Kartika Hajar Kirana
Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Physical Properties of Orange Peels Eco-enzyme: One way to Reduce and Recycle Waste and Environmental Problem Kartika Hajar Kirana; Muhammad Abdillah Budianto; Krishna Agra Pranatikta; Mileani Shafaria; Eleonora Agustine; Dini Fitriani; Anggie Susilawati; Mia Uswatun Hasanah
Jurnal Phi Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan Vol 3, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/p-jpft.v3i4.15355

Abstract

A high quantity of organic waste without proper waste management can endanger public health and environmental sustainability. To reduce the risk that can be caused by organic waste pollution, then there should be a solution. One of them is to make eco-enzyme. Eco-enzyme is a fermented solution from organic waste that can be used as floor cleaner, plant disinfectant, hand sanitiser, plant fertilizer, etc. A good eco-enzyme solution has special properties. One of them is the low-value power of Hydrogen (pH). In this study, other physical properties of eco-enzyme are analyzed. Eco-enzyme was produced from organic waste. Here, Sunkist orange peel and various mixtures of orange peel were used as the main materials of eco-enzyme. The eco-enzyme solutions were carried out for 33 days, accompanied by routine monitoring by reviewing physical parameters such as pH, Total Dissolved Solid (TDS), and Electrical Conductivity (EC) values. The results showed the characteristics of the eco-enzyme product by physical properties are the eco-enzyme has an acidic with a low pH value (<3.6) accompanied by high values of TDS (>1000 ppm) and EC (>1500mS/cm). The finding is TDS and EC have high value whereas usually high EC and TDS are owned by polluted liquids.
Karakterisasi Mineral Magnetik Sedimen Sungai Citarum Hilir Melalui Analisa Sifat Magnetik, Mineralogi serta Morfologi Magnetik Kartika Hajar Kirana; Mechdi Ghazali; Luh Ayu Eka Safitri Septiana; Dini Fitriani; Eleonora Agustine; Silvia Jannatul Fajar; Muhamad Gina Nugraha
POSITRON Vol 10, No 2 (2020): Vol. 10 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.096 KB) | DOI: 10.26418/positron.v10i2.42143

Abstract

Sungai Citarum merupakan sungai utama yang ada di Provinsi Jawa Barat yang sangat penting bagi kehidupan sosial dan ekonomi. Di bagian hilir, Sungai Citarum ini banyak melewati daerah pemukiman padat penduduk, daerah industri, dan bahkan pesawahan. Oleh karena itu, perlu kajian mengenai kondisi Sungai Citarum salah satunya dengan mengidentifikasi parameter electrical conductivity (EC), total dissolve solid (TDS), pH dan suhu serta karakteristik mineral magnetik pada sedimen melalui analisis sifat magnetik, mineralogi dan morfologi magnetiknya. Pengukuran parameter EC, TDS, pH dan suhu dilakukan secara in situ pada sampel air Sungai Citarum, pengukuran sifat magnetik dilakukan pada sampel sedimen yang telah dipreprasi, sedangkan pengukuran mineralogi dan morfologi dilakukan pada sampel sedimen yang telah diekstraksi. Sifat magnetik sedimen diketahui dari nilai suseptibilitas magnetik dual frekuensi yang diukur menggunakan Bartington Magnetik Susceptibilitymeter, sedangkan mineralogi dan morfologi magnetik diketahui berdasarkan hasil pengukuran scanning electron microscope–energy disperdsive x-ray (SEM-EDS) dan x-ray diffractometer (XRD). Hasil pengukuran secara in situ pada sampel air menunjukkan bahwa rentang nilai EC, TDS, pH dan suhu berturut-turut adalah (200–4120) mS/cm, (100–2060) ppt, 7,34–9,22, dan (26,8–32,6) oC. Sedangkan, hasil pengukuran sifat magnetik menunjukkan bahwa sampel sedimen Sungai Citarum bagian hilir memiliki nilai suseptibilitas magnetik frekuensi rendah (cLF) dengan rentang (65,00–173,80) x 10-8 m3/kg, sedangkan rentang nilai suseptibilitas magnetik frekuensi tinggi (cHF) adalah (64,90–165,70) x 10-8 m3/kg. Dari kedua pengukuran cLF dan cHF diperoleh rentang nilai cFD (%) sebesar 0,15–4,66. Selanjutnya, hasil analisis morfologi dari citra SEM-EDS dan analisis mineralogi berdasarkan pengukuran XRD menunjukkan dominasi jenis mineral magnetik pada sampel sedimen adalah magnetit. Mineral magnetit ini memiliki morfologi berbentuk oktahedral sebagai representasi mineral magnetik alami dan ada pula yang berbentuk spherule sebagai representasi mineral magnetik karena adanya proses oksidasi akibat kehadiran material antropogenik pada sedimen Sungai Citarum bagian hilir.