Yusutria Yusutria
‎2Faculty of Islamic Religion, Ahmad Dahlan University (UAD) Yogyakarta Indonesia‎

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KONSEP PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA ‎ SEBAGAI RUH SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA ‎ DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER GENERASI BANGSA Yusutria Yusutria; Yuherman ‎ Yuherman ‎; Rina Febriana; Charles Charles
Jurnal Kajian Agama Hukum dan Pendidikan Islam (KAHPI) Vol 4, No 1 (2022): Volume 4 Nomor 1, Juli 2022
Publisher : Lembaga Kajian Keagamaan Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/kahpi.v4i1.p1-20.23305

Abstract

AbstrakIsu pendidikan karakter di Indonesia sangat penting untuk penelitian dan evaluasi. Mengapa kita tidak melihat banyak berita akhir-akhir ini tentang kerentanan moral dan kepribadian negara, terutama di kalangan remaja? Angka kejadian korupsi terus meningkat secara kualitatif dan kuantitatif, dengan perilaku umum seperti perilaku asusila antar siswa, korupsi antar sekolah, korupsi, menyontek, penyalahgunaan narkoba, dan bullying. Termasuk pornografi, pelecehan seksual, penjarahan, intimidasi, dan perilaku licik. Sehingga diperlukan suatu konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara sebagai ruh sistem pendidikan Indonesia dalam pembentukan karakter generasi bangsa. Jenis penelitian karya ilmiah ini merupakan bersifat naratif kualitatif menggunakan library research dengan sumber data utama merupakan buku. Teknik pengumpulan data berdasarkan teknik dokumentasi. Menganalisis data penelitian ini dilakukan melalui reduksi data, display (penyajian data), penarikan konklusi, dan verifikasi. Hasil penelitian tentang konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara sebagai ruh sistem pendidikan Indonesia dalam pembentukan karakter generasi bangsa bahwa pendidikan karakter menurut Ki Hajar Dewantara harus mendukung nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan: alam, kemandirian, budaya, kebangsaan, dan kemanusiaan, sebagaimana tertuang dalam Pancha Dharma, dengan menempatkan peserta didik sebagai pusat pendidikan. Mengenai penerapan sistem tersebut, guru prioritas (Pemon) harus bertindak dalam pelaksanaan proses pendidikan: Ing Ngarso Sung Tulado, Ing Madya Mangun Karso, Tutwuri Handayani. Tujuan pendidikan karakter mencapai kehidupan yang sempurna, tentunya menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter sangat luas dan beragam yang materinya didasari pada perkembangan jiwa dan usia peserta didik.Kata Kunci : Ki Hajar Dewantara, Ruh, Sistem Pendidikan Karakter, Generasi.