Jumlah pengidap penyakit diabetes mellitus (DM) terus meningkat setiap tahun, seiring perubahan gaya hidup masyarakat global yang tidak sehat. Diperkirakan di seluruh dunia, lebih dari 500 juta orang dewasa hidup dengan DM. Peningkatan ini berdampak pada tingginya angka komplikasi DM, khususnya pada kaki akibat kerusakan pembuluh darah, saraf, gangguan system imun dan penyembuhan luka. Komplikasi DM pada kaki berupa adanya luka, infeksi, perubahan bentuk kaki yang sangat mengurangi kualitas hidup dan menjadi beban sosial dan kesehatan yang berat. Untuk itu diperlukan upaya pencegahan terjadinya komplikasi pada kaki pengidap DM untuk mencegah perburukan penyakit dan penurunan kualitas hidupnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan edukasi kepada pengidap penyakit DM, yang sebagian besar berobat ke Puskesmas sebagai peserta Prolanis, dengan metode penyuluhan dan diskusi dua arah. Edukasi dengan metode ceramah, dilaksanakan pada peserta Prolanis di Puskesmas Buleleng II, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan mampu melakukan tindakan perawatan kaki diabetic. Tanpa pemberian informasi yang baik, sehingga tidak memiliki pengetahuan yang benar, pengidap DM berisiko mengalami komplikasi pada kaki yang cukup serius, memerlukan perawatan di rumah sakit, bahkan kehilangan tungkai dan berakibat fatal.