Sari Afriani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Struktur Komunitas Makrozoobentos Pada Keramba Jaring Apung dan non Keramba Jaring Apung di Danau Laut Tawar Sebagai Upaya Pengelolaan Sumberdaya Perairan Nurfadillah Nurfadillah; Iwan Hasri; Sari Afriani; Ismarica Ismarica
MAHSEER: Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Vol 4 No 2 (2022): Juli : Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/mahseer.v4i2.241

Abstract

Danau Laut Tawar terletak di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh. Danau Laut Tawar telah banyak dimanfaatkan sebagai lokasi penangkapan, budidaya keramba jaring apung dan tempat parawisata yang menyebabkan terjadinya degradasi sumberdaya dan penurunan kualitas perairan. Perubahan kualitas perairan sangat mempengaruhi keanekaragaman organisme didalamnya, salah satu organisme yang berdampak adalah makrozoobentos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos di Danau Laut Tawar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-April 2022. Penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling dengan3 kali pengulanganpada 5 stasiun yaitu Desa Mandale, dan Desa One-one yang mewakili perairan keramba jaring apung. Desa Mepar, Desa Mandale, Desa Kalasegi yang merupakan perairan non keramba jaring apung. Hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh 6 kelas, 14 famili, dan 844 individu makrozoobentos. Spesies yang paling mendominasi adalah Melanoides tuberculata dari kelasGastropoda. Kelimpahan makrozoobentos Danau Laut Tawar pada stasiun keramba jaring apung sebesar 2.963-3.438 individu/m² dan stasiun non keramba jaring apung sebesar 440-1.563 individu/m². Nilai keanekaragaman yang diperoleh berkisar 2,14-3,07 yang tergolong sedang sampai tinggi. Indeks keseragaman yang diperoleh pada perairan keramba jaring apung dan non keramba jaring apung berkisar antara 0,01-0,99 yang masih tergolong stabil. Indeks kesamaan jenis disemua stasiun termasuk dalam kategori tinggi. Tipe substrat dasar yang paling mendominasi adalah substrat lumpur berpasir. Kualitas perairan masih dalam kondisi stabil yang mendukung kehidupan makrozoobentos. Berdasarkan analisis PCA diperoleh keterkaitan makrozoobentos dengan beberapa parameter kualitas air sebesar 78,9%.
Microplastics in sediment of Indonesia waters : A systematic review of occurrence, monitoring and potential environmental risks Said Ali Akbar; Sari Afriani; Cut Nuzlia; Suraiya Nazlia; Sri Agustina
Depik Vol 12, No 3 (2023): DECEMBER 2023
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.12.3.34596

Abstract

Microplastics, or plastic particles smaller than 5 mm, are a growing ecotoxicological problem for both human health and aquatic habitats. Even though microplastic pollution affects the air, water, and land widely, these habitats are often viewed as distinct from one another while in fact they are tightly related. The purpose of this work is to review the body of scientific literature on microplastic studies in Indonesian watershed sediment. Google Scholar has identified around 57 papers about microplastic pollution that were published between 2017 and 2023. Papers about sediment for rivers, lakes, marine, and estuaries are categorized further based on (i) their occurrence and characterization, (ii) their intake by and effects on species, and (iii) their fate and transport issues. Even at low concentrations of 10 μg/mL, microplastics cause harmful effects for people and animals, including cytotoxicity, immunological response, oxidative stress, barrier characteristics, and genotoxicity. When marine animals eat microplastics, their gastrointestinal tract physiology changes, and they also experience immune system depression, oxidative stress, cytotoxicity, differential gene expression, and growth inhibition. In addition, the bioaccumulation of microplastics in aquatic creatures' tissues may harm the aquatic ecosystem and may spread to people and birds. Through behavioural changes and policy changes, such imposing taxes, bans, or price increases on plastic carrier bags, plastic usage has been dramatically decreased to 8–85% in many different nations across the globe. The strategy for minimizing microplastics is structured like an upside-down pyramid: prevention is at the top, then reduction, reuse, recycling, recovery, and, as the least desirable alternative, disposal.Keywords:MicroplasticsSedimentIndonesia WatersEnvironmental RiskPollutant Aquatic