Paulus Subiyanto
STIKes Panti Rapih Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Best Practices Top Five Prodi DIII Keperawatan Dengan Kelulusan Uji Kompetensi Tertinggi Dan Strategi Menghadapi Uji Kompetensi Sebagai Exit Exam Ana Setiyorini; Paulus Subiyanto; Yulia Wardani
I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih Vol 3 No 1 (2022): I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih
Publisher : STIKes Panti Rapih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46668/jurkes.v3i1.166

Abstract

Background: The reform of higher health education in the form of a competency-based curriculum referring to the Indonesian National Qualifications Framework (KKNI) is able to produce graduates needed by the world. The national competency test for nurses still shows an alarming condition with an average graduation of <50%, the pass limit value is still below 50, although in the third period of 2017 the graduation rate increased sharply by 82.13% and first taker graduation 90.48%. It is hoped that this achievement will be maintained in next year, especially when the national examination is a graduation requirement (exit exam). Objectives: To identify the best practices model of strategies for achieving the highest and consistent nursing national competency test graduation in the five best Nursing Diploma III study programs (five stars) in Indonesia with a consistent first taker graduation rate in the last three years and strategies for preparing for national competency test as a graduation requirement (exit exam), in particular study program governance, input strategies, processes, learning outputs and special preparation of graduates to encounternational competency test Methods: Using quantitative methods with exploratory descriptive design. The sample is purposive and simple random sampling. Data collection by questionnaires, in-depth interviews, and documentation studies. Quantitative statistical analysis with frequency and percentage distributions. Qualitative analysis with data collection and data reduction, making transcripts, categorization and analysis with N-Vivo. Results and Conclusions: Input, process and output strategies affect student outcomes in the test. The character of the learning process implemented in a good SPMI framework is an important determinant of passing the test. Preparation toward the national competency test, the ability of the institution to manage students' intrinsic factors both academic and non-academic abilities as well as strategic and tactical management of extrinsic factors are needed to achieve the success of the national competenct test.
Diabetes Self Management Dengan Kadar Hba1c Dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Reni Widiyati; Paulus Subiyanto; Margaretha Hesti Rahayu
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 8 No. 1 (2023): Cendekia Medika : Jurnal STIKes Al-Ma'arif Baturaja
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v8i1.207

Abstract

Diabetes self management  merupakan suatu pengelolaan penyakit yang seharusnya dapat dilakukan secara mandiri untuk mengendalikan diabetes melitus tipe 2 termasuk pengobatan dan penanggulangan komplikasi akibat diabetes melitus tipe 2 dapat dinilai dari hasil kadar HbA1c tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes mellitus tipe 2. Dari hasil penelitian dilaporkan bahwa terdapat hubungan diabetes self management dengan kadar HbA1c dengan hasil p value = 0,001 dan terdapat hubungan kadar HbA1c dengan kualitas hidup dengan hasil p value = 0,003. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Diabetes Self  Management dengan kadar HbA1c Dan kualitas hidup pasien diabetes militus tipe 2 di polikinik rawat jalan rumah sakit Santo Antonio Baturaja. Penelitian ini meggunakan analisis kuantitatif dengan kuesioner.populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien poliklinik rawat jalan di rumah sakit Santo antonio Baturaja dengan Diabetes mellitus tipe 2 yang melakukan pemeriksaan HbA1c. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini 32 responden berdsarkan kebetulan. Metode pengumpulan data digunakan dengan teknik pengisian kuesioner.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Pengobatan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Agata Della; Paulus Subiyanto; Avin Maria
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkkk.83090

Abstract

Background: Pharmacological intervention with oral antidiabetic drugs is the main choice in patients with type 2 diabetes mellitus whose blood glucose levels fail to be controlled by diet and exercise programs. Identifying non-adherent patients in outpatient treatment is important in order to be able to carry out therapy effectively, prevent further complications, so as to improve the quality of life of patients with type 2 diabetes mellitus.Objective: Knowing the relationship between age, gender, education, occupation, self-motivation, family support and health worker support with medication adherence in type 2 diabetes mellitus patients at Panti Rini Hospital.Method: This research is quantitative cross-sectional study using accidental sampling on January 13-27 2022. The total number of respondents in this study were 60 respondents who fit the inclusion and exclusion criteria. The questionnaires used included demographic data, self-motivation, family support, health worker support and Medication Adherence Report Scale (MARS) which are valid and reliable. Data analysis used was univariate test and bivariate test using chi square test.Results: The results of the related factors are age (p value 0,036), gender (p value 0,045), occupation (p value 0,014), self-motivation (p value 0,000), family support (p value 0,002), support from health workers (p value 0,028 ) while the unrelated factor is education (p value 0,673).Conclusion: There is a relationship between the factors of age, gender, occupation, self-motivation, family support, support from health workers and there is no relationship between educational factors and medication adherence in type 2 diabetes mellitus patients at Panti Rini Hospital.ABSTRAKLatar belakang: Intervensi farmakologis dengan obat antidiabetes secara oral menjadi pilihan utama pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang kadar glukosa darahnya gagal dikendalikan dengan program diit dan olahraga. Mengidentifikasi pasien yang tidak patuh dalam pengobatan rawat jalan penting agar dapat melaksanakan terapi dengan efektif, mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe 2.Tujuan: Mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, motivasi diri, dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan dengan kepatuhan pengobatan pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rini.Metode: Penelitian ini merupakan kuantitatif cross sectional dengan menggunakan accidental sampling pada 13 – 27 Januari 2022. Total responden dalam penelitian ini adalah 60 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kuesioner yang digunakan meliputi data demografi, motivasi diri, dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan dan Medication Adherence Report Scale (MARS) yang sudah valid dan reliabel. Analisis data yang digunakan yaitu uji univariat dan uji bivariat menggunakan uji chi square.Hasil: Hasil faktor yang berhubungan yaitu usia (p value 0,036), jenis kelamin (p value 0,045), pekerjaan (p value 0,014), motivasi diri (p value 0,000), dukungan keluarga (p value 0,002), dukungan tenaga kesehatan (p value 0,028) sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu pendidikan (p value 0,673).Simpulan: Terdapat hubungan antara faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, motivasi diri, dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan dan tidak terdapat hubungan antara faktor pendidikan  dengan kepatuhan pengobatan pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rini.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Self- Management Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Prolanis Puskesmas Depok III Aurelia Elvina Damayanti; Paulus Subiyanto; Dita Hanna Febriani
Jurnal Keperawatan Vol 21 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan September 2023
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v21i2.1295

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang sering ditemui di rawat jalan Puskesmas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang membutuhkan pengendalian di sepanjang kehidupannya. Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa kunci keberhasilan pengendalian diabetes adalah pada self-management yaitu tujuh perilaku self-care yang membutuhkan dukungan keluarga untuk mencegah komplikasi yang tidak diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik responden, gambaran dukungan keluarga & perilaku self-management serta hubungan dukungan keluarga dengan perilaku self-management pasien diabetes melitus (DM) tipe 2 di Prolanis Puskesmas Depok III. Metode penelitian menggunakan studi deskriptif korelasi dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Diabetes Self-Management Instrument (DSMI) & Hensarling Diabetes Family Support Scale (HDFSS). Sebanyak 106 responden berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 76.4% adalah perempuan, rerata usia 61 tahun (40-73 tahun), 38,8% memiliki pendidikan terakhir SMA, dan 77.4% memiliki penghasilan bulanan keluarga < Rp 2.000.000,-. Nilai median dukungan keluarga adalah 97 (62-116) dan nilai median perilaku self-management 115.5 (69-139). Hasil uji statistik didapatkan hubungan yang signifikan, positif, dan kuat antara dukungan keluarga dengan perilaku self-management pada pasien DM tipe 2 (p-value=0.000; r=0.628). Dibutuhkan intervensi self-management oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan kompeten dengan melibatkan peran keluarga untuk terus mempertahankan dan memperbaiki gaya hidup yang lebih sehat. Upaya berkelanjutan ini penting dilakukan untuk mencapai kontrol glikemik yang optimal dan mencegah komplikasi yang tidak diharapkan. Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Self-Management Diabetes, Diabetes