Rismawati Yaswir
Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil, Padang 25163, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Castelli’s Risk Index-2 pada Pasien Sindrom Koroner Akut di RSUP Dr. M. Djamil Padang Huriyah Fauzani; Rismawati Yaswir; Rosfita Rasyid
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v2i4.254

Abstract

Latar belakang: Sindrom koroner akut termasuk penyakit jantung koroner yang merupakan masalah kesehatan dengan angka morbiditas dan mortalitas tinggi di dunia. Dislipidemia aterogenik adalah salah satu faktor risiko kejadian sindrom koroner akut, yaitu tingginya kolesterol low density lipoprotein dibanding kolesterol high density lipoprotein, serta peningkatan kadar trigliserida. Castelli’s risk index-2 adalah rasio kadar kolesterol low density lipoprotein dan kolesterol high density lipoprotein, salah satu parameter lipid yang menjadi penanda risiko kejadian sindrom koroner akut. Tujuan: Mengetahui gambaran Castelli’s risk index-2 pada pasien sindrom koroner akut di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang tahun 2017-2018. Metode: Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Patologi Klinik RSUP Dr. M. Djamil Padang pada September 2017-Oktober 2020. Hasil penelitian diperoleh dari data sekunder rekam medis, pengambilan data diambil secara total sampling. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari penelitian ini berjumlah 70 pasien dengan diagnosis sindrom koroner akut di RSUP Dr. M. Djamil Padang periode September 2017-September 2018. Hasil: Penelitian menunjukkan pasien sindrom koroner akut di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2017-2018 terbanyak pada laki-laki (71,43%), kelompok umur 56-65 tahun (42,86%), rerata kadar kolesterol LDL 108,86 mg/dL, dan rerata kolesterol HDL 35,71 mg/dL. Rerata Castelli’s risk index-2 pada keseluruhan subjek sebesar 3,27. Kesimpulan: Penderita sindrom koroner akut memiliki rerata kolesterol LDL lebih tinggi dari nilai optimal dengan rerata kolesterol HDL lebih rendah dari nilai optimal sehingga menyebabkan peningkatan Castelli’s risk index-2.
Korelasi Kadar Vitamin D dengan Indeks Aterogenik Plasma pada Mahasiswa Penyandang Obesitas M. Ikhlasul Amal Eel Taslim; Zelly Dia Rofinda; Rismawati Yaswir
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v2i4.521

Abstract

Latar Belakang: Defisiensi vitamin D telah menjadi masalah kesehatan dunia dan berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir ini. Defisiensi vitamin D merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular. Indeks aterogenik plasma yang dirumuskan sebagai log10(TG/HDL) merupakan penanda aterogenesitas untuk memperkirakan risiko penyakit kardiovaskular. Defisiensi vitamin D dan nilai indeks aterogenik plasma yang tinggi sering ditemukan pada penyandang obes. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kadar vitamin D dengan indeks aterogenik plasma pada mahasiswa penyandang obes. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Laboratorium Sentral RSUP Dr. M. Djamil Padang dari bulan Agustus 2020 hingga April 2021. Subjek penelitian ini adalah 30 mahasiswa angkatan 2017-2018 penyandang obes di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Hasil: Hasil penelitian didapatkan rerata umur subjek 19,57±0,86 tahun dan rerata IMT 32,53±4,13 kg/m2. Rerata kadar vitamin D subjek 13,90±4,10 ng/mL dan rerata indeks aterogenik plasma subjek -0,025±0,237. Analisis bivariat didapatkan korelasi negatif sangat lemah dan tidak bermakna antara kadar vitamin D dengan indeks aterogenik plasma (r= -0,129; p= 0,498). Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara kadar vitamin D dengan indeks aterogenik plasma pada mahasiswa penyandang obes.