Yasmin Nabila Ramadhani
S1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang 25163, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perilaku Merokok dan Sikap Mahasiswa Tahun 3 Kedokteran Unand Terkait Program Berhenti Merokok Yasmin Nabila Ramadhani; Deddy Herman; Mefri Yanni
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v2i4.491

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan tembakau sampai saat ini masih menjadi ancaman masalah kesehatan paling besar di dunia. Perilaku merokok terdapat pada beberapa kalangan tidak terkecuali tenaga kesehatan dan mahasiswa kedokteran. Tenaga kesehatan pada pelayanan kesehatan sehari-hari diharapkan dapat memberikan konseling kepada pasien untuk berhenti merokok. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku merokok dan sikap mahasiswa tahun 3 pendidikan dokter Universitas Andalas terkait program berhenti merokok berdasarkan Global Health Professions Student Survey (GHPSS). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Penilaian perilaku merokok dan sikap terkait program berhenti merokok dinilai melalui kuesioner GHPSS. Sampel penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tahun 3 pendidikan dokter Universitas Andalas. Penelitian ini dilakukan pada Februari 2021 – April 2021. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil: Penelitian ini mendapatkan hanya 4,5% mahasiswa yang merokok, 99,1% berfikir tenaga kesehatan harus memberikan nasihat atau informasi tentang berhenti merokok, dan 61,7% pernah mendapatkan pelatihan formal mengenai pendekatan berhenti merokok untuk digunakan pada pasien. Kesimpulan: Mahasiswa tahun 3 pendidikan dokter Universitas Andalas sebagian besar tidak merokok, seluruh perokok pertama kali merokok di atas 60 menit setelah bangun tidur di pagi hari, dan sebagian besar mendukung kebijakan terkait rokok dan peran tenaga kesehatan pada program berhenti merokok. Mayoritas di antaranya juga menyatakan telah mendapatkan pendidikan/pelatihan mengenai program berhenti merokok.