Nur Marfiani
Fakultas ilmu sosial, Universitas Negeri Makassar1

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TRADISI DALAM PERNIKAHAN SUKU BUGIS WAJO “RITUAL MANRE LEBBE (KHATAM AL-QUR’AN) DAN MAPPACCI“ Nur Marfiani
SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi Vol. 1 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/siwayang.v1i4.452

Abstract

Tulisan ini membahas tentang tradisi pernikahan manre lebbe (khatam Al-Quran) dan mappacci di masyarakat Desa Anabanua, Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo. Manre Lebbe atau yang dalam bahasa Indonesia disebut Khatam Al-Quran adalah salah satu ritual yang dilakukan pada saat malam Tudang Penni. Sedangkan Mappacci merupakan salah satu ritual adat Bugis yang dilakukan sebelum acara akad nikah dilaksanakan keesokan harinya. Dilakukan setelah manre lebbe kemudian dilanjutkan dengan mappacci Kalau diartikan ke bahasa Indonesia Mappacci itu artinya membersihkan diri. Baik itu membersihkan diri secara jasmani maupun secara rohani. Tulisan ini bertujuan agar kita bisa tahu tanggapan masyarakat mengenai tradisi pernikahaan yang ada pada masyarakat suku bugis Wajo khususnya di desa Anabanua, Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo dan juga untuk mengetahui tata cara pelaksanaan ritual manre lebbe dan mappacci di desa Anabanua Kecamatan Maniangpajo Mabupaten Wajo. Jenis penelitian yang dipakai dalam jurnal ini yaitu metode kualitatif deskriptif . Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dari meramalkan suatu fenomena melalui pengumpulan data diharapkan dapat menambah dan memperkaya literatur dan bagi mahasiswa yang mengadakan penelitian serupa serta menambah pengetahuan dan memberikan pengalaman baru mengenai tradisi pernikahan pada masyarakat suku bugis Wajo yaitu ritual manre lebbe (khatam Al-Qur’an) dan Mappaccci.