Dio Fajar Pirmansyah
Universitas Negeri Malang-UM

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perancangan Arca 3D sebagai Karakter Augmented Reality (AR) dalam Meningkatkan Minat Sejarah Masyarakat Dio Fajar Pirmansyah; Andy Pramono
Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran Vol 8, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um031v8i32021p266

Abstract

Abstrak: Desain arca 3D sebagai augmented reality di inovasikan sebagai media pengenalan arca daerah kabupaten Tulungagung. Banyak arca yang ditemukan di daerah Tulungagung namun masyarakat sekitar belum bisa tahu tentang arca yang ada di Tulungagung sehingga dengantujuan adanya augmented reality masyarakat dapat mengetahui dari media sosial dan dengan teknologi yang dapat memunculkan 3D arca. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa survei yang telah dilakukan sebagian besar kuisioner menyatakan bahwa model dan informasi telah sesuai sebagaimana dari arca aslinya.berdasarkan dari survei kesesuaian dan akurasi model dan visual ar didapatkan keakurasian sebesar 89% serta  pada survei aplikasi ar arca informatif dan pengenalan sejarah didapatkan nilai sebesar 83% dari kurang lebih 60 kuesioner dapat disimpulkan bahwa augmented reality merupakan media yang cocok untuk mengenalkan situs sejarah dan memberi edukasi kepada masyarakat.Abstract: The design of 3D statues as AR was innovated as a medium for introducing regional statues in Tulungagung Regency. Many statues are found in the Tulungagung area but the surrounding community cannot yet know about the statues in Tulungagung so that with augmented reality people can find out from social media and with technology that can bring up 3D statues From the results of the study, it was explained that the survey that had been carried out, most of the questionnaires stated that the model and information were in accordance with the original statue. obtained a value of 83% from approximately 60 questionnaires. It can be concluded that the real argument is a suitable medium to introduce historical sites and provide education to the public.