Nitani Harita
Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pray, Praise and Worship: Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia Dini Nitani Harita; Hendro Hariyanto Siburian
IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v3i2.129

Abstract

One of the problems found at the level of early childhood education is the undeveloped spiritual intelligence. The undevelopment of spiritual intelligence in class A of TK Harapan Bangsa, characterized by undevelopment  in terms of care, meaning and value, self-control and love. Early childhood is a golden period that requires stimulation and guidance to develop all its potential and spiritual intelligence. Therefore, researchers applied Pray, Praise and Worship activities to develop the spiritual intelligence of students in class A TK Harapan Bangsa. The results of implementing PPW in an effort to develop students' spiritual intelligence are an average of 85% each indicator of spiritual intelligence is well developed. So, it can be concluded that the application of PPW can develop early childhood spiritual intelligence. AbstrakPermasalahan yang ditemukan pada jenjang pendidikan anak usia dini salah satunya adalah belum berkembangnya kecerdasan spiritual. Belum berkembangnya kecerdasan spiritual di kelas A TK Harapan Bangsa, ditandai dengan belum berkembangnya dalam hal kepedulian, memberi makna dan nilai, pengendalian diri dan kasih. Anak usia dini merupakan masa emas yang membutuhkan stimulasi dan bimbingan untuk mengembangkan semua potensi dan kecerdasan spiritual yang dimilikinya. Oleh karena itu, peneliti menerapkan kegiatan Pray, Praise and Worship (PPW) untuk mengembangkan kecerdasan spiritual peserta didik di kelas A TK Harapan Bangsa. Hasil penerapan PPW dalam upaya mengembangkan kecerdasan spiritual peserta didik sebesar rata-rata 85% tiap indikator kecerdasan spiritual berkembang dengan baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan PPW dapat mengembangkan kecerdasan spiritual anak usia dini.
Pelayanan Konseling Terhadap Remaja Kristen Yang Berniat Bunuh Diri David Eko Setiawan; Nitani Harita; Ima Dewi Prianti; Nemensri Selan
SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol 3, No 2 (2023): SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47596/sg.v3i2.155

Abstract

Abstract:This writing strives for solutions to the problems of adolescents who intend to commit suicide. The authors use literature research by reviewing various writings and previous studies. Suicide is often seen negatively, and it is found among teenagers in many countries. Many things can cause this behaviour, and there are also many negative impacts. The current world offering pleasure cannot be a solution for those who lost their passion for living, including teenagers. Teenagers thinking, which is still relatively narrow, makes many of them unable to accept the situation and the surrounding environment, causing them to do dangerous things, such as ending their lives. The study results show that many Christian youths have the potential to commit suicide, and the church can provide counselling services to Christian youths who are suicidal. This counselling service directs youth Christians to understand themselves in Christ as individuals who are valuable and worthy of life. Abstrak: Penulisan ini mengupayakan solusi dari permasalahan yang terjadi pada remaja yang berniat untuk bunuh diri. Penulis menggunakan metode literature research dengan meninjau kembali berbagai tulisan dan penelitian-penelitian terdahulu. Bunuh diri merupakan suatu perilaku yang dinilai negatif dan di berbagai negara hal ini menjadi permasalahan yang sering terjadi terkhususnya yang dilakukan di kalangan remaja. Banyak hal yang dapat menjadi sumber dari perilaku ini dan banyak pula dampak negatif yang diakibatkan. Situasi dunia sekarang yang banyak menawarkan kesenangan bagi manusia tidak dapat menjadi solusi bagi mereka yang kehilangan gairah untuk menjalani hidup, termasuk di kalangan remaja. Pemikiran remaja yang masih tergolong sempit membuat banyak dari mereka tidak mampu menerima situasi yang terjadi pada diri mereka sendiri dan lingkungan sekitar mengakibatkan mereka dapat melakukan hal yang berbahaya yaitu dengan mengakhiri hidupnya. Hasil penelitian menunjukkan banyak remaja Kristen berpotensi untuk bunuh diri dan gereja dapat melakukan pelayanan konseling terhadap remaja Kristen yang bernitan bunuh diri. Pelayanan konseling ini mengarahkan remaja Kristen untuk memahami dirinya di dalam Kristus sebagai individu yang berharga dan layak untuk hidup.