Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Efek Ekstrak Daun Kayu Putih (Melaleuca leucadendra L.) sebagai Antibiofilm Staphylococcus aureus Isolat Darah dan Urin Rahmadianti, Mayniar Ayu; Santosaningsih, Dewi; AS, Noorhamdani
Majalah Kesehatan FKUB Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.338 KB)

Abstract

Staphylococcus aureus sering menyebabkan infeksi oportunistik dan nosokomial, terutama pada pasien dengan implanted medical devices (IMD). Hal ini disebabkan oleh kemampuan S. aureus dalam membentuk biofilm pada IMD. Adanya perbedaan kemampuan untuk membentuk biofilm dari berbagai strain S. aureus disebabkan oleh perbedaan regulasi gen ica-locus. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek ekstrak daun kayu putih sebagai antibiofilm Staphylococcus aureus dari isolat darah dan urin dan melihat apakah ada perbedaan efek antibiofilm antara kedua isolat. Studi eksperimental ini menggunakan post test only control group design. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah optical density (OD) dari pembentukan biofilm yang dibaca dengan menggunakan spektrofotometer. Untuk melakukan uji hambat pembentukan biofilm digunakan metode mikrotiter menurut Christensen et al (1987), dengan memberikan ekstrak daun kayu putih konsentrasi 2,5 x 10-4 g/ml – 3,2 x 10-2 g/ml pada kelompok perlakuan. Hasil uji ANOVA  menunjukkan adanya perbedaan OD antar kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan  (p < 0,05). Namun tidak ada peningkatan efek hambat yang bermakna pada konsentrasi di atas 2,5 x 10-4 g/ml. Berdasarkan nilai uji regresi linier sederhana, efek antibiofilm ekstrak terlihat lebih kuat pada S. aureus isolat darah (koefisien b = -980) meskipun perbedaan ini tidak terlalu bermakna. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kayu putih mempunyai efek antibiofilm serta kemampuan dalam menghambat S. aureus isolat darah dan urin namun tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua isolat. Kata kunci: Biofilm, Ekstrak daun kayu putih, Staphylococcus aureus. 
Prenatal Attachment pada Kehamilan Remaja dengan Gangguan Penyesuaian dan Retardasi Mental Berat Putri, Frilya Rachma; Rahmadianti, Mayniar Ayu
-
Publisher : Journal of Issues in Midwifery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.JOIM.2021.005.02.1

Abstract

Prenatal attachment is an abstract and unidirectional bond between parents and the fetus that develops during pregnancy. It is closely associated with how the mother utilizes her abilities and knowledge to organize and perform the duties related to her maternal role attainment. We report a case of 15 years old girl admitted to the emergency room with an official request of visum et repertum in January 2018 due to becoming suspected sexual violence victim. The history of present illness revealed a 15 y.o. girl G1P0A0, singleton, at 34-36W Estimated Gestational Age with condyloma acuminata. During her pregnancy, she described relatively negative feelings about her pregnancy including shame, anxiety, and anger. She felt lack of energy and motivation since she became aware of her pregnancy, therefore spent her most of her time on the bed. Her IQ-test showed a profound intelligence rate followed by a total score of Strength and Difficulty Questionnaire (SDQ) 16, and scored low in Prenatal Attachment Inventory (PAI) at 31. We concluded that PA scoring can be utilized as a predictor of mother-infant bonding quality after birth, thus the instrument will be beneficial as initial screening before choosing appropriate management for vulnerable population mother.