Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sosialisasi Internet Sehat Dan Aman Di Smp Kristen Immanuel Batam Dalam Rangka Implementasi Mata Kuliah Kewarganegaraan Widijaya Widijaya; Anita Anita; Muhammad Zidane Khairi; Debora Ratna Cempaka; Dinda Nur Aini; Jeslin Jeslin; Finia Novarisy Zultia; Delny Delny
National Conference for Community Service Project (NaCosPro) Vol 4 No 1 (2022): The 4th National Conference of Community Service Project 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/nacospro.v4i1.7025

Abstract

Internet Sehat dan Aman (INSAN) merupakan suatu program dari pemerintah Indonesia yang direncanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemkominfo) dengan tujuan untuk mensosialisasikan penggunaan internet secara sehat dan aman dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Implementasi Sosialisasi Internet Sehat dan Aman dalam Mata Kuliah Kewarganegaraan dilaksanakan di SMP Kristen Immanuel Batam. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan dan meningkatkan pemahaman mengenai penggunaan internet dengan baik dan benar kepada para siswa di SMP Kristen Immanuel Batam. Kegiatan sosialisasi dilakukan dalam bentuk ceramah, diskusi, dan kuis berhadiah terkait materi yang telah disampaikan. Hasilnya adalah para siswa SMP Kristen Immanuel memperoleh informasi mengenai internet yang sehat dan aman dan mulai bijak dalam menggunakan internet.
DAMPAK POLA PERMUKIMAN LEAPFROG MASYARAKAT TERHADAP AKSESIBILITAS JALAN KAMPUNG TUA NONGSA Gladies Imanda Utami Rangkuty; Rika Ayunda; Dinda Nur Aini; Benny Benny; Sean Samuel Prasetyo
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2023.v12i2.001

Abstract

ABSTRAKKampung Tua Nongsa merupakan salah satu kawasan permukiman pesisir di wilayah Batam yang perkembangan polanya berbentuk leapfrog. Pola leapfrog yang tercipta memberikan pengaruh pada suatu kawasan, salah satunya pada aksesibilitas jalan. Aksesibilitas jalan yang terganggu memerlukan perbaikan infrastruktur yang tentunya memakan biaya penunjang. Oleh Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pembentuk pola leapfrog pada Kampung Tua Nongsa dan memperlihatkan ketidakefektifan pola tersebut terhadap sirkulasi jalan kepada pemerintah beserta pembaca. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini berupa kualitatif dengan tahapan pengumpulan data berupa data primer dan sekunder melalui observasi, wawancara, dokumentasi, serta berdasarkan sumber bacaan mendukung. Adapun teknik analisa data disusun dengan kulitatif deskriptif.  Blok-blok rumah yang dihuni tiap kepala keluarga membuat kawasan ini memiliki pola pemukiman berbentuk melompat. Adanya lahan terbuka juga memberikan peluang terbentuknya perkembangan pola leapfrog. Lahan terbuka tersebut dijadikan sebagai hunian baru, tempat parkir, dan lain-lain oleh penduduk tanpa mempertimbangkan kondisi sekitar. Dengan tidak adanya perubahan yang diterapkan, dipastikan pola di kawasan ini akan melebar dan menjadi tidak beraturan. Adanya perubahan tersebut juga secara tidak langsung menyebabkan penduduk setempat beradaptasi dengan memanfaatkan tanahnya untuk berbagai kegiatan sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti bertani dan beternak. Berdasarkan analisis aksesibilitas pola pemukiman tersebut, terdapat keterkaitan timbal balik antara pola permukiman leapfrog  dengan aksesibilitas jalan di Kampung Tua Nongsa yang dapat berdampak di masa mendatang.  ABSTRACT Kampung Tua Nongsa is one of the coastal settlement areas in the Batam region whose development pattern is in the form of a leapfrog. The leapfrog pattern that is created has an influence on an area, one of which is on road accessibility. Disturbed road accessibility requires infrastructure improvements which of course will incur supporting costs. Therefore, this study aims to determine the factors forming the leapfrog pattern in Nongsa Old Village and to show the ineffectiveness of this pattern on road circulation to the government and readers. The methodology used in this research is qualitative with data collection stages in the form of primary and secondary data through observation, interviews, documentation, and based on supporting reading sources. The data analysis technique is compiled with descriptive qualitative. The blocks of houses inhabited by each family head make this area have a hopping pattern. The existence of open land also provides opportunities for the formation of the leapfrog pattern. The open land is used as a new residence, parking lot, etc. by residents without considering the surrounding conditions. With no changes implemented, it is certain that the pattern in this area will widen and become irregular. These changes also indirectly caused the local population to adapt by utilizing their land for various activities according to their needs, such as farming and animal husbandry. Based on the analysis of the accessibility of these settlement patterns, there is a reciprocal relationship between the leapfrog settlement pattern and road accessibility in Kampung Tua Nongsa which may have an impact in the future.