Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kimia Fisik Perairan dan Ektoparasit Ikan Nila dan Patin Di Situ Gintung, Tangerang Selatan, Banten Dinda Rama Haribowo; Syifa Annisa; Nur Kholidah; Nia Dzirwatul Izza; Pratiwi Amalia Zahrah; Ario Putro Pamungkas; Firdaus Ramadhan; Alfan Farhan Rijaluddin; Yayan Mardiansyah Assuyuti
Journal of Marine and Aquatic Sciences Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.124 KB) | DOI: 10.24843/jmas.2019.v05.i02.p06

Abstract

Poor water quality based on physical and chemical waters is one of the factors that influence the infection and presence of fish ectoparasites. The aim of study was to determine the physical and chemical waters, the types and prevalence of ectoparasites and the correlation of ectoparasites with physical and chemical waters. The study was conducted in Situ Gintung, South Tangerang from March to June 2018 with samples from Floating Net Cages (KJA) and fishing. The results showed that the physical and chemical waters generally within standard quality for fish cultivation. The number and type of fish ectoparasites consist of Trichodina sp., Chilodonella sp., Litonotus sp., Vorticella sp., Dactylogyrus sp. and Capillaria sp. Based on the Canonical Correspondence Analysis (CCA) shows that ectoparasites are affected by physical and chemical waters.
Evaluation of the Feasibility of Temporary Waste Storage at the Integrated Laboratory Center, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta Dinda Rama Haribowo; Encep Dimyati; Syeiba Badra Uyunillah
Edulab : Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Laboratorium Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Colaboration with Persatuan Pranata Laboratorium Pendidikan Indonesia Tingkat Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/edulab.2022.72.02

Abstract

Temporary Waste Storage as place for storing waste in the Integrated Laboratory Center was established in 2019. This study aims to study and postpone the Temporary Waste Storage for waste from buildings and their management based on the Regulation of the Minister of Environment and Forestry Number 15 of 2020 and Number 19 of 2021 to make it a more appropriate and sufficient Temporary Waste Storage. The research method is carried out through a qualitative approach. Data collection techniques were carried out using field observation methods, data analysis using SWOT analysis through FGD. The results showed the amount of liquid waste stored was 753,799 liters and solid waste stored was 233.6 kg. The average temperature and humidity in the liquid waste storage room are 29.04°C and 68.47 RH% and in the solid waste storage room 29.17°C and 68.13 RH%. The temporary waste storage management system is in accordance with regulations and standards, the strategy resulting from the SWOT analysis is carried out by improving and adding facilities, as well as making a waste storage schedule to improve the quality of Temporary Waste Storage. Abstrak Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) sebagai tempat menyimpan limbah di Pusat Laboratorium Terpadu (PLT) didirikan pada tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengevaluasi Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah dari segi bangunan dan pengelolaannya berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 12 tahun 2020 dan Nomor 19 tahun 2021 untuk terwujudnya TPS yang lebih layak dan mencukupi. Metode penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi lapangan, analisis data menggunakan analisis SWOT melalui FGD. Hasil penelitian menunjukkan jumlah limbah cair yang tersimpan 753,799 liter dan limbah padat yang tersimpan 233,6 kg. Besar rata-rata suhu dan kelembapan di ruang penyimpanan limbah cair 29,04°C dan 68,47 RH%, di ruang penyimpanan limbah padat 29,17°C dan 68,13 RH%. Sistem pengelolaan TPS limbah sudah sesuai regulasi dan standar, strategi hasil analisis SWOT dilakukan dengan memperbaiki dan menambahkan fasilitas, serta membuat jadwal pengangkutan dan pendataan limbah oleh petugas penyimpanan limbah agar meningkatkan kualitas TPS.
POPULASI DAN SEBARAN MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) DI KAWASAN RESORT PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL TAPOS, TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO Ardian Khairiah; Taqiyuddin Zanki Haidar; Kenni Sondari; Amin Indra Wahyuni; Armar Riliansyah Tamala; Ade Basyuri; Alma Fadilah; Nida Khairun Nisaa; Lingga Heru Prasetio; Hilal Fadlan Ramada; Dinda Rama Haribowo; Puji Gantina
BIO EDUCATIO : (The Journal of Science and Biology Education) Vol 7, No 2 (2022): Bio Educatio : The Journal of Science and Biology Education
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.3 KB) | DOI: 10.31949/be.v7i2.4179

Abstract

Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) telah mengalami penurunan cukup tajam dikarenakan beberapa faktor, salah satunya adalah perburuan langsung di habitat alaminya untuk diperdagangkan dan dibunuh sebagai hama. Kawasan hutan Resort Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Tapos merupakan salah satu habitat Monyet Ekor Panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan populasi dan sebaran Monyet Ekor Panjang di kawasan Resort PTN Tapos. Pengumpulan data populasi dilakukan dengan metode transek jalur sepanjang 1000m pada pukul 08.00 – 16.00, dan pengumpulan data sebaran dilakukan melalui titik koordinat lokasi hasil perjumpaan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis). Analisis data populasi menggunakan persamaan King’s method, sedangkan titik koordinat yang telah terkumpul ditampilkan dalam bentuk peta sebaran menggunakan ArcGIS 10.8 kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil pengamatan menunjukkan estimasi populasi tertinggi berada di blok hutan Pasir Koja jalur atas sebanyak 47,03 individu/ha dengan kepadatan populasi sebesar 4,70 individu/ha. Sedangkan, hasil terendah terdapat di blok hutan Pasir Beunyeng pada jalur atas dengan estimasi populasi sebanyak 2,73 ind/ha dan kepadatan populasinya 0,27 individu/ha. Pada blok hutan Pasir Koja, Monyet Ekor Panjang paling banyak ditemukan pada wilayah PTN Tapos. Namun, terdapat dua lokasi Monyet Ekor Panjang yang ditemukan diluar wilayah PTN Tapos. Sedangkan pada blok hutan Pasir Beunyeng lokasi temuan Monyet Ekor Panjang berada diluar area wilayah PTN Tapos
MSMEs Empowerment During the Covid-19 Pandemic in the Outer Baduy Tribe Based on Asset Based Community Development (ABCD) Fitri Yani Jalil; Dinda Rama Haribowo
JURNAL EKBIS Vol 23 No 2 (2022): Jurnal Ekbis : Analisis,Prediksi dan Informasi
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The Covid-19 pandemic that has occurred in recent years has had such a huge impact on all elements of society, including the Outer Baduy community in Ciboleger. In addition to the economic impact, changes in consumer attitudes have also changed. This research focuses on the empowerment of MSMEs in the Baduy Luar community in Cibologer by using the Asset Based Community Development (ABCD) method. This study uses a qualitative approach. Data were collected using interview and observation methods. Based on observations, it was found that the Covid-19 pandemic that occurred did not have a significant effect on the MSMEs of the Baduy community. This is due to the existence of traditional values, culture and traditions that have been carried out and have colored the lives of the Baduy people. This valuable asset must always be preserved so that it does not become extinct due to changing times. For this reason, intensive training is needed for entrepreneurs in the Baduy community in order to provide maximum impact. Keywords: MSME Empowerment, Asset Based Community Development method, Covid-19 Pandemic, Baduy community
Aktivitas Makan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Kawasan Resort Pengelolaan Taman Nasional Tapos, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Hana Iffatalya; Dinda Rama Haribowo; Ardian Khairiah; Fitra Pirmansyah; Ahmad Rijal; Amin Indra Wahyuni; Taqiyuddin Zanki Haidar; Ade Basyuri; Kenni Sondari; Wanda Sopiah; Faqih Fathurahman Zidny; Salsabila Ratna Wulandari
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 25, No 1, Tahun 2023
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/bioma.25.1.60-73

Abstract

Monyet ekor panjang (MEP) memiliki peran dalam meregenerasi hutan, salah satunya melalui aktivitas makan. Resort PTN Tapos merupakan salah satu habitat MEP yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga sehingga dapat mempengaruhi aktivitas makan MEP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas makan MEP yang meliputi aktivitas yang sering dilakukan, aktivitas makan berdasarkan waktu, usia, serta jenis pakan yang dimakan oleh MEP pada dua lokasi pengamatan, yaitu Blok Hutan Pasir Beunyeng (PB) dan Pasir Koja (PK). Pengamatan aktivitas MEP menggunakan metode instantaneous scan sampling dan disajikan dalam bentuk persentase. Aktivitas makan MEP yang teramati di Blok PB sebesar 10,92%, sedangkan di blok PK sebesar 21,72%. Aktivitas waktu makan MEP di blok PB tertinggi pada sore hari 71,43%, sedangkan di blok PK tertinggi pada pagi hari 76,92%. Aktivitas makan MEP berdasarkan usia di blok PB tertinggi pada remaja 53,85%, sedangkan di blok PK tertinggi pada remaja 41,07%. Kelompok MEP di blok PB lebih memilih jenis pakan daun Calliandra sp. sebesar 76,92%, sedangkan MEP di blok PK lebih memilih jenis pakan daun Bambusa sp. sebesar 39,29%. Sumber pakan MEP di habitatnya terus berkurang disebabkan peralihan fungsi lahan sehingga pergerakan MEP cenderung memasuki perkebunan penduduk sekitar.