Tatah Ahdiyat
Program Studi Teknik Industri, Fakultas sains dan teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KINERJA MESIN BANDSAW MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) dan SIX BIG LOSSES PADA PT QUARTINDO SEJATI FURNITAMA Tatah Ahdiyat; Yohanes Anton Nugroho
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 1: September 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i1.3509

Abstract

PT Quartindo Sejati Furnitama adalah industri manufaktur penghasil furniture, salah satu mesin yang digunakan dalam proses produksi PT Quartindo Sejati Furnitama adalah mesin bandsaw, ditemukan kendala sering terjadinya kerusakan pada mesin tersebut. Berdasarkan data yang didapat pada periode Mei 2021 hingga April 2022 diketahui bahwa waktu delay mesin bandsaw adalah sebesar 23679 menit/ 394,65 jam, hal ini dapat memperlambaat proses produksi, maka dari itu permasalahan ini fokus terhadap mesin bandsaw PT Quartindo Sejati Furnitama. Oleh karena itu untuk menganalisa keefektifan mesin bandsaw digunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Berdasarkan hasil penelitian pada PT Quartindo Sejati Furnitama dengan metode six big losses didapat enam kerugian diantaranya yaitu breakdown losses, setup and adjusment losses, idling and minor stoppage, reduce speed losses, defect losses, yield/scrap losses. dan fault tree analysis (FTA) adalah metode yang digunakan untuk menganalisis resiko yang menjadi penyebab suatu kegagalan. Didapat hasil pengolahan data diperoleh rata-rata nilai Overall Equipment Effectiveness selama 1 tahun pada periode Mei 2021 hingga April 2022 didapat nilai sebesar 77,7%, nilai tersebut belum mencapai standart Japan Institute of Plant Maintenance. Faktor yang memiliki presentase terbesar dari faktor Six Big Losses pada mesin bandsaw adalah reduce speed losses dengan nilai sebesar 12,7%. yang menyebabkan penurunan efektifitas mesin hal tersebut dikarenakan mesin/peralatan dan manusia belum menerapkan konsep Total Productive Maintenance (TPM).