Semakin tinggi kegiatan ekonomi, semakin banyak kegiatan distribusi, maka semakin besar pula kerusakan jalan yang ditumbulkan. Untuk menjaga kondisi kemantapan jalan perlu adanya program penanganan dan pemeliharaan jalan. Program dapat disusun berdasarkan umur sisa perkerasan (Remaining Structural life, RSL). Dengan mengetahui umur sisa perkerasan Pembina jalan dapat mentukan prioritas dan jenis kegiatan preservasi jalan paling tepat untuk menjaga kondisi perkerasan. Penelitian ini difokuskan pada Ruas Jalan Nasional Pematang Reba- Rengat sepanjang 11, 2 Km. Data yang digunakan adalah data lendutan dari alat Falling Weight Deflectometer (FWD), data lalulintas harian rerata (LHR), dan data geometrik Jalan. Hasil analisis didapatkan Perawatan rutin diperlukan pada jalan STA 0+00 hingga STA 1+207, STA 3+209 hingga STA 4+014, STA 4+409 hingga STA 4+812, STA 5+231 hingga STA 8+010, STA 9+209 hingga STA10+803. Penanganan dengan lapis tambahan (overlay) diperlukan pada STA 1+615 hingga STA 2+810, STA STA 4+014, STA 4+812, STA 8+804 hingga STA 8+802. Penanganan dengan rekonstruksi diperlukan pada STA 11+198