Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pembelajaran Base Approve Environment sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Madrasah Ibtidaiyah Rinesti Witasari; Fuad Fitriawan; Miftahuddin Miftahuddin
Dawuh Guru: Jurnal Pendidikan MI/SD Vol 2 No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Mafapress bekerja sama dengan Prodi PGMI Fakultas Tarbiyah IPMAFA Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35878/guru.v2i2.445

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembelajaran base approve environment (berbasis lingkungan) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berorientasi pada pemberian pengalaman secara langsung. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat diskriptif. Subjek penelitian ialah guru dan siswa kelas 4 MI Tarbiyatul Islam Coper. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data penelitian melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA kelas 4 MI Tarbiyatul Islam Coper di masa pandemi covid-19 melalui pembelajaran bauran (daring dan luring) berjalan cukup baik. Pembelajaran luring dengan base approve environment dilaksanakan di sekolah dengan cara guru mengenalkan objek tumbuhan yang hendak dipelajari kemudian siswa diminta guru mempresentasikan hasil belajarnya kepada teman-temanya. Sementara pembelajaran base approve environment secara daring menggunakan grub whatsapp dengan cara guru memberikan materi dilanjutkan pemberian tugas berupa video presentasi siswa terkait bentuk dan fungsi tubuh tumbuhan. Hasil penerapan pembelajaran base approve environment pada mata pelajaran IPA kelas 4 MI Tarbiyatul Islam Coper menunjukkan peningkatan terhadap hasil belajar siswa baik pada ranah pengetahuan, keaktifan, kerjasama, maupun tanggung jawab dalam kelompok.
Peningkatan Berhitung Anak Usia Dini Menggunakan Alat Permainan Edukatif Apron Hitung Fuad Fitriawan; Nova Krisnawati; Nancy Prita Eviyanti; Risa Alfiyah Ulfa
Absorbent Mind: Journal of Psychology and Child Development Vol 2 No 02 (2022): Psychology and Child Development
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/absorbent_mind.v2i02.1513

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berhitung anak usia dini, proses berhitung anak usia dini dengan media alat permainan edukatif apron hitung, dan menjelaskan hasil berhitung dengan menggunakan alat permainan edukatif apron hitung anak usia dini TK B di RA Muslimat NU 101 Pembatik I Patihan Wetan Ponorogo. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini adalah kemampuan berhitung anak usia dini yaitu sebagian besar anak-anak belum mampu menyebutkan angka secara urut dan perlu pendampingan dari gurunya dan masih terdapat kesalahan seperti terbaliknya angka, proses perhitungannya dilaksanakan dengan tahapan kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup. Kegiatan pembelajaran dilakukan di ruang maupun di halaman sekitar sekolah dan kegiatan pembelajaran melalui kegiatan belajar sambil bermain. Hasil berhitung dengan menggunakan alat permainan edukatif apron hitung di TK B di RA Muslimat NU 101 Pembatik I Patihan Wetan Ponorogo dapat mengembangkan kemampuan membilang angka 1-20 (membilang, mengurangi dan menambah) bagi peserta didik, karena yang awalnya beberapa anak yang belum berkembang (BB), menjadi berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB). This study aims to describe the numeracy skills of early childhood, the process of early childhood numeracy with the media of the counting apron educational game tool, and explain the results of counting using the counting apron educational game tool for early childhood kindergarten B at RA Muslimat NU 101 Pembatik I Patihan Wetan Ponorogo. The method used in this study is a qualitative research method. The results of this study are early childhood numeracy skills, namely most children have not been able to say numbers in sequence and need assistance from their teachers and there are still errors such as turning the numbers upside down, the calculation process is carried out with the stages of initial activities, core activities, and closing. Learning activities are carried out in the room or in the yard around the school and learning activities through learning activities while playing. The results of counting using the counting apron educational game tool in Kindergarten B at RA Muslimat NU 101 Pembatik I Patihan Wetan Ponorogo can develop the ability to count numbers 1-20 (counting, subtracting, and adding) for students, because initially some children have not developed (BB), developed as expected (BSH) and very well developed (BSB).
Fasilitasi Ibu-ibu PKK Kelas Menengah Desa Wagir Kidul dalam Pelatihan Facial Melani Candra; Fuad Fitriawan
Social Science Academic SPECIAL ISSUE: Pengabdian Berdampak Membangun Potensi dan Transformasi Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ssa.v0i0.3612

Abstract

Wagir Kidul has a village government structure as well as village organizations, one of which is the PKK, which is attended by women. The PKK in the village of Wagir Kidul consists of 22 members who often hold meetings to discuss PKK programs, from an economic, religious, health and so on perspective. As is the case in Wagir Kidul village, from the various potentials, most of the PKK women in Wagir Kidul village, especially the middle class PKK women, middle class here means mothers with a moderate economy, meaning not unemployed but have potential, interests and also costs to work in the field of beauty. Most of these PKK women work as teachers, there are also midwives, or female students where they are only productive in the morning while other time is not used by doing patent activities. Many of them don't understand how to choose skincare and use it properly. In this case, the best way to be able to take good care of your face is by means of facial treatment.The purpose of this study was to facilitate middle-class PKK mothers in Wagir Kidul village in facial training. The method used in this research is the Asset Based Community Driven (ABCD) method, which is a method that emphasizes the development of assets owned by communities in an area. As a result, the facilitation that has been carried out has had a positive impact on participating PKK mothers. This was indicated by the high enthusiasm of the PKK mothers. In addition, the PKK mothers who participated in the training admitted that they understood more about using and choosing beauty products and had side business opportunities such as salons and beauty clinics.
Fasilitasi Masyarakat untuk Meningkatkan Minat Belajar Membaca Al-Quran melalui BBQ Metode ’Usmani di Desa Wagir Kidul Mohammad Agus Fatkhur Rohman; Fuad Fitriawan
Social Science Academic SPECIAL ISSUE: Pengabdian Berdampak Membangun Potensi dan Transformasi Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ssa.v0i0.3613

Abstract

The majority of the community in Wagir Kidul practices Islam, but there are still many who have not been touched by Quranic reading education. The aim of this community service is to enhance the interest in learning to read the Quran among the residents of Wagir Kidul village Pulung Ponorogo, Indonesia. The method employed in this community service is the Asset Based Community-Driven Development (ABCD) approach, consisting of five implementation stages: Inculturation, Discovery, Design, Define, and Reflection. The result of this community service is the implementation of the Quran Reading Development (BBQ) program using the 'Usmani' method, with two face-to-face sessions every week, totaling five sessions. The program had 42 participants from the Wagir Kidul community, including junior high school students to the elderly, in the fifth session. The follow-up plan for this community service is to continue the Quran Reading Development (BBQ) program until completing the recitation of eight books, which is estimated to take approximately nine months. Mayoritas masyarakat Wagir Kidul beragama Islam tetapi masih banyak yang belum tersentuh pendidikan baca Al-Qur’an. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan minat belajar membaca Al-Qur’an pada masyarakat desa Wagir Kidul Pulung Ponorogo, Indonesia. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini adalah metode Asset Based Community-Driven Development (ABCD) dengan lima tahap pelaksanaan yaitu; Inkulturasi, Discovery, Design, Define, dan Refleksi. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah terlaksananya Bina Baca Al-Qur’an (BBQ) Metode ’Usmani dua kali tatap muka setiap minggunya dengan jumlah pertemuan sebanyak lima kali dengan peserta masyarakat Wagir Kidul usia SLTP sampai lansia sebanyak 42 peserta pada pertemuan kelima. Rencana tindak lanjut terhadap pengabdian masyarakat ini adalah BBQ dilanjutkan sampai khatam delapan buku, waktu yang dibutuhkan kurang lebih sembilan bulan.
Pendampingan Guru Matematika dan Siswa SDN 05 Wagirkidul dan Dalam Meningkatkan Minat Belajar Berhitung Peserta Didik Melalui Metode Jarimatika Siti Nur'aini; Fuad Fitriawan
Social Science Academic SPECIAL ISSUE: Pengabdian Berdampak Membangun Potensi dan Transformasi Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ssa.v0i0.3627

Abstract

This research is motivated by the potential of Wagirkidul Village's existing human resources in the education sector, where it is known that Wagirkidul has many educational institutions which of course the implementation of learning must be considered in order to support the success of the vision and mission of the institution, including success in learning mathematics. Because of this, the author is interested in providing service assistance to mathematics teachers at SDN 05 Wagirkidul in learning mathematics through the Jarimatika method, where the purpose of this service is to: 1) provide basic knowledge about mathematical arithmetic operations with fingers. 2) produce good modules for educators which can then be used in teaching and learning in the classroom. The method used is the method of lectures, practice, question and answer, discussion and exercises using the prepared grammar modules. The results of the data show that the ability to count has increased after using the jarimatics method, this can be seen from the results of tests on students by teachers who take part in the assistance of the jarimatics method, which are in the medium category. The numeracy skills of students who learn using the jarimatics method are better than children who learn using the usual method. So it can be concluded that the jarimatics method can make the learning process more fun and increase children's interest in learning to count.
Pendampingan Bimbingan Belajar Siswa Jenjang TK-SD Dukuh Kerep Desa Wagir Kidul Karmila Sari; Fuad Fitriawan
Social Science Academic SPECIAL ISSUE: Pengabdian Berdampak Membangun Potensi dan Transformasi Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ssa.v0i0.3628

Abstract

Pendampingan belajar melalui bimbingan belajar merupakan proses pemberian bantuan, baik individu maupun kelompok oleh seorang atau lebih pembimbing yang memiliki keahlian dalam menentukan pilihan, penyesuaian serta pemecahan masalah yang berkaitan dengan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman maupun rangsangan. Akan tetapi, tidak semua anak bisa mengikuti bimbingan belajar. Hal tersebut terjadi di Desa Wagir Kidul Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo yang jauh dari pusat perkotaan. Metode pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode ABCD, dengan tahapan: persiapan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Sasaran kegiatan ini adalah siswa di RT 003/RW 001 Dusun Kerep, Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Banyaknya siswa yang mengikuti bimbingan belajar ini kurang lebih ada 20 anak tingkat TK-SD. Adapun yang membimbing yaitu peserta KPM. Pembimbing melaksanan peran untuk membimbing sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Hasil kegiatan ini yaitu Pertama, meningkatnya prestasi belajar siswa; Kedua, bertambahnya minat belajar siswa; Ketiga, menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Keempat melakukan kaderisasi tutor. Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah terjalinnya hubungan yang harmonis antara pembimbing dengan pihak sekitar serta kemauan siswa yang tinggi untuk memperdalam konsep. Adapun faktor penghambatnya adalah siswa melakukan bimbingan hanya ketika mendapatkan tugas dari sekolah, cuaca, jarak rumah yang jauh tidak bisa mengikuti bimbingan secara rutin
Fasilitasi Masyarakat Dusun Kerep Desa Wagirkidul dalam Pengolahan Limbah Kayu sebagai Kerajinan yang Bernilai Ekonomi Eko Nur Prasetyo; Fuad Fitriawan
Social Science Academic SPECIAL ISSUE: Pengabdian Berdampak Membangun Potensi dan Transformasi Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ssa.v0i0.3644

Abstract

Facilitating community empowerment is an important strategy in building a sustainable and inclusive village economy, where village communities can obtain greater economic benefits and improve their quality of life. This training aims to help village communities develop their regional economic potential to increase people's income and welfare. The method used in this community service is Utilization of Wood Waste as a handicraft product that has economic value in training and mentoring and facilitation. The result of this dedication is that facilitating community empowerment can be an effective strategy to improve the village economy. Facilitation can be obtained by applying various relevant theories, such as community empowerment, local economic development, social entrepreneurship, sustainable skills production and facilitating the necessary activities. In practice, community empowerment facilitation and training must be carried out in a participatory manner by involving village communities, especially village youth, in planning and developing businesses that benefit them.
Fasilitasi Masyarakat Desa Wagir Kidul dalam Tata Cara Pemulasaran Jenazah Putri Handayani; Fuad Fitriawan
Social Science Academic SPECIAL ISSUE: Pengabdian Berdampak Membangun Potensi dan Transformasi Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ssa.v0i0.3808

Abstract

The treatment of the corpse is one of the Islamic Shari'a guidance that has been taught by the Prophet Muhammad, but most people do it based on habit alone even though among the important issues related to human relations with other humans is the problem of caring for the corpse. This research aims to be able to increase knowledge and insight related to the procedure for the care of the corpse. This research uses the ABCD (asset based community driven development) method. The results that have been obtained are the implementation of training activities on how to care for corpses. The community has high enthusiasm enthusiasm in this activity.
Pendampingan Komunitas Anak Usia Dini Untuk Mengenal Adab Sopan Santun Di Madrasah Diniyah TPQ Al Huda Krajan Desa Wagir Kidul Pulung Ridho Anfubi; Fuad Fitriawan
Social Science Academic SPECIAL ISSUE: Pengabdian Berdampak Membangun Potensi dan Transformasi Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ssa.v0i0.3906

Abstract

Adab has a very important position in the Islamic religion. Adab can mean attitude, politeness, civilized behavior, good character, improvement of morals, morals, ethics. Adab is something ingrained in humans. Humans who behave well are called civilized humans, while humans who behave badly are called uncivilized humans. In this modern era, many Indonesian people have been found whose behavior does not reflect good manners. Starting from children, teenagers, and even adults. In this community service, the researcher held an activity, namely mentoring the early childhood community to learn good manners at Madrasah Diniyah TPQ Al Huda Krajan, Wagir Kidul Pulung Village, Ponorogo, to produce a generation of young children with good morals. The method used is the ABCD (Asset Based Community Development) method, namely community service which starts from the assets or potential of the community. The result of this community service is that good morals and morals are instilled in children from an early age.
Pendampingan Pelatihan Instruktur Senam Kreasi Kebugaran Jasmani Ibu-Ibu untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Dukuh Kerep Tahun 2023 Aulia Triafinda Agustin; Fuad Fitriawan
Social Science Academic SPECIAL ISSUE: Pengabdian Berdampak Membangun Potensi dan Transformasi Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ssa.v0i0.3964

Abstract

Senam merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh sebagian orang mulai dari anak-anak hingga usia lansia. Tujuan kegiatan senam ini adalah mengubah pola hidup menjadi lebih sehat terutama ibu-ibu dimana mereka akan menghadapi masa lanjut usia yang akan datang. Kegiatan senam ini jika dilakukan secara teratur dapat memberikan efek yang sangat positif bagi Kesehatan salah satunya meningkatkan imunitas tubuh. Senam kreasi kebugaran jasmani ini juga menjadi salah satu senam yang sangat digandrungi dikalangan ibu-ibu dimana senam ini menggunakan musik yang sedang viral dan Gerakan yang mudah untuk ditiru dan dihafal untuk semua kalangan. Dengan diadakannya pendampingan senam untuk ibu-ibu ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat untuk terus berpola hidup sehat dan diharapkan mampu mencetak instruktur senam yang sesuai. Setidaknya mampu untuk memimpin senam dikomunitas mereka sendiri, selain itu dari mereka belum ada yang mampu menggalakkan kegiatan ini menjadi rutinan dikarenakan mayoritas ibu-ibu lebih memilih untuk bekerja dari pada membuang-buang waktu untuk hal yang mereka anggap tidak terlalu penting. Metode pengabdian yang digunakan adalah Asset Based Comminity Development (ABCD) yaitu sebuah metode yang mengedepankan pengembangan aset yang dimiliki oleh komunitas di suatu daerah. Hasil dari penelitian ini adalah mencetak Instruktur senam dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentignya olahraga bagi tubuh walaupun dengan Gerakan yang sederhana melalui pemanfaatan sumber daya manusianya sendiri.