This Author published in this journals
All Journal Epistema
Fita Kusuma Ardiani
Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp Sebagai Media Pembelajaran Daring Fita Kusuma Ardiani; Pujiriyanto Pujiriyanto
Epistema Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ep.v3i2.50555

Abstract

Munculnya kasus Pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan di berbagai bidang, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Siswa diharuskan melakukan pembelajaran secara virtual yang dilaksanakan di rumah masing-masing, sedangkan guru dituntut untuk bisa menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran daring. Aplikasi Whatsapp hadir sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran daring ini. Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini antara lain untuk menjelaskan manfaat aplikasi Whatsapp sebagai media pembelajaran daring dan menjelaskan mengenai kendala yang dialami siswa dalam penggunaan aplikasi Whatsapp. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Field Research atau Penelitian Lapangan melalui pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, serta studi literatur. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi literatur, peneliti dapat menyimpulkan bahwa aplikasi Whatsapp memiliki berbagai manfaat sebagai media pembelajaran daring, yaitu 1) Sebagai sumber belajar peserta didik, 2) Memudahkan interaksi antara pendidik dan peserta didik, serta 3) Menyediakan berbagai fitur untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran. Selain itu, Whatsapp jugamemiliki beberapa kendala dalam pengaplikasiannya, yakni 1) Keterbatasan koneksi internet, 2) Belum memiliki handphone android, 3) Memori Handphone penuh, 4) Kurangnya interaksi secara langsung antara pendidik dan peserta didik, 5) Pengawasan belajar tidak maksimal, serta 6) Sulit memahami materi yang diberikan oleh tenaga didik.