains fisika dan kimia alam semesta adalah sesuai demi yang diperlukan bagi kehidupan manusia. Di dalam segala sifat materi yang dikaji, akan tampak pengetahuan mengenai keberaturan keharmonisan, kebijakan serta kekuatan yang tidak terbatas dari Sang Pencipta, Allah SWT.
Studi Upaya Peningkatan Umur pakai Konstruksi bangunan Melalui Penghambatan Korosi Baja Tulangan Beton dengan Menggunakan Inhibitor Korosi Elfida Moralista
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 3 No.2 (2005) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v0i0.1643

Abstract

the rebar in concrete discovered by corrosion
Perencanaan Sistem Penyaliran dan Pemompaan pada Tambang Terbuka di PT X Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat Mutiara Nur Fajryanti; Elfida Moralista
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 1, No. 1, Juli 2021, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.345 KB) | DOI: 10.29313/jrtp.v1i1.31

Abstract

Abstract. PT X is a mining company with open pit mining methods for andesite rocks. The implementation of open pit methods is inseparable from the problem of inclusion water of rainfall and groundwater seepage into the mining area (pit). This can lead to disruption of mining activities if not handled properly. In this case to cope with the incoming water at Pit in PT X requires some study. It deals with the large number of pumps needed to tackle the incoming water each day.The purpose of the research is to overcome the potential of water entering the Pit, by making diversion channels and to overcome water that already inside the Pit is handled by making sump and pumping system.The data used are 2014-2018 rainfall data, topographic maps, mine progress maps, land use maps, water velocity data, temperature and humidity data and soil condition and land conservation data. Pit has 4 Catchment Areas with each divided into 3 namely Catchment Area PIT, Catchment Area A, Catcthment Area B, Catcthment Area C with a total area of 26,28 Ha. The water runoff plan during the 10 years period. From these data the reults obtained amounted to 50,35 m3/day. Water discharge that enters from inside and outside the pit with a total discharge of 0,94 m3 /sec. Based on data that obtained the ways to prevent water entering the mining area can be minimized by creating a diversion channel. The first diversion channel made for prevent water entering the mining area that comes from Catchment Area A, the diversion channel made along 569 m from 300–270 mals. The second one made for prevent water from Catchment Area C with total length 756 m from 290–130 mals. So that the incoming water debit becomes as much as 0,53 m3/sec. Sump is place at an elevation 115 masl, volume of sump is 7.900 m3 with dimensions of surface length 43 m, surface width 50 m, the base length of the is 36 m, and the depth of 4 meters can accommodate the total volume of water. The pump used is a MFC 180 , with a total of 2 unit pump, the pumping hours are adjusted based on the incoming water debit per month. The highest pumping hour in November was 15.2 hours with a debit of 12,403.63 m3 / day and the lowest in May was 6 hours with a discharge of 4,896.17 m3 / day. Abstrak. PT X merupakan salah satu perusahaan pertambangan dengan menggunakan Sistem Tambang Terbuka dengan tipe Quarry untuk batuan andesit. Akan tetapi belum tersedianya sistem penyaliran tambang menyebabkan terjadinya banjir pada lokasi penambangan, sehingga mengganggu kegiatan penambangan terutama pada musim penghujan. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk menanggulangi potensi air yang masuk ke pit , maka dilakukan penanggulangan air dari luar pit dengan membuat saluran pengalihan dan penanggulangan air yang masuk ke dalam pit dengan sistem pemompaan dan kolam penampungan.Data yang digunakan merupakan data curah hujan tahun 2014-2018, peta topografi, peta kemajuan tambang, peta tataguna lahan, data kecepatan air, suhu dan kelembaban dan data kondisi tanah dan konservasi lahan. Pit memiliki 4 Catchment Area dengan masing-masing dibagi menjadi 4 yaitu Catchment Area PIT, Catchment Area A, Catchment Area B, Catchment Area C dengan total luasan sebesar 26,28 Ha. Curah hujan rencana dengan data curah hujan selama 10 tahun periode 2014-2018. Hasilnya adalah curah hujan rencana maksimum sebesar 50,35 mm/hari. Debit air yang masuk adalah dari dalam pit dan luar pit dengan total debit sebanyak 0,94 m3/detik. Dari hasil penelitian, saluran pengalihan dibuat pada dua lokasi yaitu untuk menangani Catchment Area A dengan total panjang saluran 569 m pada elevasi 300 -270 dan untuk menangani Catchment Area C dengan panjang 756 m pada elevasi 290 - 130. Sehingga debit air yang masuk menjadi sebanyak 0,53 m3/detik.Kolam penampungan dibuat dengan volume 7.900 m3,dengan dimensi panjang atas 43 dan panjang bawah 36 m, dengan lebar 50 m dan ketinggian 4 m. Pompa yang digunakan adalah 2 unit pompa Multiflow 180 dengan jam pemompaan disesuaikan berdasarkan debit air yang masuk perbulannya. Jam pemompaan tertinggi pada bulan November yaitu 15,2 jam dengan debit 12.403,63 m3/hari dan yang paling rendah pada bulan Mei yaitu 6 jam dengan debit 4.896,17 m3/hari.
Kajian Korosi Struktur Conveyor A pada Tambang Batubara PT XYZ di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi Ahmad Syarifudin; Elfida Moralista; Indra Karna Wijaksana
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.731 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1185

Abstract

Abstract. Conveyor is a mining transportation tool to move minerals such as coal. This research found that the material of the steel-based conveyor structure experienced a decrease in quality caused by corrosion, because it is directly related to the external environment. The impact caused by corrosion on the conveyor structure is a reduction in thickness which causes the conveyor structure to be low, this results in reduced Remaining Service Life. Under these conditions, monitoring and maintenance activities are needed so that the Corrosion Rate on the Conveyor structure to be observed can be controlled. The purpose of this study is to determine the type of corrosion that occurs, the rate of corrosion, the Remaining Service Life and methods of corrosion control. This research methodology uses the method of measuring the thickness reduction of the Conveyor structure with a length of 118 meters divided into 3 segments above ground level. Measurement of the thickness of the Conveyor structure using the Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 at 27 Test Points. The environmental conditions in Bungo Regency consist of moderate plains with an average air temperature of 240C with an average relative humidity of 86,91% and an average rainfall of 223,31 mm/year. The type of corrosion that occurs in the Conveyor structure is uniform corrosion. Control of this corrosion using the coating method. The coating used is a primer coating using Seaguard 5000, intermediate coating sherglass FF and top coating Aliphatic acrylic modified polyurethane. Abstrak. Conveyor merupakan alat transportasi kegiatan penambangan untuk memindahkan material bahan galian contohnya batubara. Penelitian ini diketahui bahwa material dari struktur conveyor berbahan dasar baja mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh korosi, karena berhubungan langsung dengan lingkungan eksternalnya. Dampak yang ditimbulkan oleh korosi pada struktur conveyor yaitu terjadinya pengurangan ketebalan yang menyebabkan struktur conveyor menjadi rendah, hal ini mengakibatkan sisa umur pakai menjadi berkurang. Kondisi tersebut, diperlukannya kegiatan monitoring serta pemeliharaan agar laju korosi pada struktur conveyor yang akan diamati dapat terkendali. Metodologi penelitian ini menggunakan metode pengukuran pengurangan ketebalan struktur conveyor dengan panjang 118 meter terbagi dalam 3 segmen berada diatas permukaan tanah. Pengukuran ketebalan struktur conveyor menggunakan alat Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 pada 27 Test Point. Kondisi lingkungan di Kabupaten Bungo terdiri dari dataran sedang dengan temperatur udara rata-rata 240C dengan kelembapan relatif rata-rata 86,91% serta rata-rata curah hujan 223,31 mm/tahun. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor yaitu korosi merata. Pengendalian terhadap korosi ini menggunakan metode coating. Coating yang digunakan adalah Primer Coating menggunakan Seaguard 5000, Intermediate Coating Sherglass FF dan Top Coating Aliphatic Acrylic Modified Polyurethane.
Penentuan Remaining Service Life Struktur Conveyor C pada Tambang Batubara PT XYZ di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan Dwi Yuda Meliady Kusuma; Elfida Moralista; Noor Fauzi Isniarno
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.109 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1416

Abstract

Abstract. Conveyor structure is a tool that is applied to the mining industry as a tool that supports the process of moving excavated materials such as coal. The structure of the Conveyor is made of steel which is subject to corrosion. The disadvantage of corrosion is that it results in a reduction in the thickness of the Conveyor structure. Therefore, it is necessary to control and monitor corrosion on the Conveyor structure to be observed, so that corrosion can be controlled. The purpose of this research is to determine the type of corrosion, corrosion rate, remaining service life, and control methods. The methodology used in this study is measuring the thickness reduction of the Conveyor structure. This research was conducted on a Conveyor structure of 90 meters above ground level. Measurement of the thickness of the Conveyor structure using the Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 at 25 observation points. The environmental conditions in the research area are the air temperature in the range of 26 oC-32oC, while the rainfall with an average range of 197.58 mm-165.71 cm. The type of corrosion that occurs in the Conveyor structure is uniform corrosion. In controlling this corrosion using a coating method with Seaguard 5000 primer coating, Sherglass FF intermediate coating, and aliphatic acrylic modified polyurethane top coating. The corrosion rate of the Conveyor structure ranges from 0.1725-0.3363 mm/year which is included in the good category based on the relative corrosion resistance of steel. Meanwhile, the remaining service life of the Conveyor structure ranges from 5.65-9.39 years. The service life of the Conveyor structure is 8 years, while the design life is 15 years. Based on the calculation of the remaining service life of the Conveyor structure at 25 observation points, the percentage of 36.00% is predicted to be below the design life. Abstrak. Struktur Conveyor adalah alat yang diaplikasikan pada industri pertambangan sebagai alat yang menunjang dalam proses pemindahan material bahan galian contohnya batubara. Struktur Conveyor terbuat dari baja yang dapat mengalami korosi. Kerugian terjadinya korosi yaitu mengakibatkan pengurangan ketebalan struktur Conveyor. Oleh karena itu, diperlukannya pengendalian serta monitoring korosi pada struktur Conveyor yang akan diamati, sehingga korosi dapat dikendalikan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis korosi, laju korosi, sisa umur pakai, dan metoda pengendaliannya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengukuran pengurangan ketebalan struktur Conveyor. Penelitian ini dilakukan pada struktur Conveyor sepanjang 90 meter yang berada di atas permukaan tanah. Pengukuran ketebalan struktur Conveyor menggunakan alat Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 pada 25 test point. Kondisi lingkungan di daerah penelitian yaitu temperatur udara kisaran 26 oC-32oC, sedangkan curah hujan dengan rata-rata kisaran 197,58 mm-165,71 cm. Jenis korosi yang terjadi pada struktur Conveyor adalah korosi merata. Dalam pengendalian korosi ini menggunakan metoda coating dengan primer coating Seaguard 5000, intermediate coating Sherglass FF, dan top coating aliphatic acrylic modified polyurethane. Laju korosi struktur Conveyor berkisar antara 0,1725-0,3363 mm/tahun termasuk ke dalam kategori good berdasarkan ketahanan korosi relatif baja. Sedangkan sisa umur pakai struktur Conveyor berkisar antara 5,65-9,39 tahun. Umur pakai struktur Conveyor yaitu 8 tahun, sedangkan umur desainnya 15 tahun. Berdasarkan dari hasil perhitungan sisa umur pakai struktur Conveyor pada 25 test point, didapatkan persentase sebesar 36,00% yang diprediksi di bawah umur desainnya.
Penentuan Remaining Service Life Struktur Conveyor A pada Tambang Batubara PT GHI di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan Ardiansyah; Elfida Moralista
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.065 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1446

Abstract

Abstract. Conveyor is a means of transportation commonly used in the mining industry. Part of thestructure is conveyor made of carbon steel which makes it easy to corrode. So that it can affect the remaining design life of thestructure conveyor. The purpose of this study is to determine the type of corrosion and to determine the corrosion control with themethod coating of the structure conveyor. The method used in this research is thickness measurement which includes nominal thickness and actual thickness. The research was conducted on the structure conveyor by using three segments, 25 test points with alength of conveyor 90 m. The air temperature in the study area ranges from 30,88 0C – 37,23 0C, with rainfall of 27,6 mm/year. The type of corrosion that occurs in the conveyor structure is the type of uniform corrosion. Corrosion control is carried out using the coating method. Primer coating using Seaguard 5000, Intermediate coating using Shear Glass FF and Top coating using Aliphatic Acrylic Modified Polyurethane. Abstrak. Conveyor merupakan alat angkut yang biasa digunakan dalam industri pertambangan. Bagian dari struktur conveyor terbuat dari baja karbon yang menjadikannya mudah untuk terkorosi. Sehingga dapat mempengaruhi sisa umur desain dari struktur conveyor tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis korosi dan mengetahui pengendalian korosi dengan metode coating pada struktur conveyor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengukuran ketebalan yang meliputi tebal nominal dan tebal aktual. Penelitian dilakukan pada struktur conveyor yaitu dengan menggunakan tiga segmen, 25 test point dengan panjang conveyor 90 m. Temperatur udara yang ada pada daerah penelitian berkisar antara 30,88 oC – 37,23 oC, dengan curah hujan 27,6 mm/tahun. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor adalah jenis korosi merata. Pengendalian korosi yang dilakukan dengan menggunakan metode coating. Primer coating menggunakan Seaguard 5000, Intermediete coating menggunakan Shearglass FF dan Top coating menggunakan Alipatic Acrilic Modified Polyuerethane.
Kajian Korosi Struktur Conveyor B pada Tambang Batubara PT GHI di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan Rizkal Zubair; Elfida Moralista; Nuur Isniarno
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.794 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1570

Abstract

Abstract. Conveyor structure is a tool that is applied to the mining industry as a tool to move goods or materials or minerals such as coal from one place to another. Conveyor structure is made of metal material that can experience corrosion. Therefore, the need for a method of controlling corrosion and monitoring corrosion on the conveyor structure, so that corrosion can be controlled. The purpose of this research is to determine the type of corrosion that occurs in the conveyor structure, to determine the corrosion control method, to determine the corrosion rate and the remaining service life of the conveyor structure. The methodology used in this study is measuring the thickness reduction of the conveyor structure. This research was conducted on a conveyor structure of 90 meters above ground level. Measurement of the thickness of the conveyor structure using the Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 at 25 observation points. The environmental conditions in the research area are the air temperature in the range of 32 oC-33 oC, while the rainfall is in the range of 6-11 mm. The type of corrosion that occurs in the conveyor structure is uniform corrosion. In controlling this corrosion using a coating method with Seaguard 5000 primer coating, Sherglass FF intermediate coating, and aliphatic acrylic modified polyurethane top coating. Abstrak. Conveyor adalah alat yang digunakan pada industri pertambangan sebagai alat untuk memindahkan barang atau material atau bahan galian contohnya batubara dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. struktur conveyor terbuat dari material logam yang rawan mengalami korosi. Oleh karena itu, diperlukan metoda pengendalian korosi serta monitoring korosi pada struktur conveyor, sehingga korosi dapat dikendalikan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor, mengetahui metode pengendalian korosi, mengetahui laju korosi dan sisa umur pakai struktur conveyor. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengukuran pengurangan ketebalan struktur conveyor. Penelitian ini dilakukan pada struktur conveyor sepanjang 90 meter yang berada di atas permukaan tanah. Pengukuran ketebalan struktur conveyor menggunakan alat Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 pada 25 test point. Kondisi lingkungan di daerah penelitian yaitu temperatur udara berkisar 32 oC-33oC, sedangkan curah hujan berkisar 6-11 mm. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor adalah korosi merata. Dalam pengendalian korosi ini menggunakan metoda coating dengan primer coating Seaguard 5000, intermediate coating Sherglass FF, dan top coating aliphatic acrylic modified polyurethane.
Penentuan Sisa Umur Pakai Struktur Conveyor H pada Tambang Batubara PT GHI di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan Soultan Taufiq; Elfida Moralista; Iswandaru
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.912 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1587

Abstract

Abstract. Conveyor structure is a tool that is applied to the mining industry as a tool that supports the process of moving excavated materials such as coal. The structure of the conveyor is made of steel which is subject to corrosion. The disadvantage of corrosion is that it results in a reduction in the thickness of the conveyor structure. Therefore, it is necessary to control and monitor corrosion on the conveyor structure to be observed, so that corrosion can be controlled. The purpose of this research is to determine the type of corrosion, corrosion rate, remaining service life, and control methods. The methodology used in this study is measuring the thickness reduction of the conveyor structure. This research was conducted on a conveyor structure of 90 meters above ground level. Measurement of the thickness of the conveyor structure using the Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 at 25 observation points. The environmental conditions in the research area are the air temperature in the range of 26 oC-32oC, while the rainfall with an average range of 197.58 mm-165.71 cm. In controlling this corrosion using a coating method with Seaguard 5000 primer coating, Sherglass FF intermediate coating, and aliphatic acrylic modified polyurethane top coating. The corrosion rate of the conveyor structure ranges from 0.18-0.3 mm/year. The remaining service life of the conveyor structure ranges from 7,16-9,65 years. The service life of the conveyor structure is 7 years, while the design life is 15 years. 25 observation points, 28.00% below the design life. Abstrak. Conveyor adalah alat yang diaplikasikan pada industri pertambangan sebagai alat yang menunjang dalam proses pemindahan material bahan galian contohnya batubara. Struktur conveyor terbuat dari baja yang dapat mengalami korosi. Kerugian terjadinya korosi yaitu mengakibatkan pengurangan ketebalan struktur conveyor. Oleh karena itu, diperlukannya pengendalian serta monitoring korosi pada struktur conveyor yang akan diamati, sehingga korosi dapat dikendalikan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis korosi, laju korosi, sisa umur pakai, dan metoda pengendaliannya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengukuran pengurangan ketebalan struktur conveyor. Penelitian ini dilakukan pada struktur conveyor sepanjang 90 meter yang berada di atas permukaan tanah. Pengukuran ketebalan struktur conveyor menggunakan alat Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 pada 25 test point. Kondisi lingkungan di daerah penelitian yaitu temperatur udara kisaran 26 oC-32oC, sedangkan curah hujan dengan rata-rata kisaran 197,58 mm-165,71 cm. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor adalah korosi merata. Dalam pengendalian korosi ini menggunakan metoda coating dengan primer coating Seaguard 5000, intermediate coating Sherglass FF, dan top coating aliphatic acrylic modified polyurethane. Laju korosi struktur conveyor berkisar antara 0,18-0,3 mm/tahun. Sedangkan sisa umur pakai struktur conveyor berkisar antara 7,16-9,65 tahun. Umur pakai struktur conveyor yaitu 7 tahun, sedangkan umur desainnya 15 tahun. Pada 25 test point, didapatkan persentase sebesar 28,00% yang diprediksikan di bawah umur desainnya.
Penentuan Sisa Umur Pakai Struktur Conveyor D pada Tambang Batubara PT XYZ di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan Padli Ahmad Wijaya Kusuma; Elfida Moralista; Yuliadi
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.344 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1896

Abstract

Abstract. Conveyor is a means of transportation that is generally used in the coal mining industry which serves to move coal. The structure of the conveyor is made of carbon steel which is prone to corrosion and one of the causes is interacting with the environment. Therefore, it is necessary to monitor and control corrosion in order to achieve the design life of the conveyor structure.The research was conducted on a 90 meter long conveyor structure which is divided into 3 segments with 25 test points. This study aims to determine the type of corrosion, corrosion control, corrosion rate and the remaining service life of the conveyor structure.The research methodology is thickness reduction measurement. The instrument used for measurement is ultrasonic thickness gauge TT 130. The research location has an air temperature ranging from 26.3°C-28.1°C with annual rainfall of 2,219,782 mm/year and relative humidity of 90.9%. .Based on the results of data processing, it is found that the type of corrosion that occurs in the conveyor structure is uniform corrosion. Corrosion control is carried out using a coating method with a three layer system with the coating used in the form of a Seaguard 5000 primer coating, an intermediate sherglass FF coating and aliphatic acrylic modified polyurethane top coating. The corrosion rate that occurs in the conveyor structure ranges from 0.1688-0.3100 mm/year with a good category based on the relative corrosion resistance of steel. The service life of the conveyor structure is 8 years with the remaining service life ranging from 5.75 years to 9.76 years. Thus, there are 28% test points that are predicted not to reach its design life of 15 years. Abstrak. Conveyor adalah alat transportasi yang umumnya digunakan di industri pertambangan batubara yang berfungsi untuk memindahkan batubara. Struktur conveyor terbuat dari bahan dasar baja karbon yang rawan mengalami korosi dan salah satu penyebabnya adalah berinteraksi dengan lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan monitoring dan pengendalian korosi agar dapat mencapai umur desain dari struktur conveyor. Penelitian dilakukan pada struktur conveyor sepanjang 90 meter yang terbagi menjadi 3 segmen dengan 25 test point. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis korosi, pengendalian korosi, laju korosi dan sisa umur pakai struktur conveyor. Metodologi penelitian adalah pengukuran pengurangan ketebalan. Alat yang digunakan untuk pengukuran adalah ultrasonic thickness gauge TT 130. Lokasi penelitian memiliki temperatur udara berkisar antara 26,3°C-28,1°C dengan curah hujan per tahun sebesar 2.219,782 mm/tahun dan kelembaban relatif sebesar 90,9%. Berdasarkan hasil pengolahan data maka didapatkan jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor adalah korosi merata. Pengendalian korosi yang dilakukan menggunakan metode coating dengan sistem three layer dengan coating yang digunakan berupa primer coating Seaguard 5000, intermediate coating sherglass FF dan top coating aliphatic acrylic modified polyurethane. Laju korosi yang terjadi pada struktur conveyor berkisar antara 0,1688-0,3100 mm/tahun dengan kategori good berdasarkan ketahanan korosi relatif baja. Umur pakai struktur conveyor 8 tahun dengan sisa umur pakai berkisar antara 5,75 tahun sampai 9,76 tahun. Dengan demikian maka terdapat 28% test point yang diprediksi tidak dapat mencapai umur desain nya yaitu 15 tahun.