Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN PEMAHAMAN DIMENSI FISIK DENGAN KETEPATAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI AKSEPTOR BARU Dian Eka Januriwasti
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 14 No 2 (2022): EDISI SPESIAL
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v14i2.789

Abstract

Pemahaman dimensi fisik mengetahui kondisi atau keadaan fisik, dalam pememilihan metode kontrasepsi sangat dianjurkan untuk mengetahui kondisi fisiknya akseptor, mulai dari kepercayaan diri, dukungan keluarga, pengetahuan terhadap kontrasepsi sampai penentuan tenaga medis yang akan membantu. Hasil study pendahuluan di dapatkan dari 26 akseptor yang ber-KB di BPM Mustainnah S.ST Klampis. Dengan begitu pengunaan KB yang mengalami efeksamping akhirnya drop out, hal ini berhubungan erat dengan hal-hal yang dialami oleh akseptor sebagaimana jenis KB yang digunakan. Tujuan penelitian menganalisis hubungan pemahaman dimensi fisik dengan ketepatan pemilihan metode kontrasepsi akseptor baru. Metode dalam penelitian ini menggunakan analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Variabel independen pemahaman dimensi fisik dan variabel dependen ketepatan pemilihan metode kontrasepsi akseptor baru. Dengan Jumlah populasi pada bulan November 2020-Januari 2021 28 responden akseptor baru, dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 26 responden akseptor baru, tekhnik yang digunakan Probability Sampling dengan Simple Random Sampling, dan dinyatakan Layak Etik. Hasil penelitian menunjukkan pada pemahaman dimensi fisik sebagian besar (53,8%), pada ketepatan kontrasepsi sebagian besar tidak tepat (53,8%). Berdasarkan hasil uji statistik lambda di dapatkan hasil nilai p = 0,000 berarti nilai p = < α (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan pemahaman dimensi fisik dengan ketepatan pemilihan kontrasepsi akseptor baru. Diharapkan bagi para medis untuk adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kontrasepsi melalui penyuluhan agar klien terbantu dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan dipakai dengan baik.
Pengetahuan dan Kesiapan Ibu Pramenopause Menghadapi Gejala Vegetatif Masa Menopause Sisi Mardiyanti; Dian Eka Januriwasti
Buletin Ilmu Kebidanan dan Keperawatan Vol. 1 No. 02 (2022): Buletin Ilmu Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.284 KB) | DOI: 10.56741/bikk.v1i02.124

Abstract

Pramenopause merupakan masa dimana tubuh mulai bertransisi menuju menopause. Masa ini bisa terjadi selama 28 tahun, dan ditambah 1 tahun di akhir menuju menopause. Masa pramenopause biasanya terjadi pada usia di atas 40 tahun, tetapi banyak juga yang mengalami perubahan ini saat usia masih di pertengahan 30 tahun. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan terdapat 32 ibu pramenopause dengan usia 40-50 tahun dan kurangnya kesiapan ibu dalam menghadapi menopause seperti ibu tidak memperhatikan gaya hidupnya, tidak berolahraga secara teratur, kurangnya makanan yang bergizi, ibu hanya makan dengan menu seadanya, dan ibu sering stres karena banyak fikiran. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan dengan kesiapan ibu pramenopause menghadapi gejala vegetatif masa menopause. Desain penelitian menggunakan analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel dependen tingkat penegtahuan. Variabel independen kesiapan menghadapi gejala vegetatif masa menopause. Populasi 32 responden, sampel 30 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik Simple Random Sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Uji statistik menggunakan uji Spearman Rank dengan (a=0.05). Penelitian ini sudah di uji etik oleh tim KEPK STIKes Ngudia Ngudia Husada Madura. Hasil penelitian pengetahuan tentang menopouse sebagian besar menunjukan kurang. Kesiapan masa menopouse sebagian besar menunjukan tidak siap. Setelah dilakukan uji statistic Spearman Rank dengan hasil uji (p=0,000) < (a=0.05). Demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan tantang menopause kurang dengan kesiapan ibu pramenoapuase menghadapi gejala vegatatif masa menopause. Diharapkan kepada responden untuk dapat meningkatkan pengetahuan dengan baik dan benar supaya dapat meningkatkan kesiapan dalam menghadapi pramenoapuase dan gejala vegatatif masa menopause.
Pemberdayaan Siswa Menengah Atas Tentang Covid 19 di SMK dan Pondok Pesantren Ibnu Cholil Bangkalan (PRASMANAN) Agus Priyanto; Alvin Abdillah; Dian Eka Januriwasti
Journal of Community Engagement in Health Vol 4 No 2 (2021): September
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v4i2.304

Abstract

Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarannya di seluruh dunia. Beberapa langkah pencegahan direkomendasikan yaitu diantaranya menjaga jarak dengan orang lain, mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut saat batuk atau menggunakan masker, serta memantau dan mengisolasi diri dari orang yang dicurigai terinfeksi virus. Penyakit ini bisa menyebar dihampir disemua tempat seperti di perkantoran, Pusat perbelanjaan dan Pusat pendidikan seperti di Pondok Pesantren. Santri Pondok Pesantren perlu mendapatkan edukasi yang mudah dipahami mengenai Covid-19 dan cara-cara pencegahannya mengingat dikalangan pondok pesantren sudah mulai acuh dengan serangan pandemi di gelombang kedua ini. Tujuan pengabdian masyarakat adalah memberikan edukasi Kesehatan tentang pencegahan dan pengendalian virus Covid-19 dengan memberikan Pemberdayaan Siswa Pondok Pesantren Ibnu Cholil tentang Covid-19 sebagai upaya memutus mata rantai Covid-19. Metode penyuluhan ceramah, diskusi dan praktek dengan kegiatan terstruktur. Jumlah peserta yang mengikuti sebanyak 50 orang. Dampak dari pengabdian ini santri pondok pesantren semakin memahami tentang covid 19, mampu melakukan dan mampu mendemonstrasikan perihal protokol kesehatan yang sudah disampaikan, mulai dari cara menggunakan masker, etika batuk, serta cuci tangan 6 langkah. Kegiatan ini perlu dioptimalkan secara berkelanjutan karena situasi pandemic masih belum selesai
Determinan Faktor Yang Mempengaruhi Kendala Rujukan di Desa Bringen Sukolilo Nor Indah Handayani; Novita Wulandari; Soliha Soliha; Dian Eka Januriwasti
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 2 (2023): EDISI SPESIAL
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i2.1352

Abstract

Rujukan persalinan diharapkan dapat menjauhkan resiko yang dapat terjadi pada ibu atau bayi. Proses rujukan sangat dibutuhkan sangat dibutuhkan sehingga ketidaknyamanan yang berhubungan dengan kehamilan dapat dikurangi dan perawatan medis yang lebih baik dapat diperoleh. Untuk itu rujukan harus dilakukan seefektif dan seefisien mungkin. Beberapa ibu yang teridentifikasi terlambat melakukan rujukan sebagian besar merupakan ibu dengan status pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan tidak memiliki kartu jaminan kesehatan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah case control dengan pendkatan retrospektif. Populasi yang kami ambil adalah ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Bringin Sukolilo pada bulan Mei 2023. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan jumlah sampel 30 responden. Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi faktor pekerjaan dan jaminan kesehatan. Variabel terikat adalah kendala dalam rujukan. Uji statistic chi square adalah Analisis bivariate yang digunakan. Hasil uji statistic pada variable pekerjaan sebesar didapatkan nilai p value 0,006 dan pada variabel jaminan kesehatan didapatkan nilai p value 0,01 disimpulkan terdapat pengaruh pekerjaan dan jaminan kesehatan terhadap kendala rujukan.