Soebagio Soebagio
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KAJIAN BANJIR DI WILAYAH KETINTANG SURABAYA Rizki Aditiya; Soebagio Soebagio
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Vol 7, No 2 (2019): Volume 7, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v7i2.759

Abstract

Permasalahan banjir sering terjadi di daerah Ketintang Surabaya. Lamanya genangan di wilayah Ketintang Surabaya pada tahun 2018 adalah 76 menit dengan kedalaman 19,83 cm. Untuk menangani masalah banjir perlunya dilakukan kajian drainase, agar saluran dapat menampung debit yang ada dikawasan tersebut. Curah hujan rencana dengan Metode Log Person didapatkan R2 sama dengan 75,15 mm dan R5 sama dengan 85,02 mm. Debit banjir rencana total dihitung dengan Metode Rasional dengan periode ulang 2 tahun untuk saluran sub tersier dan periode ulang 5 tahun untuk saluran tersier. Debit banjir rencana total akan dibandingkan dengan kapasitas saluran eksisting yang dihitung dengan perumusan Manning hasilnya ada 19 (sembilan belas) saluran sub tersier dan 2 (dua) saluran tersier yang tidak dapat menampung debit banjir rencana total. Saluran yang tidak dapat menampung debit banjir yang diakibatkan oleh sampah dan sedimentasi, diperlukan  pengerukan atau perencanaan ulang dimensi saluran yang sesuai dengan kebutuhan. Kata Kunci : Drainase, Banjir, Saluran
PERENCANAAN DIMENSI INTERLOCKING BATA RINGAN Ari Dwi Raharjo; Soebagio Soebagio
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Vol 8, No 1 (2020): Volume 8, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v8i1.1024

Abstract

Abstrak : Sebagian besar bangunan di Indonesia menggunakan dinding  bata ringan  atau pasangan bata ringan sebagai dinding bangunan karena selain mudah didapat dan murah bata ringan mempunyai bobot lebih ringan. Dinding bata ringan memerlukan modifikasi atau perkuatan untuk menambah kekuatan dari sambungan konvensional dijadikan sambungan Interlocking. Dinding bata ringan yang diperkuat dengan sambungan Interlocking dirasa memungkinkan untuk menambah nilai positif dinding pasangan bata ringan dan dapat meminimalisasi materiail semen dan waktu pemasangan dinding. Khususnya pada bangunan dinding. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kuat tekan sambungan konvensional, Interlocking ,kuat tekan bata ringan itu sendiri dan pengunaan material. Bata ringan merupakan material yang mempunyai kekuatan yang cukup baik. Pada penelitian ini sambungan bata ringan mengunakan  semen kuhsus/ Semen mortar yang biasanya digunakan perekakat sambungan bata ringan. Sempel yang digunakan adalah Bata ringan dengan ukuran 600 x 200 x 100 mm yang dipotong menjadi 3. Penelitian yang dilakukan di Laboratorium, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,  Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Dari hasil pengujian kuat tekan dengan sambungan Konvensional Diperoleh nilai 8,388 kg/cm2, Sedangakan dari pengujian kuat tekan sambungan bata ringan Interlocking memperoleh nilai tertinggi 8,383 kg/cm2. Pengujian sambungan konvensional ini mengunakan semen dengan ketebalan 3 mm, Sedangkan dari sambungan Interlocking mengunakan semen dengan ketebakan 2,5mm. Dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa dinding mengunakan sambungan Interlocking bisa dijadikan salah satu material dinding, Karena memiliki sedikit perbedaan dan dapat mempercepat pekerjaan. Kata Kunci : Perencanaan, Bata, Interlocking.
PERENCANAAN SALURAN PEMATUSAN DI BOEZEM UTARA MOROKREMBANGAN SURABAYA Dani Sumardianto; Soebagio Soebagio
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 9, No. 3, Desember Tahun 2021
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v9i3.1762

Abstract

ABSTRAK: Perencanaan saluran pematusan bertujuan untuk mengalirkan genangan yang meluas pada seluruh bantaran Boezem. Berdasarkan hasil analisis curah hujan rencana dengan menggunakan metode  Log Person III dengan periode ulang (R25) adalah 116,977 mm; perhitungan debit rencana saluran primer menggunakan metode rasional dengan periode ulang (R25) adalah 57,45 m3/dt.; perhitungan debit air kotor menggunakan metode Geometric Rate of Growth di masa 25 tahun mendatang adalah 0,590 m3/dt. Hasil dan kesimpulan menunjukkan bahwa dimensi saluran pematusan menggunakan penampang trapesium didapatkan luas penampang basah (A) adalah 33 m; luas keliling basah (P) adalah 24,7 m; lebar dasar saluran (B) adalah 20,5 m; tinggi saluran (H) adalah 1,5 m. KATA KUNCI : Boezem Morokrembangan , saluran pematusan
OPTIMASI KETERSDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI JAJAR DAERAH IRIGASI JATIROGO BONANG DEMAK JAWA TENGAH Mohammad Khoerul Imam; Soebagio Soebagio
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Vol 7, No 3 (2019): Volume 7, Nomor 3, Tahun 2019
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v7i3.775

Abstract

Abstrak. Daerah Irigasi Jatirogo terletak di kecamatan Bonang, kabupaten Demak Jawa Tengah . DaerahIrigasi Jatirogo memiliki luas persawahan 500 ha dengan 3 masa tanam (Padi, Padi dan Palawija)intensitas tanaman per tahun 244,6 persen. Sistem irigasi yang memanfaatkan Bendung Karet Sungai Jajar,selama ini terus mengalami kekurangan pasokan air sehingga pola tanam yang dilaksanakan belumoptimal. Perlu adanya penelitian tetang optimasi ketersediaan air irigasi, kebutuhan air irigasi danmengnalisis pola tata tanam di daerah Irigasi Jatirogo, terkait dengan optimasi ketersediaan dankebutuhan air irigasi di wilayah ini. Ketersediaan dan Kebutuhan air irigasi di sawah ditentukan olehbeberapa faktor antara lain: data debit bendung karet; penyiapan lahan; penggunaan konsumtif; perkolasidan rembesan; penggantian lapisan air; curah hujan efektif dan pola tanam. Optimasi pola tanam di suatudaerah irigasi terkait dengan kebutuhan air irigasi yang paling efisien. Pola tanam yang paling optimaldan efisien dari 4 (empat) optimasi yang di rencanakan pada Daerah Irigasi Jatirogo adalah Optimasikeempat dengan mulai masa tanam pertama (padi) pada minggu ketiga bulan november, masa tanamkedua (padi) pada minggu ketiga bulan maret dan musim tanam ketiga (palawija) pada minggu ketigabulan juli, denagn luas pertanian 500 ha dan setelah dilakukan optimasi pola tata tanam, intensitastanaman per tahun 300 persen.Kata kunci : Ketersediaan Air Irigasi, Kebutuhan Air irigasi, Optimasi.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DIKAWASAN TANGGUL LUMPUR SIDOARJO Achmad Baydhowi; Soebagio Soebagio
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 9, No. 1, April Tahun 2021
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v9i1.1698

Abstract

Abstrak. Lumpur sidoarjo atau lusi adalah bencana alam yang terjadi di dalam lokasi proyek pengeboran migas, Lumpur Sidoarjo berada di kecamatan porong kabupaten Sidoarjo, serta tinggi tanggul rata rata 9-10 meter dengan luas 640 ha, didalam luas 640 ha terdapat 3 kecamatan dan 16 desa yang tenggelam akibat bencana alam ini. masalah yang terjadi pada tanggul lumpur sidoarjo ini, yakni penurunan tanah (subsidence) dibeberapa titik tanggul dan muka air yang telah mendekati puncak tanggul, jika muka air melewati puncak tanggul maka tanggul akan jebol dan membahayakan penduduk di sekitar tanggul, agar muka air tidak sampai melebihi puncak tanggul maka perlu di buatkan saluran drainase agar dapat mengontrol debit yang ada ataupun debit hujan dengan intensitas tinggi. Dengan di lakukannya kajian Perencanaan Sistem drainase di Kawasan Tanggul Lumpur Sidoarjo agar mengatasi masalah yang terjadi.Dari pengkajian didapatkan debit hujan rencana sebesar 71.98mm , debit banjir sebesar 3.92 m3/det, sisi barat dan sisi timur 4.28 m3/det, merencanakan saluran drainase dengan memakai debit banjir rencana di tambah jagaan 0.6 m, untuk sisi barat dimensi saluran b(2,9m) dan h(2m) dapat menampung debit sebesar 5,57 m3/det. Dimensi saluran sisi timur sebesar b(3,2m) dan h(2m) serta debit yang mampu di tampung adalah 5.67m3/det debit yang sudah di dapat kemudian di tampung kedalam kolam tampung sementara dengan lama penampungan selama 1 jam dan total debit (saluran sisi barat + timur) 8,24m3/det, dimensi kolam adalah (p) 100 x (l) 50 x (t) 6m di daptkan debit 30.000m3, saluran pembuang pipa shiphon, menggunakan pipa diameter 0,3m sebanyak 4 buah, kehilangan energi sebesar 0,146 m3/det.Kata kunci: Draianase, Perencanaan Drainase, Lumpur Sidoarjo
KAJIAN SISTEM DRAINASE DI WILAYAH WISMA LIDAH KULON SURABAYA BARAT Ahmad Efendi; Soebagio Soebagio
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 9, No. 2, Agustus Tahun 2021
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v9i2.1748

Abstract

Abstrak : Permasalahan banjir sering terjadi di wilayah Wisma Lidah Kulon, lamanya genangan di wilayah Wisma Lidah Kulon pada tahun 2020 adalah 90-150  menit dengan kedalaman 25-30 cm. Untuk menangani masalah banjir perlunya dilakukan kajian drainase, agar saluran dapat menampung debit yang ada dikawasan tersebut. Curah hujan rencana dengan Metode Log Person didapatkan R2 adalah 75,15 mm dan R5 adalah 85,02 mm. Debit banjir rencana total dihitung dengan Metode Rasional dengan periode ulang 5 tahun untuk saluran tersier. Total debit banjir rencana akan dibandingkan dengan kapasitas saluran eksisting yang dihitung dengan perumusan Manning hasilnya ada 2 (dua) saluran tersier yang tidak dapat menampung total debit banjir rencana. Saluran yang tidak dapat menampung debit banjir yang diakibatkan oleh kecilnya dimensi saluran yang ada, diperlukan perencanaan ulang dimensi saluran yang sesuai dengan kebutuhan. Kata Kunci : Drainase, Banjir, Saluran Wisma Lidah Kulon
PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI DESA BANYULEGI KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO Muhammad Alif Derry Bachtiar; Soebagio Soebagio
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 9, No. 3, Desember Tahun 2021
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v9i3.1764

Abstract

ABSTRAK: Permasalahan banjir sering terjadi di Desa Banyulegi Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto. Dalam studi ini mepunyai tujuan untuk mengetahui tangkapan hujan yang berada di Desa Banyulegi untuk mengetahui berapa debit rencana pada sungai yang dikaji, dan mengetahui penyebab terjadinya banjir. Penyebabnya adalah penampang pada saluran primer yang ada wilayah tersebut hanya mampu menampung debit sebesar 252,51 m3/det yang seharusnya dapat menampung debit banjir maksimum sebesar 278,12 m3/det. Lama genangan terparah terjadi pada tahun 2019 lebih dari 3 jam dengan kedalaman 60 sampai 70 cm dan wilayah yang tergenang 24,637 m2. Untuk menangani masalah banjir tersebut dilakukan kajian drainase, sehingga saluran bisa menampung debit banjir yang ada dikawasan tersebut. Curah hujan rencana dengan Metode Log Pearson III didapatkan R10 adalah 78,79 mm dan R25 adalah 89,79 mm. Debit banjir maksimum dihitung menggunakan Metode Nakayashu untuk saluran primer dengan periode ulang 10 tahun. Debit banjir maksimum akan dibandingkan dengan kapasitas penampang saluran yang dihitung dengan perumusan Manning. Saluran yang tidak dapat menampung debit banjir yang diakibatkan oleh mengecilnya saluran, diperlukan  pengerukan atau perencanaan ulang dimensi saluran yang sesuai dengan kebutuhan lebar dasar di setiap penampang. sehingga tiap penampang mampu menampung debit banjir maksimum. KATA KUNCI : Penampang, Banjir, Dawarblandong.
PERENCANAAN EMBUNG DI KAWASAN ANGGREK GORONTALO UTARA Dimas Janatha; Soebagio Soebagio
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 9, No. 3, Desember Tahun 2021
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v9i3.1766

Abstract

ABSTRAK: Embung merupakan suatu sistem penyimpanan air, yang biasanya digunakan oleh penduduk di daerah yang memiliki sumber air yang sangat terbatas. Pembangunan Embung Hiyalo Oyile sebagai salah satu tempat penyimpanan air yang diharapkan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku di daerah irigasi Embung Hiyalo Oyile yang berada di Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara.Dari hasil analisis dengan metode Nakayasu diperoleh debit banjir rencana periode ulang 100 tahun sebesar 28,89 m3/dt, volume tampungan sebesar 150,776.38 m3 berada pada elevasi tambah 55.2 m yang digunakan sebagai elevasi mercu pelimpah, lebar pelimpah 10 m dengan tinggi 5,5 m. Elevasi muka air banjir pada ketinggian tambah 56.61 m, elevasi dasar sungai pada ketinggian tambah 42.33 m. Tubuh embung direncanakan menggunakan pasangan batu dengan elevasi puncak embung pada ketinggian tambah 57.20 m, tinggi jagaan diambil 1,00 m, tinggi embung 14.90 m, lebar embung 8,55 m, kemiringan lereng hulu 1 : 3 dan kemiringan lereng hilir 1 : 2,25. Konstruksi stabil terhadap gaya-gaya yang terjadi pada kondisi yang berbahaya. KATA KUNCI : Perencanaan,Embung , Pelimpah
PERENCANAAN SALURAN PEMATUSAN BOEZEM SELATAN MOROKREMBANGAN SURABAYA Zidane al baihaqi; Soebagio Soebagio
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 9, No. 2, Agustus Tahun 2021
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v9i2.1751

Abstract

Abstrak : Boezem merupakan sebuah waduk yang memiliki luas hingga puluhan hektar yang di gunakan untuk menampung limpahan air hujan. Permasalahan utama bagi Boezem Morokrembangan yang terjadi saat ini adalah penumpukan endapan sedimen di Boezem Morokrembangan yang semakin meningkat dan membentuk kubangan air kotor pada saat musim kemarau. Disamping itu  endapan sedimen yang bercampur sampah tersebut mengeluarkan bau yang tidak enak dan menjadi sarang nyamuk. Hal ini terjadi akibat dari genangan air yang masih tersisa sedikit saat elevasi air di Boezem rendah. Dengan kondisi di atas diperlukan perencanaan saluran Pematusan agar pada saat  musim kemarau atau elevasi air di boezem rendah dan menjadi kubangan akhir, dapat segera mengalir ke saluran. Pembangunan saluran pematus di harapkan bisa menjadi solusi permasalahan sehingga pada musim kemarau bantaran boezem yang sebelum nya menjadi kubangan air limbah bisa mengering dan dapat di manfaat kan oleh masyarakat, Dari hasil analisis dengan metode Rasional diperoleh debit rencana periode ulang 25 tahun mendatang sebesar 45,91 m3/det dan debit air limbah sebesar 0,400 m3/det maka debit rancangan sebesar 46,310 m3/det. Saluran pematus di rencanakan dengan beton precast trapesium dengan lebar dasar saluran 14 m, kemiringan talud 1:1, tinggi saluran 1,5 m, kemiringan dasar saluran 0,0007 m. Kata Kunci : Perencanaan, Saluran Pematus, Boezem Morokrembangan.