Muhammad Norhadi
Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perlindungan Pembeli Terhadap Kesalahan Harga Dalam Bisnis Ritel Modern Nur Rizky Aulia Rahmah; Muhammad Amin; Ramadhani Alfin Habibi; Erry Fitrya Primadhany; Baihaki; Novita Mayasari Angelia; Muhammad Norhadi
Mabsya: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah Vol. 4 No. 2 (2022): Mabsya: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/mabsya.v4i2.6940

Abstract

The modern retail business is currently growing rapidly along with the times. Economic progress has also contributed to the development of the modern market and retail business in Indonesia. The modern retail business has now expanded to various cities in Indonesia. Even modern shops with minimarket franchises have spread to a number of cities and districts. Modern retail business in the form of hypermart, Indomaret, Alfamart, department store and wholesaler. While shopping centers can be in the form of malls and trade centers. The focus of this research is how are modern retail business practices and how is consumer protection in modern retail businesses?. The data in this study were collected using the methods of observation, interviews and documentation. This type of research is an empirical juridical research using a socio legal approach. The results in this study are first, modern retail business which is a development of traditional retail. In practice, the business applies modern concepts by utilizing technology and accommodates lifestyle developments at the community and consumer level. However, there are still frequent price mistakes made by business actors to consumers. This starts from the unsynchronized price listed on the displayed product with the price stored in the computerized system (product data input on the computer application) at the cashier. Second, business actors need to make efforts to synchronize prices so that price errors do not occur, as well as pay attention to the total purchases that are calculated automatically by the computerized system (product data input on computer applications) and the money that consumers give. Buyers as consumers get protection under the Consumer Protection Act and khiyar aibi in Islamic law. Increasing the accuracy and accuracy of modern retail business actors must always be done, and consumers are required to be smarter in this contemporary muamalah era, by understanding a good transaction method to avoid unwanted things.
Tanggung Jawab Suami Dalam Membayar Zakat Fitrah Istri Dan Anak Dalam Tinjauan Hukum Islam suriadish; Eka Suriansyah; Muhammad Norhadi
Legitima : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 5 No. 01 (2022): Emansipatoris
Publisher : Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/legitima.v5i01.2937

Abstract

Penelitian dilatarbelakangi adanya kasus pembayaran zakat fitrah yang dibayarkan oleh istri untuk diri dan anaknya dari harta pribadi. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui mengapa istri membayar zakat fitrah untuk diri dan anaknya dan mengetahui bagaimana tinjauan zakat fitrah yang dibayar oleh istri untuk diri dan anaknya menurut hukum Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan socio legal. Hasil penelitian: (1) faktor yang melatarbelakangi pengabaian tanggung jawab zakat fitrah oleh suami dalam rumah tangga, di antaranya: Faktor kurangnya rasa tanggung jawab suami dalam pemenuhan nafkah dalam rumah tangga, faktor kurang baiknya komunikasi dalam rumah tangga, faktor kecemburuan sosial dalam rumah tangga, faktor kurangnya pemahaman agama suami dalam rumah tangga. (2) Tinjauan hukum Islam terhadap suami yang mengabaikan tanggung jawab pembayaran zakat fitrah istri dan anak, semua faktor yang menjadi alasan suami mengabaikan zakat fitrah keluarga dalam rumah tangga tidak dapat dibenarkan. Perihal tidak mampunya suami untuk memberikan biaya zakat fitrah karena faktor ekonomi menjadi sebuah pengecualian, karena tidak dibebankan kepada seseorang sebuah kewajiban melainkan atas kesanggupannya. Dalam hal istri membayar sendiri zakat fitrah untuk diri dan anak jika dilaksanakan dengan ikhlas maka hal tersebut merupakan sebuah kebaikan bagi diri dan anaknya.