Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

EFEKTIFITAS PENGETAHUAN SENAM KEGEL DALAM MENURUNKAN INKONTINENSIA URIN PADA LANSIA DI BPM LINDAWATI Patemah, Patemah; Mayasari, Senditya Indah
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Senam Kegel bisa mengencangkan vagina dan otot panggul bawah yang sudah lemas karena karena faktor usia. Study pendahuluan yang dilakukan di BPM  Lindawati pada 10 lansia yang periksa di dengan keluhan tidak dapat menahan rasa kencing sehingga lansia ngompol dan dari pengetahuan didapatkan 30% mengetahui pengertian tentang senam Kegel, 70% tidak mengetahui tentang senam Kegel. Tujuan: Mengetahui efektifitas pengetahuan senam Kegel untuk menurunkan inkontinensia urin pada Lansia. Metodologi: Metode penelitian diskriptif dengan Jumlah sample 25 lansia, Teknik sampling menggunakan purposiv sampling, intrumen kuisioner, intervensi penyuluhan. Rencana kegiatan yaitu pendataan Lansia di BPM Lindawati, pengumpulan Lansia, pengkajian awal pengetahuan senam Kegel dengan kuisioner. Evaluasi dengan intrumen kuisioner. Hasil: Pengetahuan Lansia tentang senam Kegel pada tingkat tahu didapatkan baik 68 %, pada tingkat paham didapatkan baik 64%, dan pada tingkat aplikasi didapatkan baik 60%. Diskusi: Hasil menunjukkan adanya efektifitas pengetahuan senam kegel pada tingkat tahu, paham dan aplikasi  yang di tandai dengan kemampuan lansia untuk mempraktekkan kembali senam kegel dengan benar sebesar 64%. Kesimpulan: adanya perubahan pengetahuan menjadi baik dari tahu, paham dan aplikasi dengan penurunan dari inkontinensia urine
Application Of “Stunting Prevention” Android-Based Applications To Mother Knowledege And Nutritional Status Of Toddlers Ages 0-36 Months Ervin Rufaindah; Patemah Patemah
JURNAL KEBIDANAN Vol 11, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v11i1.6462

Abstract

Stunting is a growth disorder in children: the child’s height is lower or shorter (stunted) than the standard age. A serious condition that occurs when a person does not get the right amount of nutritional intake for a long time (chronic). Contributes to 15-17 percent of all child deaths. The impact of stunting is underachieving in school and being less productive as adults. When the baby has passed the age of 9 months, it is possible for the mother not to bring her child back to the health service so that there is no monitoring of the child’s development. This study utilizes an application “Stunting Prevention” which can be used by mothers to increase knowledge about how to prevent stunting. This study aims to determine the effect of the application of stunting prevention applications on maternal knowledge and nutritional status of children 0-36 months. The research design was a pre-experimental research design. This study uses the One Group Pretest-Posttest Design approach. The population in this study were mothers who have children aged 0-36 months in the Mojolangu Village, Malang City. The sampling technique used was purposive sampling. The results showed that there was an effect of using the application on maternal knowledge about stunting prevention with the results of wilcoxon analysis, namely 0,00 (0,05) and there was no effect of using the android application “Stunting Prevention” on the nutritional status of infants 0-36 months with a ρ value of 0,317 (0,05).
Determinant Factors on the Implementation of Stimulation Detection and Early Intervention on Growth and Development (SDIDTK) by Health Cadres in Malang City Patemah Patemah; Martha Irene Kartasurya; Atik Mawarni
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 1, No 3 (2013): Desember 2013
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.144 KB) | DOI: 10.14710/jmki.1.3.2013.%p

Abstract

Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Cakupan SDIDTK di Kota Malang pada tahun 2010 mencapai 56,13%, tahun 2011 mencapai 69,41% dibawah target 90%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor determinan pelaksanaan SDIDTK oleh kader di Puskesmas Wilayah Kota Malang.Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas adalah karakteristik kader (umur, pendidikan, pekerjaan, lama menjadi kader), pengetahuan, sikap, fasilitas dan sarana prasarana, dukungan masyarakat,dukungan bidan,dan pelatihan. Variabel terikat adalah pelaksanaan SDIDTK. Subjek penelitian adalah 81 kader yang telah melakukan SDIDTK yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan lembar observasi. Analisis bivariat dilakukan dengan uji korelasi Chi-square dan Fisher Exact  dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan rerata usia responden 45,4 tahun, rerata lama jadi kader 10,6 tahun, pendidikan SMA 49,4%, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga 88,9%, pelaksanaan SDIDTK baik 50,6%, pengetahuan baik 95,1%, sikap kader baik 61,7%, fasilitas dan sarana prasarana memadai 23,5%, dukungan masyarakat baik 74,1%, dukungan bidan baik 88,9%.  Tidak ada hubungan umur kader (p=0,311), pendidikan  (p=0,146), pekerjaan (p=0,647), pengetahuan (p=0,551), sikap (p=0,218), fasilitas (p=0,233), dukungan masyarakat (p=0,749), dukungan bidan (p=0,516) dengan pelaksanaan SDIDTK. Ada hubungan pelatihan (p=0,001), lama menjadi kader (p=0,035) dengan pelaksanaan SDIDTK Ada hubungan bersama-sama lama menjadi kader dan pelatihan dengan  pelaksanaan SDIDTK oleh kader. Faktor determinan pelaksanaan SDIDTK oleh kader adalah pelatihan dan lama menjadi kader. Untuk  perbaikan pelaksanaan program SDIDTK perlu diadakan pelatihan SDIDTK pada semua kader  Posyandu.
PENGABDIAN MASYARAKAT STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG DALAM PERCEPATAN VAKSINASI COVID-19 DENGAN KUNJUNGAN RUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG Ervin Rufaindah; Patemah Patemah; Yuliyanik Yuliyanik
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6236

Abstract

ABSTRAKVirus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Pandemi COVID-19 telah berdampak merugikan masyarakat, tidak hanya kesakitan dan kematian tetapi juga pada berbagai bidang sosial dan ekonomi. Vaksinasi atau imunisasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat virus ini. Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh relawan Pengabdian Masyarakat STIKES Widyagama Husada ini memiliki tujuan yaitu untuk membantu percepatan vaksinasi di seluruh wilayah di Kabupaten Malang khususnya vaksinasi pada masyarakat cakupan wilayah Puskesmas Karangploso. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan pemberian dosis pertama dan dosis kedua. Pemberian vaksinasi dilakukan dengan kunjungan rumah dan sasarannya adalah lansia. Kolaborasi Abdimas STIKES Widyagama Husada Malang dengan tenaga medis di Puskesmas dan kader terjalin dengan baik, dengan indikator pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan tertib. Rangkaian prosedur kegiatan vaksinasi sebagai upaya percepatan vaksin covid-19 berjalan sesuai prosedur. Kata kunci: covid 19; vaksinasi; pengabdian masyarakat. ABSTRACTCorona virus or severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS CoV-2) is a virus that attacks the respiratory system. The disease caused by this viral infection is called COVID-19. Corona virus can cause mild disorders of the respiratory system, severe lung infections, and even death. The COVID-19 pandemic has had a detrimental impact on society, not only in illness and death but also in various social and economic fields. Vaccination or immunization aims to make a person's immune system able to recognize and quickly fight bacteria or viruses that cause infection. The goal to be achieved by giving the COVID-19 vaccine is to reduce morbidity and mortality due to this virus. This community service carried out by the STIKES Widyagama Husada Community Service volunteer has a goal, namely to help accelerate vaccination in all areas in Malang Regency, especially vaccinations in the community coverage of the Karangploso Health Center area. This Community Service activity is carried out by giving the first dose and the second dose. Vaccination is carried out by home visits and the target is the elderly. The collaboration of Abdimas STIKES Widyagama Husada Malang with medical personnel at the Puskesmas and cadres is well established, with indicators that the implementation of activities runs smoothly and in an orderly manner. The series of procedures for vaccination activities as an effort to accelerate the Covid-19 vaccine run according to the procedure. Keywords: covid 19; vaccination; community service 
Pembentukan dan Pelatihan Kader Pendamping Ibu Hamil Resiko Tinggi sebagai Upaya “Gebrak“ (Gerakan Bersama Amankan Kehamilan) di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberpucung Senditya Indah Mayasari; Nicky Danur Jayanti; Patemah Patemah
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.1518

Abstract

Usaha mempercepat keberhasilan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) disamping faktor akses dan pelayanan, peran serta lintas sektor khususnya yang terkait dengan upaya kesehatan ibu adalah meningkatkan kemitraan lintas sektor yang dituangkan dalam suatu kegiatan pendampingan ibu hamil resiko tinggi oleh kader yang dilaksanakan di kabupaten Malang yang dikenal dengan program GEBRAK (Gerakan Amankan Kehamilan dan Persalinan). Di Desa Ternyang tercatat periode Januari – Maret 2019 terdapat 78 ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi (KRT) dan 9 ibu hamil dengan kehamilan resiko sangat tinggi (KRST). Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terbentuk Kader Pendamping Ibu Hamil Resiko Tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberpucung. Luaran pada kegiatan ini adalah terbentuknya kader pendamping ibu hamil resiko tinggi, adanya kegiatan rutin kader pendamping ibu hamil resiko tinggi, pencatatan dan pelaporan adanya ibu hamil beresiko tinggi dapat terdokumentasi dengan baik, adanya upaya preventif dan promotif dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu dan anak, pengadaan media sarana dan prasarana modul/panduan dan leaflet kehamilan resiko tinggi. Pelaksanaan kegiatan ini dilalukan selama 2 bulan (Juni-Juli 2019) dengan mencapai hasil terbentuknya keder pendamping ibu hamil resiko tinggi sebanyak 12 kader dari 6 pos posyandu dan terlaksananya pelatihan kader oleh tim pengabdi.
Pemberdayaan Masyarakat Tentang Senam Hamil dengan Home Care di Kabupaten Malang Wenny Rahmawati; Patemah
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i1.2674

Abstract

Senam ibu hamil merupakan salah satu olahraga ringan bagi ibu hamil. Senam hamil mulai bisa dipraktekan dengan usia kehamilan setelah 6 bulan. Senam hamil ini berfungsi untuk mempersiapkan persalinan baik dari fisik maupun psikologis. Senam hamil dilakukan bersama pada kegiatan kelas ibu hamil di posyandu maupun puskesmas. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di BPM Lindawati melakukan wawancara pada ibu hamil. Berdasarkan hasil wawancara 39 ibu hamil didapatkan 20% mengetahui dengan benar tentang cara senam hamil, 80% tidak mengetahui dengan benar tentang senam hamil, hal ini dikarenakan senam hamil ditiadakan akibat pandemic Covid-19. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat di BPM Lindawati di Desa Ngembal ini adalah meningkatkan kemampuan ibu hamil dan kader dalam mempraktekkan senam hamil, sehingga akan meningkat pengetahuan dan kesehatan ibu hamil dan persiapan untuk persalinan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan pelatihan bagi kader posyandu yang sudah ada, menyediakan sarana dan prasarana penunjang berupa leaflet dan modul senam ibu hamil, melakukan senam hamil secara home care. Hasil dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini yaitu terbentuknya kader senam hamil, ibu hamil bisa mempraktekkan senam hamil dirumah, serta pengadaan sarana dan prasarana berupa leaflet dan modul senam hamil.
GIAT SUKSESKAN VAKSINASI COVID-19 LANSIA DI DUSUN KEPUH UTARA BERSAMA POLSEK KARANGPLOSO Dwi Norma Retnaningrum; Wenny Rahmawati; Patemah Patemah
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

WHO juga mengumumkan wabah COVID-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (Public Health Emergency of International Concern, PHEIC) ini menunjukan COVID-19 sebagai ancaman global dunia. Vaksinasi merupakan program pemerintah untuk menciptakan herd immunity dalam menghadapi COVID-19. Lansia merupakan salah satu prioritas pemerintah untuk diberikan vaksinasi karena banyaknya komorbid dan sistem imun yang lemah, sehingga resiko gejala berat dan mortalitas yang tinggi apabila terpapar virus Covid-19. Namun, lansia mengalami keterbatasan mobilitas untuk datang ke tempat vaksinasi, antrian yang panjang di tempat vaksinasi dan kecemasan terkait kondisi fisik saat ini, sehingga vaksinasi lansia ini dilaksanakan secara door to door. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 dan memudahkan lansia dalam mendapatkan vaksinasi. Kegiatan vaksinasi ini dilaksanakan secara door to door langsung kerumah para lansia di Dusun Kepuh Utara Desa Kepuhharjo Kecamatan Karangploso. Hasilnya 118 lansia tervaksin Sinovac  dosis 1 dan 2. Sedangkan yang tertunda terdapat 11 lansia.
Implementasi Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Kader Untuk Stimulasi Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Anak Patemah Patemah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.467 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i1.89

Abstract

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis metode Pelatihan untuk kader dengan peningkatan kemampuan kader untuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak Metode yang dilakukan dengan pra eksperimen dan post eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu kader posyandu yang belum mendapatkan pelatihan Demontrasi stimulasi. Setelah dilakukan perlakuan selama 5 hari dengan menggunakan metode pelatihan Demontrasi dievaluasi tentang peningkatan kemampuan kader untuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Target dari penelitian ini adalah untuk menemukan teknik metode pelatihan Demontrasi yang tepat terutama pada ibu kader guna meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan pada stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Hasil akhir penelitian akan dipublikasikan pada jurnal nasional dan ditulis dalam bentuk buku ajar Hasil penelitian sebagian besar kader posyandu yang menjadi responden dalam penelitian ini, sebelum diberikan metode Pelatihan Demontrasi banyak stimulasi yang tidak dilakukan diantaranya sebanyak 20 (100%) responden tidak melakukan pelaksanaan SDIDTK tentang Ajak membersihkan meja dan menyap, dan setelah pelatihan sebanyak 17 responden (85%) dapat melakukan stimulasi ini. Hasil analisa data dengan menggunakan uji T-test didapatkan nilai p = 0,001< 0,05 yang berarti ada perbedaan kemampuan sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan.
IMPLEMENTASI METODE TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) UNTUK MENGATASI NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN Yuliyanik Yuliyanik; Patemah Patemah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 2 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.556 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v2i2.117

Abstract

Rasa nyeri pada persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis. Nyeri persalinan yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan rasa khawatir, tegang, takut, dan stress pada ibu. Saat yang paling melelahkan dan kebanyakan ibu mulai merasakan nyeri adalah kala I fase aktif. Penanganan nyeri persalinan bisa dilakukan dengan metode farmakologis dan non farmakologis. Salah satu metode non farmakologis yaitu dengan penggunaan alat yang disebut Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode TENS terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin. Metode yang dilakukan dengan pra eksperimen dan post eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu bersalin kala I fase aktif yang berjumlah 25 orang. Setelah dilakukan perlakuan selama 15 menit dengan menggunakan metode TENS dievaluasi tentang penurunan tingkat nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif. Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa sebanyak 22 orang (88 %) ibu bersalin mengalami nyeri sedang dan 3 (12 %) ibu bersalin mengalami nyeri berat sebelum diberikan metode TENS. Setelah diberikan metode TENS sebanyak 23 (92 %) ibu bersalin mengalami penurunan nyeri menjadi nyeri ringan dan 2 orang (8 %) ibu bersalin mengalami penurunan nyeri menjadi nyeri sedang. Hasil analisa data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Dari hasil analisa didapatkan nilai Z = -4,378 dan nilai A syimp Sig (2-tailed) = 0,001. Jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka A syimp Sig (2tailed) < α, dengan demikian maka Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh implementasi metode Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) terhadap nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I fase aktif. Target dari penelitian ini adalah untuk menemukan teknik metode TENS yang tepat terutama pada ibu bersalin guna meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan pada ibu bersalin. Hasil akhir penelitian akan dipublikasikan pada jurnal nasional dan ditulis dalam bentuk buku ajar.
IMPLEMENTASI METODE PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KADER UNTUK STIMULASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK Patemah Patemah; Senditya Indah Mayasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 3 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.967 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v3i2.151

Abstract

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Pemantauan perkembangan anak yang optimal dapat dilakukan dengan pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas yang diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis metode Pelatihan untuk kader dengan peningkatan emampuan kader untuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Metode yang dilakukan adalah dengan pra eksperimen dan post eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu kader posyandu yang belum mendapatkan pelatihan stimulasi. Setelah dilakukan perlakuan selama 5 hari dengan menggunakan metode PELATIHAN dievaluasi tentang peningkatan kemampuan kader untuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kader posyandu yang menjadi responden dalam penelitian ini, 20 (100%) responden tidak melakukan pelaksanaan SDIDTK tentang Ajak membersihkan meja dan menyapu sebelum diberikan pelatihan. Setelah pelatihan sebanyak 17 responden (85%) dapat melakukan stimulasi ini. Hasil analisa data dengan menggunakan uji T-test didapatkan nilai p = 0,001 < 0,05 yang berarti ada perbedaan kemampuan sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan. Dengan demikian ada pola perbedaan bahwa kader yang belum pelatihan stimulasi kemampuannya tidak baik dan kader setelah mendapatkan pelatihan stimulasi kemampuannya baik