Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Variasi Putaran Spindel Terhadap Gaya Potong pada Proses Pemesinan Arya Rudi Nasution; Rahmatullah Rahmatullah; Jagodang Harahap
VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal Vol 2, No 2 (2021): April
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38038/vocatech.v2i2.56

Abstract

Abstract This study aims to see the cutting force that occurs during the lathe machining process using two different types of aluminum specimens. The research data collection method uses sensor aids; there are three sensors: a load cell sensor for cutting force, a photoelectric counter module for rotation (rpm), and a thermocouple for feeding temperature. The results showed that each specimen tested had a different value in each test, such as testing on Pure Aluminum (Al 1100) specimens with a depth of cut of 0.3 mm and variations in rotation. It can be seen that the DCMT tool blade is greater than the cutting force DCGT chisel. The cutting force produced on the DCMT tool blade is 9.91N with a rotation of 90 rpm, and at 190 rpm the DCMT tool gets a force of 6.83N. Whereas in the Al 2024 specimen using the DCMT chisel, the highest cutting force was at 90 rpm rotation of 8.34N, and there was a decrease at 190 rpm rotation of 4.56N. For DCGT chisels using Al 1100 specimens, the highest cutting force results at 90 rpm rotation of 4.22N and a decrease in cutting force at 190 rpm rotation of 2.9N, and for the highest cutting force in Al 2024 specimens at 90 rpm rotation of 3.84N, experienced a decrease in cutting force at 190 rpm rotation of 3.2N. It can be concluded that the decrease in cutting force is influenced by the amount of rpm used because the vibration that occurs is also large. Keywords: Spindle speed, Cutting force, Tool insert. __________________________ Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat gaya potong yang terjadi pada saat proses pemesinan bubut dengan menggunakan 2 jenis spesimen aluminium yang berbeda. Metode pengambilan data penelitian menggunakan alat bantu sensor, ada tiga sensor yaitu sensor load cell untuk gaya potong, photoelectric counter module untuk putaran (rpm) dan thermocouple untuk temperatur pemakanan. Hasil penelitian menunjukan bahwa setiap spesimen yang di uji memiliki nilai yang berbeda disetiap pengujian, seperti pengujian pada spesimen Alumunium Murni (Al 1100) dengan kedalaman pemakanan (depth of cut) sebesar 0,3 mm dan variasi putaran, dapat diketahui pada mata pahat DCMT lebih besar gaya potong yang terjadi dibandingkan dengan pahat DCGT. Gaya potong yang dihasilkan pada mata pahat DCMT sebesar 9,91N dengan putaran 90 rpm dan pada putaran 190 rpm pahat DCMT mendapat gaya sebesar 6,83N. Sedangkan pada spesimen Al 2024 menggunakan pahat DCMT gaya potong yang tertinggi pada putaran 90 rpm sebesar 8,34N dan terjadi penurunan pada putaran 190 rpm sebesar 4,56N. Untuk pahat DCGT menggunakan spseimen Al 1100 hasil gaya potong yang tertinggi pada putaran 90 rpm sebesar 4,22N dan terjadi penurunan gaya potong pada putaran 190 rpm sebesar 2,9N, dan untuk gaya potong yang tertinggi pada spesimen Al 2024 pada putaran 90 rpm sebesar 3,84N, mengalami penurunan gaya potong pada putaran 190 rpm sebesar 3,2N. Dapat disimpulkan bahwasanya penurunan gaya potong dipengaruhi oleh besarnya rpm yang digunakan, karena getaran yang terjadi juga besar. Kata Kunci: Spindle speed, Gaya potong, Tool insert. __________________________
ANALISIS EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK UJI TARIK HASIL PENGELASAN SMAW PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN VARIASI JENIS ELEKTRODA TERHADAP SIFAT MEKANIS Jagodang Harahap; Wahyudin Wahyudin; Hasnita Hasnita; Lutfhi Lutfhi
VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal Vol 4, No 1 (2022): Oktober
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak dapat dipisahkan dari pengelasan karena mempunyai peranan penting dalam rekayasa dan reparasi logam. Pengelasan merupakan proses penyambungan dua buah logam khususnya baja untuk menghasilkan sebuah kontruksi mesin dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Kampus Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat adalah satu-satunya perguruan Tinggi Negeri Vokasi dikawasan pantai barat Aceh yang memiliki Program Studi Teknologi Pengelasan Logam. Pembangunan konstruksi dengan logam pada masa sekarang ini banyak melibatkan unsur pengelasan khususnya dibidang pertambangan, perkebunan dan kemaritiman maka dengan itu kemajuan dan kesiapan SDM maupun SDA harus seiring dapat mengikuti kemajuan teknologi pada era industry 4.0 saat ini. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui kekuatan tarik suatu material yang dilakukan pengelasan dengan 3 jenis elektroda yang berbeda dan kemuduan hasilnya dibandingkan dengan hasil simulasi dengan metode elemn hingga. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tahapan yang pertama melakukan uji komposisi kimia material yang akan digunakan, kemudian dilakukan pengelasan SMAW dengan ketiga jenis elektrode terebut. Setelah selesai pengelasan maka dilakukan pemodelan geometri dan spesimen yang mengacu pada standar E-8M (subsize). Hasil uji Tarik secara eksperimen pada jenis elektroda E 6013 sebesar 376,6408 MPa, E 7016 sebesar 464,5183 MPa dan E 7018 sebesar 412,963 MPa. Hasil ini sangat mendekati dengan hasil simulasi analisis distribusi tegangan yaitu sebesar 402,2211 MPa daerah distribusi tegangan juga hampir mirip yaitu berada diluar daerah lasan dimana daerah lasan kekuatan tariknya lebih tinggi
ANALISIS DISTRIBUSI TEGANGAN PADA SISTEM SUSPENSI DEPAN MINIBUS DENGAN BEBAN BERVARIASI Jagodang Harahap; khairol Mizan; Pribadyo Pribadyo
AUSTENIT Vol. 16 No. 1 (2024): AUSTENIT: April 2024
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53893/austenit.v16i1.8558

Abstract

The suspension system when dampening coil spring shocks experiences stress which can affect service life. The aim of this research is to analyze the stress distribution that occurs in the coil springs of the front wheels of minibuses at varying carrying loads, namely 1,185 kg, 1,395 kg and 1,735 kg. Strain data is recorded using a strain gauge on the coil spring, then the strain signal is converted into stress and then used to analyze the stress distribution using the Finite Element Method. The research results show that the stress distribution value increases as the load increases, meaning that the stress distribution at a carrying load of 1,735 kg increases by 63%. Furthermore, for a carrying load of 1,395 kg it is 61% and at a carrying load of 1,185 kg it is 39% of the yield strength of the SAE 5160 material. From the three variations in loading given, it was found that locations prone to fatigue occur on the inner side of the inner second winding from the top of the coil spring.