Restu Prana Ilahi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengalaman Keberagamaan Mahasiswa Muslim di Era Pandemi Restu Prana Ilahi; Dadang Kuswana
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i4.19575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman keagamaan mahasiswa pada masa pembatasan sosial di kampus. Oleh sebab itu, penelitian ini berfokus pada mahasiswa program magister, yakni Studi Agama-Agama (SAA) di Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumen. Penelitian ini memperoleh temuan bahwa pengalaman keagamaan mahasiswa dapat mendorong dirinya untuk beradaptasi dengan perubahan sehingga terbiasa dengan kebaruan yang ada, diantaranya yaitu tetap konsisten melaksanakan ibadah dan praktik sosial keagamaan lainnya di masa pandemi dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian kondisi. Penyesuaian ini pada akhirnya mampu menciptakan suasana pandemi yang lebih bersahabat dengan masyarakat.
HUBUNGAN AGAMA ISLAM DAN PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM KEMAJUAN NEGARA: SEBUAH TINJAUAN UMUM Restu Prana Ilahi; Indra Ramdhani; Muhamad Yusuf; Doli Witro
Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer Vol 4, No 1 (2022): Juli
Publisher : UIN ANTASARI BANJARMASIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/msr.v4i1.6450

Abstract

Abstract:This article discusses the relationship between religion and economic development. Both have in common in achieving a goal, namely the creation of prosperity in human life. It was initiated by the findings of Weber, who observed the behavior of Catholics and Protestants who have differences in carrying out their lives. Protestants who take advantage of the economic side in their lives make them superior to Catholics. So that an initiative emerged to carry out church reform based on the arbitrariness of the Catholic church in carrying out rites that were more used for personal interests. Through a set of rules, Islam allows and even encourages a Muslim to carry out development, especially economic development. Because as a caliph on this earth, humans are obliged to take care of, preserve, and maintain various things in this universe, and it is forbidden to destroy them. In Islamic teachings, five points form the basis of human life to achieve prosperity, namely religion (ad-din), soul (an-nafs), reason (al-aql), offspring (nasb), and property (mal). Economic development in the Islamic point of view is raised, one of which is to achieve prosperity through these five main elements. So, in this case, religion has a close relationship with aspects of economic development, as can be seen from the similarities between the two in achieving the welfare of human life.Abstrak: Artikel ini membahas hubungan antara agama dan pembangunan ekonomi. Keduanya memiliki kesamaan dalam mencapai suatu tujuan, yaitu terciptanya kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Hal ini diawali dengan temuan Weber yang mengamati perilaku umat Katolik dan Protestan yang memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupannya. Orang Protestan yang memanfaatkan sisi ekonomi dalam hidupnya menjadikan mereka lebih unggul dari Katolik. Sehingga muncul inisiatif untuk melakukan reformasi gereja berdasarkan kesewenang-wenangan gereja Katolik dalam menjalankan ritus-ritus yang lebih banyak digunakan untuk kepentingan pribadi. Melalui seperangkat aturan, Islam membolehkan bahkan mendorong seorang muslim untuk melakukan pembangunan, khususnya pembangunan ekonomi. Karena sebagai khalifah di muka bumi ini, manusia wajib menjaga, memelihara, dan memelihara berbagai hal yang ada di alam semesta ini, dan dilarang untuk dimusnahkan. Dalam ajaran Islam, lima hal yang menjadi landasan hidup manusia untuk mencapai kesejahteraan, yaitu agama (ad-din), jiwa (an-nafs), akal (al-aql), keturunan (nasb), dan harta (mal). Pembangunan ekonomi dalam pandangan Islam dimunculkan, salah satunya untuk mencapai kesejahteraan melalui lima unsur utama tersebut. Jadi, dalam hal ini agama memiliki hubungan yang erat dengan aspek pembangunan ekonomi, terlihat dari persamaan keduanya dalam mencapai kesejahteraan hidup manusia.
Komunitas Belajar Sebagai Model Pendidikan Agama pada Institusi Keagamaan Pesantren untuk Meningkatkan Karakter Berbicara Santri Restu Prana Ilahi; Muhamad Yusuf; Doli Witro
EL-TARBAWI Vol. 15 No. 1 (2022): Jurnal El-Tarbawi
Publisher : Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tarbawi.vol15.iss1.art5

Abstract

The purpose of this study was to determine the pattern of character education in the learning community at Islamic boarding schools in improving the oral skills of students. The type of research used is descriptive qualitative. The method of data collection and data processing uses literature studies and qualitative analysis, researchers look for data collections from scientific articles in various journals and then analyze them. The results of the study show that learning communities in Indonesia generally use a religious education model to create students' characters who are ready to use, especially in speaking in a pluralistic society, both in terms of language, culture, and religion. Therefore, this learning community is needed to realize a character, religious, and nationalist education. Because with the existence of a learning community, students can find their identity and ability to express themselvesbetter.
The Dimension of Religion in Political Conflict and Violence: An Experience In Indonesia Mhd. Rasidin; Indra Ramdhani; Restu Prana Ilahi; Darti Busni; Doli Witro; Raid Alghani
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol 7, No 1: June 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/it.v7i1.6146

Abstract

This article aims to discuss the religious dimension in political conflict and violence in Indonesia Indonesian society is heterogeneous, especially in religious affiliation. A series of cases of violence in Indonesia involving religion, such as the events in Pekalongan (1995), Situbondo (1996), Poso (1998), Ambon (1999), Tasikmalaya (1996), Sukabumi (2008), and also other violence in several parts of Indonesia . This incident caused various kinds of losses both in terms of community facilities and the many casualties that fell. This is based on an excessive commitment to the religious aspects of Indonesian society... The method used in this article is a qualitative research method that consists of library research. Thus, the data obtained comes from literary sources such as books, scientific articles, research reports, and so on. The data analysis technique is a qualitative data analysis technique of Miles et al. The results of the study show that the religious dimension is the main factor in the various events of political conflict and violence in Indonesia. These religious-based conflicts are used by political elites to gain political power. The various religious and political conflicts and violence is due to hyper commitment in most religious societies and the factor of religious differentiation.Â