Penggunaan pupuk probiotik dan pupuk organik merupakan salah satu cara untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia. Pupuk organik kotoran kambing memiliki kandungan N yang cukup tinggi, dan pupuk probiotik NOPKOR (Nitrogen Phospat Kalium Orgnism Recovery) berguna untuk mengembalikan jasad renik di dalam tanah sehingga meningkatkan kandungan makronutrien tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan pupuk organik kotoran kambing dengan pupuk probiotik NOPKOR dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktifitas maupun kandungan proximat nutrisi biji tanaman sorgum (Sorghum bicolor L.). Penelitian dilaksanakan di kebun Percobaan Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma, pada tanggal 6 Maret – 20 Juni 2017. Penelitian ini menggunakan tiga perlakuan yaitu perlakuan A dengan kotoran kambing, perlakuan B dengan kotoran kambing dan pupuk probiotik nopkor, dan perlakuan C yaitu kontrol negatif. Parameter yang diamati dalam penelitian adalah tinggi batang, jumlah daun, berat biji per malai dan kandungan proximat nutrisi biji sorgum. Data yang diperoleh akan dianalisa secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan analisis kandungan makronutrien tanah yang meliputi C- organik, Nitrogen (N), Phospor (P), Kalium (K), perlakuan B memiliki kandungan yang tertinggi. Hal tersebut selaras dengan analisa kandungan proximat nutrisi biji sorgum pada perlakuan B yang memberikan hasil yang terbaik dari perlakuan yang lainnya. Hasil pertumbuhan dari parameter tinggi dan berat biji per malai tidak memberikan hasil yang sesuai dengan analisa kandungan tanah. Hal tersebut disebakan oleh polimorfisme yang terjadi di beberapa tanam dalam setiap perlakuan. Penggunaan pupuk organik kotoran kambing dengan pupuk probiotik NOPKOR baik untuk budidaya tanaman sorgum karena hasil kandungan proximat nutrisi biji yang dihasilkan tinggi.