Endry Nugroho Prasetyo
Departemen Biologi, Fakultas Sains Dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jawa Timur, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MODIFIKASI METODE ISOLASI DNA CETYL TRIMETHYLAMMONIUM BROMIDE (CTAB) UNTUK SAMPEL EPITEL PIPI MANUSIA Maharani Pertiwi Koentjoro; Hidayah Sri Wilujeng; Astrina Dilla; Endry Nugroho Prasetyo
Journal of Indonesian Medical Laboratory and Science Vol 2 No 2: Oktober 2021
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Teknologi Laboratorium Medik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53699/joimedlabs.v2i2.54

Abstract

Isolation of deoxyribonucleotide (DNA) is an important step in molecular analysis. In this process, DNA must be obtained in sufficient quantities and in good quality for any further analysis. The Cetyl Trimethylammonium Bromide (CTAB) method is commonly used in DNA isolation of plant or fungal. This method is an alternative in DNA isolation since it is easy and inexpensive. This study aims to modify the CTAB method for DNA isolation from human cheek epithelium for any molecular analysis. Epithelial cells were taken from the oral cavity of the researcher. The isolation protocol included cell lysis step with CTAB buffer and proteinase-K, purification step with the addition of chloroform:isoamylalcohol (24:1), precipitation step with isopropanol. The results of the ratio analysis of DNA spectrophotometer at wavelengths of 260 and 280 nm in the range of 1.73-1.85. The quality of DNA isolation was observed by agarose gel electrophoresis and a firm band was obtained after Ethidium Bromide staining. The DNA concentration in both methods ranged from 400-480 mg/mL. The time required for both methods ranges from 2.5-3 hours. The modified CTAB method DNA isolation protocol produces DNA that has good quality and quantity for molecular analysis processes, such as Polymerase Chain Reaction (PCR).
Teknologi Pembuatan Pakan Konsentrat Sapi Potong Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) Berbasis Limbah Pertanian Siti Zullaikah; Bambang Pramujati; Endry Nugroho Prasetyo; Sigit Tri Wicaksono; Hikmatun Nikmah; Haryanto; Afifatul Jannah; Adian Galihditya Sinarto Wardhana; Adidoyo Prakoso; Ahmad Mujiburrosyid; Amri Maulana; Enrique Gianfranco; Hamdan Ihsan; Indra Cahya Widagda; Mayongga Heriz Febrada; Mohamad Emaldi Wilhan Ariawan; Muhamad Irfaid Darojat; Muhammad Majid Alifan; Muhammad Rizky Sanjaya; Mukhlis Solehuddin; Risfanali Raja
Sewagati Vol 6 No 5 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1597.706 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i5.398

Abstract

Limbah jagung dan padi merupakan limbah pertanian yang banyak ditemukan di Desa Bluri, Kec. Solokuro, Kab. Lamongan, Prov. Jawa Timur. Desa Bluri adalah salah satu desa binaan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang juga memiliki potensi dibidang peternakan khususnya penggemukan sapi yang sampai saat ini masih dikelola secara tradisional. Ketersediaan dan harga pakan menjadi permasalahan utama pada proses penggemukan sapi. Mengingat pakan hijauan akan sulit diperoleh pada musim kemarau, dan pakan yang hanya mengandalkan pada limbah pertanian yang ada mempunyai kualitas (kandungan nutrisi) yang belum memenuhi mutu pakan untuk penggemukan sapi. Oleh karena itu, untuk memenuhi pakan ternak sapi yang secara kualitas dan kuantitas memenuhi kebutuhan yang diperlukan, pada kegiatan abmas berbasis produk sebelumnya telah dilakukan pembuatan pakan ternak setara konsentrat sapi potong dari limbah pertanian setempat secara fermentasi aerob sehingga proses yang ditawarkan lebih murah, mudah, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pakan ternak yang diperoleh dapat dianggap sebagai konsentrat sapi potong penggemukan karena secara nutrisi sesuai dengan SNI 3148-2:2017 yaitu kadar air 12,83% (maks. 14%), kadar protein kasar 16,12% (min. 13%), dan kadar lemak kasar 0,96% (maks. 7%). Namun kadar abu dan TDN yaitu 14,62% dan 57,51%, masih diatas kadar abu dan TDN yang disyaratkan yaitu maks. 12% dan min 68%. Sehingga abmas berbasis produk yang dilakukan bertujuan memperbaiki kulitas pakan melalui penurunan kadar abu dan menaikkan kadar TDN dengan cara (1) modifikasi bahan pakan, (2) modifikasi biakan mikroba dengan menambahkan bakteri/jamur yang mampu mengurai bahan-bahan lignoselulosa, dan (3) memperlama waktu fermentasi. Dengan modifikasi bahan, biakan mikroba dan memperlama waktu fermentasi maka kadar protein kasar meningkat tajam menjadi 23,92% (C2/M2/7 hari fermentasi), kadar abu sedikit naik menjadi 9,52% (C3/M3/7 hari fermentasi), demikian juga TDN menjadi 66,07% (C3/M2/7 hari fermentasi). Uji coba pakan di lapangan menunjukkan kenaikan berat rata-rata sapi perhari yang masih memberikan keuntungan kepada para peternak. Sehingga penggunaan pakan ternak dari limbah pertanian dengan fermentasi aerob menggunakan biakan mikroba dari ITS dapat menjadi solusi para peternak di Desa Bluri yang hingga saat ini belum ada yang berhasil karena mahalnya biaya pakan.
Antimicrobial Activity Test of Medicinal Plant Extract Using Antimicrobial Disc and Filter Paper Muhammad Taufiq Hidayat; Maharani Pertiwi Koentjoro; Endry Nugroho Prasetyo
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 11, No 1 (2023): June
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v11i1.7544

Abstract

Plant extracts contain secondary metabolites such as flavonoids and phenolic compounds with antibiotic activity. Antibiotic activity test can be done by using the Kirby-Bauer disc method which the antibiotic activity is indicated by the formation of a clear zone. This research was conducted using extracts of Moringa oleifera leaves and Opuntia cochenillifera cladode extracted using ethyl acetate as a solvent. Antibiotic activity test against Staphylococcus aureus bacteria was done in Mannitol Salt Agar and Luria Bertani Agar media. The Kirby-Bauer discs used are Antimicrobial Disc Oxoid® and Filter Paper. The results of this study show that the use of the Antimicrobial Disc Oxoid® and Filter Paper shows no statistical difference in clear zone results (t-value = 0,45; p-value = 0,655; with α = 95%). While the Clear Zone results on Mannitol Salt Agar gave better results than Luria Bertani Agar and were statistically significant (t-value = 2,46; p-value = 0,02; with α = 95%). These findings indicate that filter paper can be an inexpensive alternative for the antibiotic test with no significantly different result compared to commercial antibiotic disc. However, an antibiotic test against Staphylococcus aureus is better done on Mannitol Salt Agar (MSA) compared to Luria Bertani Agar (LBA).
Efect of Gamma 60Co Irradiation on The Growth, Lipid Content and Fatty Acid Composition of Botryococcus sp. Microalgae Dini Ermavitalini; Niki Yuliansari; Endry Nugroho Prasetyo; Triono Bagus Saputro
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 9, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v9i1.6783

Abstract

Botryococcus sp. is one of microalgae species that has a high lipid content as much as 75% of their dry weight. But, lipid production by microalgae is regulated by their environmental condition (pH, light, temperature, nutrition, etc). Mutagenesis induced by Gamma 60Co irradiation can be utilized to alter the Botryococcus sp. genetic to get microalgae mutant strain that can produce a higher lipid content than the wild strain. Botryococcus sp. was irradiated with different doses of gamma ray of 60Co  (0, 2, 4, 6, and 10 Gy),  and the effect  on the growth, lipid content, and fatty acid composition of microalgae were observed. Research design used is random complete (RAL) with 95 %  confident level for quantitive analysis based on the biomass and lipid contents. More over fatty acid composition was analyzed by Gas Cromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Results showed that Gamma irradiated gave an effect on growth and lipid content of Botryococcus sp. But between the control treatment (0 Gy) with microalgae irradiated dose of 2 Gy, 4 Gy and 6 Gy were not significantly different. Whereas between the control with 10 Gy irradiated was significantly different. The highest biomassa and lipid content are found in 10 Gy irradiated microalgae with 0.833 gram biomass and 41% lipid content. Fatty acid profile of Botryococcus sp. control has 6 fatty acids while 10 Gy irradiated microalgae has 12 fatty acids, with the long-chain fatty acids increased, whereas short-chain fatty acids decreased.
Produksi Pakan Komplit Kambing dan Domba dari Fermentasi Limbah Pertanian Siti Zullaikah; Afifatul Jannah; Bambang Pramujati; Endry Nugroho Prasetyo; Mahfud; Hikmatun Ni'mah; Haryanto; Heru Sukadri; Adelia Paramita Efendiy; Ahmad Saifullah Hajar; Alfi Nur Iftitah; Alvin Maulana; Candra Faisal Akbar; Dandi Taufiq Noerhidayat; Kevin Surya Rizky Shodiq; Krystallyn Gracella Angeline; Nuraini Septi Fijianti; Ratri Ninda Handayani; Siti Isna Rachma Wati
Sewagati Vol 7 No 5 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i5.627

Abstract

Keterbatasan pakan ternak di Desa Bluri saat musim kemarau menjadi kendala terbesar yang dihadapi oleh para peternak. Potensi pertanian di Desa Bluri yang sangat melimpah akan menghasilkan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan cara fermentasi. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abmas) sebelumnya telah dikembangkan pakan ternak sapi yang memenuhi SNI dan dapat meningkatkan bobot badan sapi lebih dari 1 kg/hari. Oleh karena itu pada kegiatan abmas saat ini dikembangkan pakan untuk kambing dan domba. Pakan yang dikembangkan mengacu pada ketersediaan limbah di Desa Bluri dan hasil terbaik pada penelitian sebelumnya. Bahan pakan yang digunakan adalah limbah tebon jagung, jerami padi, rendeng kedelai, polar, dan serawut singkong yang difermentasi secara aerob selama 3 – 21 hari. Pakan ternak yang dikembangkan di laboratorium selanjutnya diproduksi secara massal di Desa Bluri serta diuji coba pada hewan ternak. Pakan yang dikembangkan memenuhi kategori sebagai pakan komplit. Pada campuran 75% pakan hasil fermentasi C4 (pakan komplit) dan 25% hijauan dapat meningkatkan berat badan kambing rata-rata harian hingga 0,29 kg/hari.