Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Variasi Jenis dan Konsentrasi Gelling Agent Terhadap Karakteristik Fisik Emulgel Koenzim Q10 Silvi Ayu Wulansari; Umarudin Umarudin; Lailatus Sa’diyah
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 2, No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v2i2.464

Abstract

Koenzim Q10 berperan sebagai antioksidan untuk mencegah penuaan akibat radikal bebas. Koenzim Q10 untuk memenuhi kebutuhan sel jumlahnya terbatas, sehingga untuk mencegah timbulnya penuaan dengan menggunakan skin care secara topical, salah satu bentuk sediaan topikal yaitu emulgel. Penggunaan bahan pembentuk gel merupakan komponen penting dalam sediaan gel, karena jenis dan konsentrasi bahan pembentuk gel dapat mempengaruhi karakteristik fisik gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi jenis dan konsentrasi gelling agent terhadap sifat fisik emugel koenzim Q10. Pada penelitian ini dibuat 6 formula dengan variasi jenis dan konsentrasi gelling agent. F1, F2, F3 mengandung carbopol 940 (0,5; 0,75 dan 1%) F4, F5, F6 mengandung CMC-Na (3; 3,5 dan 4%) dan semua formula emugel mengandung koenzim Q10 0,5%. Parameter yang diamati adalah karakteristik fisik emulgel koenzim Q10 (pengamatan organoleptis dan homogenitas, pengujian pH, daya sebar, pengujian viskositas, dan pengujian daya lekat). Analisa data penelitian ini dengan One Way Anova. Hasil penelitian karakteristik fisik sediaan pada formula 1-6 emulgel koenzim Q10 dari segi organoleptis memiliki karateristik sesuai dengan spesifikasi dari bentuk sediaan, warna, aroma dan homogenitas. Temuan penelitian ini sediaan emulgel yang mengandung carbopol 940 pada F1, F2, F3 memiliki nilai pH (5,91c; 5,77b; 5,32a) daya sebar (6,4c; 6,1b; 5,8a) viskositas (2.445a; 2.976b; 3.083c) dan daya lekat (18a; 21b; 29c) dan sediaan emulgel yang mengandung CMC-Na pada F4, F5, F6  memiliki nilai pH (6,25a ; 6,28a; 6,27a) daya sebar (6,6c; 6,3b; 5,1a) viskositas (2.379a; 2.926b; 3.157c) dan daya lekat (13a; 19b; 37c). Simpulan penelitian ini gelling agent yang digunakan pada emulgel koenzim Q10 dapat berpengaruh terhadap karakteristis fisik sediaan, dari keenam formula (F1-F6) formula F2 yang menggunakan gelling agent carbopol 940 merupakan formula yang paling optimum.Coenzyme Q10 acts as an antioxidant to prevent aging caused by free radicals. Coenzyme Q10 to meet the needs of cells is limited in number, so to prevent aging by using skin care topically, one of the topical dosage forms is emulgel. The use of gelling agents is an important component in gel preparations, because the type and concentration of gelling agents can affect the physical characteristics of the gel. This study aims to determine the effect of variations in the type and concentration of gelling agent on the physical properties of emugel coenzyme Q10. In this study, 6 formulas were made with variations in the type and concentration of gelling agent . F1, F2, F3 contained carbopol 940 (0.5 ; 0.75 and 1%) F4, F5, F6 contained CMC-Na (3; 3.5 and 4%) and all emugel formulas contained coenzyme Q10 0.5% . Parameters observed were physical characteristics of coenzyme Q10 emulgel (organoleptic and homogeneity observations, pH testing, dispersion, viscosity testing, and adhesion testing). Analysis of this research data with One Way Anova . The results of the research on the physical characteristics of the dosage form 1-6 emulgel coenzyme Q10 in terms of organoleptic have characteristics in accordance with the specifications of the dosage form, color, aroma and homogeneity. The findings of this study were that the emulgel preparation containing carbopol 940 at F1, F2, F3 had a pH value (5.91 c ; 5.77 b ; 5.32 a ) dispersion (6.4 c ; 6.1 b ; 5.8 ). a ) viscosity (2,445 a ; 2,976 b ; 3,083 c ) and adhesion (18 a ; 21 b ; 29 c ) and emulgel preparations containing CMC-Na at F4, F5, F6 had a pH value (6.25 a ; 6 ,28 a ; 6.27 a ) dispersibility ( 6.6 c ; 6.3 b ; 5.1 a ) viscosity ( 2,379 a ; 2,926 b ; 3,157 c ) and adhesion (13 a ; 19 b ; 37 c ). The conclusion of this research is that the gelling agent used in emulgel coenzyme Q10 can affect the physical characteristics of the preparation, of the six formulas (F1-F6) formula F2 using the gelling agent carbopol 940 is the most optimum formula.
Penyuluhan Pemanfaatan Ekstrak Daun Mimba sebagai Sabun Kertas Antiseptik Silvi Ayu Wulansari; Lailatus Sa’diyah; Umarudin Umarudin
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 3 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v3i3.14595

Abstract

COVID-19 (Corona Virus Diseases-19) yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pandemi di level dunia mulai tahun 2020.  Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah kasus positif Covid-19 nomor urut dua setelah DKI Jakarta. Berbagai  upaya telah dilakukan pemerintah untuk menekan angka kasus Covid-19 dengan cara menjaga prokes seperti mencuci tangan dengan sabun. Sabun perperan penting dalam pencegahan dan penurunan angka penyebaran Covid-19, upaya penyebaran tersebut perlu adanya solusi pemanfaatan daun nimba sebagai zat aktif pada sabun. Daun mimba terdapat senyawa yang bersifat antibakteri dan antivirus, sehingga daun mimba dapat dijadikan sebagai senyawa bioaktif pada sabun kertas dengan dilakukan penyuluhan program pengabdian mengenai pemanfaatan herbal untuk pencegah penyebaran Covid-19. Program pengabdian masyarakat ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Sasaran kegiatan pengabdian ini pada siswa SMK Farmasi Kapasari Surabaya. Kegiatan ini dilakukan secara luring dengan metode penyuluhan. Target dari kegiatan pengabdian kepada siswa untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesadaran mengenai bahan alam yang diolah untuk dapat menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dalam ikut serta mencegah penyebaran Covid-19. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari sepuluh aspek penilaian pada pre-test, terdapat kenaikan pada setiap aspek setelah di lakukan penyuluhan. Hal ini menunjukkan siswa dari Sekolah Menegah Farmasi lebih memahami pemanfaatan bahan alam sebagai sabun kertas untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Comparison and Evaluation of Fermentation Results of Probiotic Products by Acenobacter xylinum: Komparasi dan Evaluasi Hasil Fermentasi Produk Probiotik dengan Kultur Acenobacter xylinum Kinanti Lestari; Floreta Fiska Yuliarni; Lailatus Sa’diyah; Silvi Ayu Wulansari; Selvyronica Eka Agustine; Fatma Ariska Trisnawati; Silfiana Nisa Permatasari
Journal Pharmasci (Journal of Pharmacy and Science) Vol. 8 No. 1 (2023): Journal Pharmasci (Journal of Pharmacy and Science)
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v8i1.334

Abstract

products with Acetobacter xylinum starter included Nata and Kombucha. The large number of studies on probiotic product innovation should be followed by a survey on public acceptance of the products. This research aim to compare of the yield of probiotic products after fermentation process which was evaluated from a physical perspective, pH and public acceptance. This research is an experimental study to compared the fermented results of two types of probiotic products, nata and kombucha which are differentiated based on their raw ingredients. The nata products sample which had the largest thickness and weight of cellulose biofilm was NDC, while the kombucha products sample which had the largest thickness and weight of cellulose biofilm was KGF. pH of all samples, both nata and kombucha, decreased during the fermentation process. The samples of nata products that were most accepted by the panelists were NDC and NDM in terms of color, smell and taste. The samples of kombucha products that were most accepted by the panelists were KAF and KMF in terms of color, smell and taste.
Pelatihan Pemanfaatan Kelapa Menjadi VCO Sebagai Produk Antibakteri Untuk Menunjang Ekonomi Kreatif Ibu PKK Lailatus Sa’diyah; Silvi Ayu Wulansari; Vika Ayu Devianti
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 2 No. 3 (2023): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/js.v2i3.114

Abstract

Salah satu pemanfaatan kelapa secara sederhana yaitu mengolah menjadi VCO (Virgin Coconut oil) yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. VCO sendiri pada umumnya jarang dikonsumsi masyarakat karena harga yang cenderung mahal, begitupun dengan warga di RW 07 Karangmenjangan Surabaya yang belum banyak mengenal dan mengkonsumsi VCO, karena kurangnya pengetahuan tentang VCO serta harganya yang mahal. Untuk memberikan edukasi kepada warga tersebut, dilakukanlah kegiatan pengabdian berupa penyuluhan dan pelatihan pembuatan VCO. Tujuan kegiatan diharapkan mampu menaikkan taraf kesehatan warga dan juga mampu meningkatkan kreatifitas warga untuk memproduksi VCO secara sederhana dan mandiri. Hasil kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan VCO berhasil meningkatkan pengetahuan tentang manfaat VCO bagi kesehatan, serta warga mampu untuk membuat VCO secara mandiri untuk skala kecil rumah tangga. Peningkatan pengetahuan dan keahlian ini diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih sehat dan mampu menginspirasi dalam berwirausaha
The Comparison of Vitamin C on Floral Herbal Kombucha During Shelf Life: Perbandingan Hasil Vitamin C Kombucha Bunga Herbal selama Masa Simpan Lailatus Sa’diyah; Widya Dara Anindya; Fatma Ariska
Journal Pharmasci (Journal of Pharmacy and Science) Vol. 8 No. 2 (2023): Journal Pharmasci (Journal of Pharmacy and Science)
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v8i2.364

Abstract

Kombucha is a probiotic herbal drink obtained from tea or herbal ingredients fermented by symbiotic bacteria and yeast for 7 days. The aim of this study was to obtain high vitamin C kombucha with various herbal ingredients such chamomile, lavender and chrysanthemum. This research was conducted by fermenting chamomile, lavender, and chrysanthemum flowers for 7 days, then stored for 7 days (after fermentation). Vitamin C levels were measured using UV-Vis Spectrophotometry at a maximum wavelength of 265nm. The results of vitamin C measurements in chamomile (Matricaria recutica), lavender (Lavandula angustifolia), and chrysanthemum (Chrysanthemum cinerariaefolium) kombucha after fermentation and 7 days of shelf life were decreased. The value of decreasing vitamin C were 22.59; 3.27; and 35.3, respectively. So, it can be concluded that chamomile, lavender, and chrysanthemum kombucha flower have different abilities to produce vitamin C. The highest vitamin C was produced by lavender herbal flower kombucha.
Penyuluhan Pemanfaatan VCO Dan Pelatihan Pembuatan Sabun Padat Organik Silvi Ayu Wulansari; Lailatus Sa’diyah; Vika Ayu Devianti
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/js.v3i1.183

Abstract

Sebagian besar ibu-ibu PKK di Karang Menjangan V Surabaya, merupakan ibu rumah tangga dan rata-rata masyarakat berpenghasilan rendah dan kebutuhan semakin meningkat dari tahun ke tahun, oleh karena itu ibu - ibu PKK disini memiliki program pengumpulan minyak jelantah untuk nantinya bisa di jual kembali sebagai tambahan penghasilan. Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa pemanfaatan kelapa beserta limbah minyak jelantah berbasis teknologi dapat meningkatkan nilai jualnya dengan mengetahui cara pembuatan sabun padat organik ini diharapkan remaja dan ibu – ibu rumah tangga di daerah tersebut dapat menerapkan dan nantinya juga dapat berwirausaha dengan ide sabun padat organik ini. Kegiatan terbagi menjadi dua tahap, tahap pertama diawali dengan penyuluhan pemanfaatan VCO untuk kosmetik salah satunya adalah sediaan sabun dan tahap kedua worksop pembuatan sabun padat organic.selama mengikuti kegiatan ini masyarakat sangat antusias.Melalui  pelatihan  pembuatan  dan  pengolahan VCO diharapkan  masyarakat karang menjangan V surabaya khususnya  para  ibu – ibu PKK dapat memahami cara pengolahan kelapa menjadi minyak kelapa, VCO dan pengolahan untuk meningkatkan nilai jual VCO  jika  dijadikan  sabun dan  diharapkan  dapat  meningkatkan  tingkat  perekonomian masyarakat.