Rusdidjas -, Rusdidjas
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

“Cerebral Salt-Wasting Syndrome” pada Leukemia Limfoblastik Akut Lubis, Bidasari; Agustian, Leon; Rosdiana, Nelly; -, Rusdidjas
Indonesian Journal of Cancer Vol 2, No 4 (2008): Oct - Dec 2008
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.493 KB)

Abstract

Pada pasien leukemia limfoblastik akut (LLA), cerebral salt-wasting (CSW) syndrome dapat terjadi disebabkan renal salt-wasting karena gangguan reabsorbsi natrium di tubulus ginjal, yang mungkin dimediasi oleh brain natriuretic hormone / peptide. Hiponatremi pada CSW syndrome berhubungan dengan peningkatan eksresi natrium urin, peningkatan volume urin, hipovolemia, kadar asam urat normal atau meningkat, kadar vasopresin berkurang dan konsentrasi atrial natriuretic peptide meningkat.Laporan kasus ini seorang anak laki-laki usia 7 tahun yang menderita LLA dan CSW syndrome. Kami mendiskusikan tentang kesulitan dalam menegakkan diagnosis, efek dari hiponatremia, dan tatalaksana untuk menjaga kadar natrium darah dalam batas normal.Tatalaksana meliputi koreksi dengan NaCl 3 % intravena dan pemberian kapsul garam. Diperlukan pemantauan kadar natrium darah yang ketat dan gejala CSW syndrome.Kata Kunci: cerebral salt-ivasting syndrome, leukemia limfoblastik akut.
Peningkatan Tekanan Intraokular pada Sindrom Nefrotik Sinaga, Harida Panduwita; -, Rusdidjas; Ramayati, Rafita; Rina Ramayani, Oke; Siregar, Rosmayanti; Siregar, Beatrix
Cermin Dunia Kedokteran Vol 45, No 8 (2018): Alopesia
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.867 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v45i8.626

Abstract

Sindrom nefrotik (SN) merupakan penyakit ginjal terbanyak pada anak. Tatalaksana medikamantosa utama SN adalah menggunakan kortikosteroid; penggunaan dosis tinggi dan jangka lama dapat memiliki efek samping, salah satunya peningkatan tekanan intraokular. Mekanisme pasti peningkatan tekanan intraokular diinduksi steroid belum diketahui pasti, steroid dapat meningkatkan resistensi pengeluaran aqueous humor.Nephrotic syndrome (NS) is the most common kidney disease in children. Corticosteroid is still preferred as primary treatment. High-dose and long term use of corticosteroids can increase intraocular pressure. The mechanism of steroid-induced increased intraocular pressure is not clearly understood; steroids can increase aqueous humor outflow resistance.