<![CDATA[Pembelajaran berbasis Student Centered Learning (SCL) menuntut siswa lebih aktif, serta melakukan diskusi dengan guru sebagai fasilitator jika menemui kesulitan. Aktifnya siswa diharapkan mampu menumbuhkan rasa kreativitas siswa dan rasa percaya diri. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memudahkan para murid untuk memperoleh ilmu pengetahuan tidak hanya melalui pembelajaran formal saja, akan tetapi bisa melalui berbagai media dan sumber belajar. Dalam pendekatan Student Centered Learning di Madrasah Aliyah Negeri 1 Lamongan titik berat peranan beralih pada siswa sehingga guru harus menyadari bahwa peran mereka adalah sebagai kolaborator dari proses belajar. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengakses semua sumber belajar yang ada. Melalui metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, tesis ini mengajukan fokus penelitian antara lain: 1) bagaimana penerapan Student Centered Learning (SCL) pada Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa di MAN 1 Lamongan? 2) bagaimana relevansi penerapan Student Centered Learning (SCL) pada Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum pembelajaran di MAN 1 Lamongan? Penelitian ini berhasil menemukan antara lain: Penerapan Student Centered Learning (SCL) pada Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Lamongan dilakukan dengan memotivasi siswa untuk bertanya, memberikan nilai yang bagus, memberikan sanjungan pada siswa yang berani untuk bertanya. Relevansi penerapan Student Centered Learning (SCL) pada Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Lamongan melalui aktivitas pembiasan di Madrasah, antara lain: mengaji Al-Qur’an setiap hari sebelum pembelajaran dimulai, kultum di depan teman-teman dan guru sebelum sholat dzuhur secara berjama’ah di Masjid Darussalam Madrasah Aliyah Negeri 1 Lamongan.]]>
