Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Tingkatan Umur Terbanyak untuk Resiko Osteoporosis di Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan Periode Tahun 2013 – 2016 Jenni Kristian Dachi; Adrian Khu; Edlin -; Yeni Puspawani; Juliana Lina; Hans Hotma Haposan Marpaung
PRIMER (Prima Medical Journal) Vol. 7 No. 1 (2022): Edisi April
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/pmj.v7i1.2792

Abstract

Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan penurunan massa dan densitas tulang serta gangguan arsitektur tulang normal. Dengan berkurangnya kekuatan tulang, maka risiko terjadinya fraktur akan meningkat. World Health Organization (WHO) memasukkan osteoporosis dalam daftar 10 penyakit degeneratif utama di dunia. Tercatat bahwa terdapat kurang lebih 200 juta pasien di seluruh dunia yang menderita osteoporosis. Prevalensi osteoporosis di Indonesia sudah mencapai 19,7%. Usia memiliki peranan penting sebagai faktor resiko osteoporosis. Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) pada tahun 2007 melaporkan osteoporosis pada wanita usia di atas 50 tahun mencapai 32,3% dan pada pria di atas 50 tahun mencapai 28,8%. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang. Populasi penelitian adalah pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan yang terdaftar sebagai pasien yang didiagnosis dengan osteoporosis. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan teknik total sampling yaitu sebanyak 50 kasus. Pengambilan data menggunakan rekam medis. Uji data yang digunakan adalah statistik deskriptif untuk menentukan distribusi frekuensi variabel penelitian. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa perempuan menderita osteoporosis lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Mereka dengan indeks massa tubuh berlebih/ overweight paling banyak mengalami osteoporosis. Penderita osteoporosis paling banyak memiliki riwayat fraktur. Usia 60-69 tahun merupakan kelompok usia dengan kejadian osteoporosis terbanyak. Penderita osteoporosis perempuan paling banyak pada kelompok usia 50-59 tahun. Penderita osteoporosis yang overweight paling banyak terdapat pada kelompok usia 60-69 tahun. Penderita osteoporosis dengan adanya riwayat fraktur paling banyak pada kelompok usia 50-59 tahun.
IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA UDANG DI PASAR KECAMATAN MEDAN PETISAH MEDAN Juliana Lina; Royali Alfindo; Juliyanti Tarigan
PRIMER (Prima Medical Journal) Vol. 4 No. 1 (2019): Edisi April
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/pmj.v4i1.3061

Abstract

Latar Belakang: Indonesia adalah negara potensial untuk usaha bidang perikanan, Salah satu komoditas ekspor hasil perikanan di Indonesia adalah udang karena baik dari segi volume maupun nilai gizi menduduki tempat teratas, namun hambatan yang terjadi adalah Udang memiliki kadar air (70-80%) sehingga memungkinkan terjadinya kondensasi pada permukaan (kulit) yang merupakan media baik pertumbuhan kapang dan bakteri, terutama bakteri E.coli. Kontaminasi pada udang dapat terjadi ketika masih dalam masa pembiakan dalam tambak, pemanenan atau selama penanganan setelah panen dan dapat di sebabkan kontainer udang, air cucian udang, air tambak, hewan peliharaan, insektor, dan hewan pengganggu lainnya, serta pekerja yang menangani udang sejak awal pemanenan. Tujuan: Penelitian ini yaitu untuk mengetahui kandungan bakteri E.Coli pada udang yang dijual di pasar di Kecamatan Medan Petisah. Metode: Penelitian ini bersifat survei analitic secara cross-sectional, yaitu: hubungan timbal – balik atau sebab – akibat. Untuk melihat/menentukan seberapa erat hubungan antara dua variabel. Hasil: Pada penelitian yang dilakukan hasil yang didapat adalah positif E.coli dengan menggunakan metode MPN pada 5 pasar di Kecamatan Medan Petisah yang dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia Medan. Walaupun positif saat pembelian hendak nya para konsumen mengolah udang dengan memasak udang dengan suhu tinggi (60ºC selama 30 menit) sehingga matang, karena bakteri E.coli akan mati jika dimasak pada suhu tinggi dan matang. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ke 5 sampel, udang yang dijual di Kota Medan Kecamatan Medan Petisah tidak memenuhi syarat konsumsi yang ditetapkan pemerintah karena ditemukan bakteri khususnya E.coli dan tidak memenuhi syarat SNI 01-2728.1-2006
EFFECT OF G.ATROVIRIDIS LEAF EXTRACT ON HEPAR STEATOSIS IN RATTUS NORVEGICUS OBES WITH A HIGH-FAT DIET Eldora Lorenja Ambarita; Vanessa Sinana Laurenxius; Christina J.R.E Lumbantobing; Juliana Lina
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 5, No 1 (2023): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v5i1.16735

Abstract

Garcinia atroviridis dikenal sebagai asam gelugur sudah sejak lama digunakan manusia sebagai rempah dan obat tradisional. Manfaatnya berhubungan dengan senyawa metabolit sekunder dan bioaktivitas sebagai anti-obesitas, anti-inflamasi, anti mikroba, antioksidan dan anti kanker. Kandungan lemak berlebih  dalam  darah dapat memicu peningkatan radikal  bebas dan  penurunan  aktivitas  antioksidan  sehingga  menimbulkan stres oksidatif, yang selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan hepar dengan terjadinya perubahan  struktur  histologis berupa steatosis. Penelitian ini menggunakan rancangan posttest, randomized control group design. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang pengaruh ekstrak daun G.atroviridis terhadap steatosis hepar pada Rattus norvegicus obes dengan diet tinggi lemak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai kadar ekstrak daun G. atroviridis terhadap gambaran histopatologis hepar Rattus norvegicus obes yang diberi diet tinggi lemak (DTL), dibandingkan dengan pemberian obat Pioglitazon dan DTL atau hanya diet normal. Temuan menunjukkan bahwa kelompok III penerima ekstrak 10gr memiliki tingkat steatosis terbesar (70-80%, rata-rata 74%), sedangkan kelompok V penerima ekstrak 30gr terendah (30-45%, rata-rata). 35,6%). dan PIO pada Kelompok II (25-32 persen berarti 28 persen). Kesimpulan kelompok V dengan ekstrak 30gr (30% -45% rata-rata 35,6%) terbukti memiliki gambaran histologis jaringan hati dengan tingkat steatosis yang lebih rendah, menghasilkan temuan yang serupa dengan kelompok II dengan pemberian PIO (rata-rata 25-32 persen) rata-rata 28 %). Kata kunci: Diet Tinggi Lemak, Garcinia atroviridis, Obese, Steatosis AbstractGarcinia atroviridis known as asam gelugur has long been used by human as a spice and traditional medicine. Its benefits are associated with secondary metabolite compounds and bioactivity as anti-obesity, anti-inflammatory, anti-microbial, antioxidant and anti-cancer. Obesity is a condition of the body containing too much fat due to an imbalance of calories intake. Obesity is associated with low-level inflammation which is at risk of cardiovascular disease, type 2 diabetic mellitus, dyslipidemia, and non-alcoholic fatty liver disease. Excess fat content in the blood can trigger the increase of free radicals and  decrease the antioxidant activity, causing oxidative stress, which can further causes damages to the liver which changes the structure of the histologic picture by forming steatosis. This study used a posttest, randomized control group design. The novelty of this study is because it examines the effect of G.atroviridis leaf extract on hepar steatosis in Rattus norvegicus obes with a high-fat diet.This study aims to determine the effect of various levels of G. atroviridis leaves extract on the histopathological hepar picture of Rattus norvegicus obese with High Fat Diet (HFD) compared to the administration of pioglitazon and HFD or only a standart diet. The findings indicated that the group III recipients of the 10gr extract had the greatest levels of steatosis (70-80%, on average 74%), while the group V recipients of the 30gr extract had the lowest (30-45%, on average 35.6%). and PIO in Group II (25-32 percent mean 28 percent ). In group I formulations, steatosis was not seen. Group V with 30gr extract (30% -45% average 35.6%) was shown to have a histological appearance of liver tissue with a lower degree of steatosis, yielding findings similar to group II with PIO administration (25-32 percent average) mean 28%).Keywords:  Garcinia atroviridis, High Fat Diet, Obese, Steatosis
Karakteristik Pasien Tumor Ovarium di Rumah Sakit Umum Madani Medan Periode Januari 2019 - Desember 2021 Sarah Oculi Zaluchu; Carolina Yosita Cahya Rosari; Juliana Lina; Christina J. R. Esmeralda Lumbantobing
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7979

Abstract

Penelitian ini membahas tentang karakteristik penderita pada tumor ovarium. Ketiga dermoblast (ektodermal, endodermal, dan mesodermal) dengan bermacam-macam sifat histologis atau biologis merupakan histogenesis dari tumor ovarium. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang gambaran karakteristik pasien tumor ovarium di Rumah Sakit Umum Madani Medan periode Januari 2019 - Desember 2021. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan desain cross sectional secara retrospektif yang dilaksanakan di Bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum Madani Medan. Terdapat 102 kasus penderita tumor ovarium pada periode Januari 2019 - Desember 2021 di Rumah Sakit Umum Madani Medan. Hasil penelitian menyatakan mayoritas kelompok umur adalah umur 36 - 45 tahun sejumlah 41 orang (40,2%), diagnosis histopatologi terbanyak pada tipe endometriosis sejumlah 30 orang (29,4%), ukuran tumor banyak ditemukan pada ukuran 1 - 5 cm sejumlah 59 orang (57,8%), serta tindakan operasi tumor paling banyak dilakukan dengan cara ooforektomi/kistektomi sejumlah 80 orang (78,4%). Sebagai kesimpulan, ditemukannya tumor ovarium dengan ukuran yang masih kecil disebabkan karena pasien melakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan ginekologi lainnya.
GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN LIMFADENOPATIDI RUMAH SAKIT UMUM MADANI MEDAN TAHUN 2018-2019 Dicky Chandra Tafonao; Hermon Fanotona Marunduri; Evelyn Angie; Juliana Lina; Arie Siah Putra Siahaan
PRIMER (Prima Medical Journal) Vol. 8 No. 1 (2023): Edisi April
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/pmj.v8i1.3200

Abstract

Lymphadenopathy's a disease in the form of inflammation of lymph glands caused by bacterial, viral, protozoan, rickettsia, or fungal infections. The purpose is to describe characteristics of lymphadenitis based on age, sex, gland location, and cytological diagnosis with lymphadenitis at Madani General Hospital Medan in 2018-2019. This research uses the retrospective descriptive method with a cross-sectional approach. Data were collected from medical records and then analyzed descriptively using the SPSS application. The results showed that there were 93 patients with lymphadenopathy. Patients with lymphadenopathy, mostly in adulthood, were 57 people (61.3%). Most patients with lymphadenopathy were female, 63 people (66.7%). The most common location was on the patient's right neck in 44 people (47.3%). The most common type was lymphadenitis in 53 cases (57%). Based on the relation between age characteristics and cytological diagnosis, most patients were adult patients diagnosed with lymphadenitis were 31 people. Based on the relation between sex characteristics and cytological diagnosis, the majority of patients were female with lymphadenitis, 53 people. Based on the relation between the characteristics of the location of lymph nodes and cytological diagnosis, the most common location of inflammation in the right neck of patients with lymphadenitis were 28 people.
Uji Efektivitas Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji Merah Dan Daun Ketapang Terhadap Kadar Profil Lipid Nurul Adilla; Juliana Lina
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 06 (2023): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i06.1007

Abstract

Kolesterol adalah lemak yang ditemukan di semua bagian tubuh, termasuk sistem saraf, kulit, massa otot, hati, usus, dan jantung. Biasanya kolesterol dapat diproduksi dalam jumlah yang tepat oleh tubuh, namun pola makan yang cenderung lebih banyak mengkonsumsi makanan hewani yang tinggi lemak akan mengakibatkan jumlah kolesterol yang berlebihan dalam darah, dikenal sebagai hiperkolesterolemia. Struktur senyawa yang bersifat sebagai hepatoprotektor yaitu flavonoid, senyawa tersebut adalah suatu senyawa alami berupa antioksidan yang berfungsi sebagai hepatoprotektor. Salah satu tumbuhan yang mudah ditemukan disekitar, yaitu daun jambu biji merah (Psidium guajava L.) dan daun ketapang (Terminalia Catappa L.) yang mengandung senyawa flavonoid dan juga merupakan senyawa polifenol memiliki fungsi anti-hiperkolesterolemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Etanol Daun Jambu Biji Merah (Psidium Guajava L.) dan Daun Ketapang (Terminalia cattapa L.) terhadap perbaikan profil lipid pada tikus wistar jantan yang diinduksi dengan Streptozosin. Metode Penelitian ini adalah peenlitian eksperimental dengan menggunakan desain pretest posttest control group. Hasil yang didapat dianalisis menggunakan Uji Normalitas, dilanjut dengan Uji Homogenitas, dan dilanjut dengan Uji Oneway Anova. Berdasarkan Uji Oneway Anova, diketahui nilai sig sebesar < 0,050, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai kolesterol sebelum dan setelah perlakuan “Berbeda”. Dari penelitian dapat disimpulkan kombinasi Ekstrak Daun Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) dan Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) bepengaruh terhadap perbaikan kadar Profil Lipid pada tikus wistar jantan.