Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Mitigasi Bencana Gempa Bumi Berbasis Kearifan Lokal di Desa Nuwewang Kecamatan Pulau Letti Kabupaten Maluku Barat Daya Yamres Pakniany; Weldemina Yudit Tiwery; Heinrich Rakuasa
DIALEKTIKA Vol 15, No 1 (2022): Pemikiran Keagamaan dan Perubahan Sosial
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/dj.v15i1.3155

Abstract

Maluku Barat Daya merupakan daerah yang memiliki indeks risiko gempa bumi tertinggi di Provinsi Maluku. Hal ini dikarenakan daerah ini merupakan daerah tektonik yang sangat aktif dan kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya mitigasi bencana berbasis kearifan lokal di Desa Nuwewang, dalam hal ini mitigasi bencana gempa bumi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data kualitatif melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, kearifan lokal masyarakat Desa Nuwewang dalam mitigasi bencana gempa bumi dapat dilihat pada konstruksi bangunan yang masih menggunakan material lokal seperti kayu dan bambu. Kedua, ketika terjadi gempa, masyarakat Nuwewang akan meneriakkan “Opruru Ampuapenu o” yang artinya “tanah goyang telah datang”. Ini adalah peringatan dini saat terjadi gempa. Masyarakat Desa Nuwewang menyadari bahwa falsafah (hnyoli lieta) adalah tradisi untuk saling mengingatkan dan membantu saat terjadi bencana, yang merupakan bagian dari mitigasi bencana berbasis kearifan lokal. Kata kunci: Gempa Bumi, Mitigasi Bencana, Kearifan Lokal.
SMORPH Application for Analysis of Landslide Prone Areas in Sirimau District, Ambon City Glendy Somae; S Supriatna; Masita Dwi Mandini Manessa; Heinrich Rakuasa
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 5, No 4 (2022): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1116.773 KB) | DOI: 10.20961/shes.v5i4.68936

Abstract

Berdasarkan data kejadian longsor, Kecamatan Sirimau merupakan daerah yang rawan longsor di Kota Ambon. Salah satu langkah awal dalam mitigasi bencana longsor di Kecamatan Sirimau adalah dengan memetakan daerah-daerah yang berpotensi longsor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran spasial kawasan rawan longsor di Kecamatan Sirimau. Metode SMORPH digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi daerah yang berpotensi longsor berdasarkan matriks bentuk lereng dan sudut kemiringan lereng. Kajian ini menghasilkan 4 tingkatan daerah yang berpotensi longsor, yaitu potensi sangat rendah, rendah, sedang, dan tinggi. Desa dengan potensi longsor tinggi adalah desa Soya dan desa dengan potensi longsor sangat rendah adalah desa Galala. Hasil penelitian ini juga menggambarkan bahwa semakin tinggi kemiringan lereng dan bentuk lereng yang cembung atau cekung maka potensi terjadinya longsor semakin tinggi. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu pemerintah Kecamatan Sirimau dalam upaya membuat penataan ruang berbasis mitigasi bencana.
Pemodelan Daerah Rawan Banjir di Kecamatan Sirimau Menggunakan Metode Multi-Criteria Analysis (MCA) Philia, Christi Latue; Juan Steiven Imanuel Septory; Glendy Somae; Heinrich Rakuasa
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 18 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v18i1.1964

Abstract

Kecamatan Sirimau merupakan salah satu kecamatan di Kota Ambon yang sering terjadi banjir. Salah satu upaya awal untuk mitigasi bencana banjir yaitu dengan memetakan daerah rawan banjir di Kecamatan Sirimau. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan daerah rawan banjir Di Kecamatan Sirimau menggunakan metode Multi-Criteria Analysis (MCA). Variabel-variabel penyebab banjir yang digunakan yaitu kemiringan lereng, ketinggian, penggunaan lahan, buffer sungai, jenis tanah dan curah hujan yang kemudian dilakukan overlay menggunakan metode Multi-Criteria Analysis (MCA). Bahaya banjir di Kecamatan Sirimau dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas tinggi yang memiliki luas 540,09 ha atau 14,59%, kelas sedang seluas 1.607,14 ha atau 43,41% dan kelas rendah seluas 1.555,34 ha atau sebesar 42,01%. Daerah permukiman yang terdampak banjir di Kecamatan Seirmau berada pada kelas sedang seluas 660,16 ha (58,20 %) dan kelas tinggi yaitu seluas 474,21 ha atau sebesar 41,80 %. Desa yang memiliki presentasi luasan bahaya banjir terbesar pada setiap kelas bahaya banjir yaitu Desa Batu Merah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat setempat untuk metigasi bencana banjir kedepannya.
Pemodelan Daerah Rawan Banjir di Kecamatan Sirimau Menggunakan Metode Multi-Criteria Analysis (MCA) Philia, Christi Latue; Juan Steiven Imanuel Septory; Glendy Somae; Heinrich Rakuasa
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 18 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v18i1.1964

Abstract

Kecamatan Sirimau merupakan salah satu kecamatan di Kota Ambon yang sering terjadi banjir. Salah satu upaya awal untuk mitigasi bencana banjir yaitu dengan memetakan daerah rawan banjir di Kecamatan Sirimau. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan daerah rawan banjir Di Kecamatan Sirimau menggunakan metode Multi-Criteria Analysis (MCA). Variabel-variabel penyebab banjir yang digunakan yaitu kemiringan lereng, ketinggian, penggunaan lahan, buffer sungai, jenis tanah dan curah hujan yang kemudian dilakukan overlay menggunakan metode Multi-Criteria Analysis (MCA). Bahaya banjir di Kecamatan Sirimau dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas tinggi yang memiliki luas 540,09 ha atau 14,59%, kelas sedang seluas 1.607,14 ha atau 43,41% dan kelas rendah seluas 1.555,34 ha atau sebesar 42,01%. Daerah permukiman yang terdampak banjir di Kecamatan Seirmau berada pada kelas sedang seluas 660,16 ha (58,20 %) dan kelas tinggi yaitu seluas 474,21 ha atau sebesar 41,80 %. Desa yang memiliki presentasi luasan bahaya banjir terbesar pada setiap kelas bahaya banjir yaitu Desa Batu Merah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat setempat untuk metigasi bencana banjir kedepannya.