Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KOMPARASI PENDAPATAN DAN KELAYAKAN ANTARA USAHA TELUR ITIK DENGAN TELUR ITIK ASIN (STUDI KASUS DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG) Andi Syahridah; Abdul Azis Ambar; Sahabuddin Toaha
Jurnal Sains Agribisnis Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jsa.v2i2.738

Abstract

Mayoritas pengusaha telur itik masih memasarkan produk mereka secara langsung tanpa adanya proses pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pendapatan dan kelayakan antara usaha telur itik dan telur asin di Kabupaten Sidenreng Rappang. Berdasarkan data yang tercatat pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidenreng Rappang serta hasil prasurvei yang telah dilakukan terdapat 47 orang peternak itik yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Sidenreng Rappang dan sampel untuk pengusaha telur asin 2 pengusaha. Jumlah sampel ditentukan dengan teknik penarikan sampel jenuh dimana semua populasi dengan jumlah ternak diatas 500 ekor dijadikan sebagai sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan dan R/C Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya rata-rata pendapatan usaha telur itik adalah sebesar Rp10.969.250,00 sedangkan pendapatan usaha telur itik asin adalah sebesar Rp17.096.118,40 dan nilai R/C Ratio yang diperoleh usaha telur itik adalah sebesar 1,16 sedangkan usaha telur asin memperoleh nilai R/C Ratio sebesar 1,23. Besarnya nilai pendapatan dan kelayakan yang diperoleh menunjukkan usaha telur asin layak untuk diusahakan.
APLIKASI SISTEM PEMASARAN E-COMMERCE PADA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI DI KABUPATEN ENREKANG Pipit Putrina Hamid; Andi Nuddin; Sahabuddin Toaha
Jurnal Sains Agribisnis Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jsa.v2i2.742

Abstract

Pemasaran kopi yang dijalankan oleh petani adalah berfokus kepada tengkulak atau pengumpul, hal ini menyebabkan panjangnya rantai pemasaran kopi yang berdampak pada rendahnya keuntungan yang didapatkan petani. Perkembangan teknologi mengenalkan masyarakat pada e-commerce yang menjadi media pemasaran produk baik berupa barang ataupun jasa. Penjualan dengan memanfaatkan e-commerce akan mempengaruhi pemasaran produk pertanian. Namun, pemasaran produk pertanian yang memanfaatkan tersebut masih terbilang cukup rendah jika dibandingkan dengan pemanfaatan e-commerce oleh produsen produk non-pertanian. Meskipun ketersediaan sarana dan prasarana yang belum memadai untuk penerapan e-commerce. Akan tetapi, apabila hambatan bisa diselesaikan dengan keterlibatan semua pihak terkait, maka implementasi e-commerce bisa berjalan dengan baik dan bisa membantu mengatasi dan mengurangi permasalahan usaha khususnya dalam pengembangan agribisnis kopi. Adapun penelitian ini digolongkan menjadi studi kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis explanatory karena dalam penelitian ini memberikan gambaran tentang pengaruh e-commerce terhadap pemasaran produk petani kopi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tingkat keuntungan diperoleh oleh petani kopi yang memanfaatkan e-commerce sebagai media pemasaran di Kabupaten Enrekang yaitu dalam menjual produk tidak mengalami kesulitan, modal lebih murah karena tidak harus membuka took, dan jangkau promosi lebih luas. (2) Kendala yang dihadapi dalam pemasaran e-commerce terhadap pemasaran produk petani kopi di Kabupaten Enrekang yaitu keterampilan terhadap aplikasi baik dalam melakukan promosi, kemampuan dalam mengelola sistem, dan menciptakan ide baru pada produk. (3) Strategi yang dilakukan kedepannya dalam pemasaran e-commerce agar pengembangan agribisnis kopi dapat mengalami peningkatan di Kabupaten Enrekang yaitu menciptakan cara baru dalam memasarkan produk bisnis online dan menciptakan kebutuhan pelanggan.
Analisis Peran Lembaga pada Pengembangan Sistem Agribisnis Ikan Mas (Cyprinus carpio) Di Kabupaten Pinrang Erni Irwan; Sahabuddin Toaha; Abdul Azis Ambar
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 1 (2024): AGROVITAL VOLUME 9, NOMOR 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v9i1.4995

Abstract

Analisis peran lembagapada pengembangan system agribisnis ikan mas mengindikasikan bahwa ada lembaga yang seharusnya berperan tetapi tidak menunjukkan peran yang signifikan serta lemahnya fungsi manajemen dan ketidakoptimalan fungsi koordinasi antar lembaga terkait dalam program ataupun kebijakan yang menyangkut dalam perencanaan dan strategi pengembangan sistem agribisnis yang ada di Kabupaten Pinrang. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk mengetahui lembaga-lembaga yang terkait pada pengembangan sistem agribisnis ikan mas di Kabupaten Pinrang, 2) Untuk Menganalisis lembaga-lembaga yang memiliki peran penting yang berada diposisi dan level tertinggi pada pengembangan sistem agribisnis ikan mas di Kabupaten Pinrang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2023. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, Analisis Interpretative Structural Modelling (ISM). Hasil penelitian Lembaga- lembaga yang terkait pada pengembangan system agribisnis ikan mas di kabupaten pinrang adalah kelompok tani, penyuluh perikanan, tengkulak, UMKM ikan mas, dinas perikanan, dinas perdagangan koprasi, dinas kesehatan, perbankkan, balai pengkajian teknologi perikanan, lembaga social (pasar, supermarket) dan rumah makan. Lembaga – Lembaga yang memiliki peran penting dan berada di posisi dan level tertinggi pada pengembangan sistem agribisnis ikan mas di kabupaten pinrang adalah Dinas perikanan Kabupaten Pinrang, balai pengkajian teknologi perikanan, kelompok tani, perbankkan (Independent), lembaga sosial dan penyuluh masuk kategori lingkage, dinas perdagangan, perindustrian, koperasi dan UMKM, tengkulak, dinas kesehatan, UMKM dan rumah makan pada kategori dependent.