Intan Setyaningrum
Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sosialisasi Kebijakan Kampus Merdeka Program Praktisi Mengajar pada Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi Abdul Rahman; Mawar Mawar; Oneng Nurul Bariyah; Intan Setyaningrum
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i4.6262

Abstract

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menetapkan kebijakan Kampus Merdeka sebagai prioritas kebijakan. Program Praktisi Mengajar merupakan Kebijakan Merdeka Belajar Edisi ke-20 yang diluncurkan karena faktanya saat ini jumlah praktisi yang ikut berkontribusi mengajar di kampus (baik akademik maupun vokasi) masih kurang. Di sisi lain, tingkat partisipasi perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi dalam program Praktisi Mengajar masih sangat sedikit, per tanggal 28 Mei hanya 13 pendaftar. Padahal keberadaan pendidik dari unsur praktisi dunia kerja merupakan hal yang esensial dalam pendidikan vokasi yang sangat erat berkaitan dengan dunia kerja. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi pada program Praktisi Mengajar. Sementara metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode sosialisasi. Hasilnya, setelah dilakukan sesi sosialisasi, pendaftar program Praktisi Mengajar dari entitas perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi per 6 Juli 2022 meningkat signifikan menjadi 238 pendaftar. Namun, masih terdapat kekurangan, dimana mayoritas kampus vokasi pendaftar program masih didominasi di pulau Jawa dengan persentase 56,1%. The Ministry of Education, Culture, Research, and Technology has set the Merdeka Campus policy as a policy priority. The Teaching Practitioner Program is the 20th Edition of the Free Learning Policy, which was launched because, currently, the number of practitioners who contribute to teaching on campus (both academic and vocational) still needs to be improved. On the other hand, the participation rate of universities providing vocational education in the Teaching Practitioner program still needs to be higher; as of May 28, there were only 13 applicants. The existence of educators from the practitioners of the world of work is essential in vocational education, which is very closely related to the world of work. Therefore, this service activity aims to increase the participation of tertiary institutions providing vocational education in the Teaching Practitioner program. At the same time, the community service method is carried out by the socialization method. As a result, after the socialization session, the registrants for the Teaching Practitioner program from higher education entities providing vocational education as of July 6, 2022, increased significantly to 238 registrants. However, there are still areas for improvement, where most vocational campuses for program applicants are still dominated on the island of Java with a percentage of 56.1%.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pojok Literasi Dalam Mewujudkan Desa Cerdas di Mekarjaya, Bogor Nida Handayani; Izzatusholekha Izzatusholekha; Bambang Irawan; Intan Setyaningrum; Marsha Adinda Wardhani
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v6i2.1671

Abstract

Masyarakat Desa Mekarjaya yang menetap di Desa hanya menjadi petani atau ibu rumah tangga, dan umumnya hanya berpendidikan sampai sekolah menengah pertama (SMP). Sarana prasarana membaca di Desa Mekarjaya juga cukup rendah sehingga mengurangi minat baca yang menyebabkan rendahnya tingkat literasi. Berdasarkan masalah tersebut, Desa Mekarjaya harus berupaya untuk meningkatkan potensi-potensi sumber daya manusianya untuk menjadikan Desa Cerdas. Berdasarkan hasil survei, Desa Mekarjaya dapat menjadi Desa cerdas dengan adanya  program pojok literasi melalui pengembangan sarana Pendidikan yang ada di Desa seperti PAUD, TPA dan tempat lainnya yang dapat dijadikan sarana belajar masyarakat khususnya anak-anak. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pengadaan sumber-sumber referensi. Hasil kegiatan bahwa telah dilaksanakan berbagai aktivitas peningkatan pengetahuan kepada mitra yaitu masyarakat Desa Mekarjaya yang terdiri dari Ibu-ibu dan anak-anak PAUD. Tahapan kegiatan dimulai dengan sosialisasi dan edukasi mitra dalam mencari dan memanfaatkan literasi untuk menambah pengetahuan dan informasi, selanjutnya simulasi pemanfaatan literasi melalui dongeng atau melalui metode cerita bagi anak-anak. Kegiatan pengmas juga dilakukan dengan pengadaan sarana prasarana berupa rak buku, buku-buku, puzzle. Untuk melihat hasil kegiatan pengmas, dilakukan juga evaluasi dan pemantauan pasca kegiatan, hasilnya pojok literasi dapat dimanfaatkan dengan baik, memotivasi dan metode belajar menjadi lebih menyenangkan.