Sektor pertanian hortikultura memiliki prospek pengembangan yang baik di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi, namun hal tersebut sulit terwujud dikarenakan produktivitas tanaman yang rendah akibat kurangnya persediaan benih bermutu tinggi. Mutu benih dipengaruhi sejumlah faktor, seperti viabilitas dan vigor. Proses penyimpanan benih yang lama menyebabkan viabilitas dan vigor benih menjadi rendah. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah perlakuan pelapisan benih (seed coating). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengaruh dan perlakuan terbaik antara formulasi bahan coating terhadap mutu benih tiga komoditas hortikultura. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium dan Green House UPT Pengembangan Benih Padi dan Palawija, Randuagung, Singosari, Malang, Jawa Timur pada bulan November 2021 sampai Januari 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu formulasi bahan coating yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu, K0 = Kontrol, K1 = CMC 1% + Asam Humat 0,6% + Gipsum 20 gram, K2= CMC 1,5% + Asam Humat 0,6% + Gipsum 20 gram, dan K3 = CMC 2% + Asam Humat 0,6% + Gipsum 20 gram. Hasil penelitian menunjukkan formulasi bahan coating berpengaruh nyata terhadap terhadap mutu benih tiga komoditas hortikultura. Perlakuan CMC 1% + Asam Humat 0,6% + Gipsum 20 gram menjadi formulasi bahan coating terbaik untuk benih cabai merah varietas Dori F1 dan benih mentimun varietas Hijau Roker, sedangkan formulasi bahan coating terbaik untuk benih TSS bawang merah varietas Trisula adalah CMC 1,5% + Asam Humat 0,6% + Gipsum 20 gram.