A. Husniati
Universitas Muhammadiyah Makasar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Berbantu Media Visual pada Materi Sistem Pencernaan Siswa Kelas V SDN 3 Surutanga Palopo Nirwana Nirwana; Khaeruddin Khaeruddin; A. Husniati
EDUTECH Vol 8, No 2 (2022): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/edutech.v8i2.11275

Abstract

Bertujuan menguji pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas V SDN 3 Surutanga palopo dan membandingkannya, penelitian ini merupakan riset kuantitatif eksperimental. Dilakukan untuk menguji pengaruh satu variabel bebas dan dua variabel terikat. Dimulai pada April hingga Juni 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas V yang berjumlah 53 orang dan terdiri dari dua kelas dengan 26 orang siswa pada kelas 5 B dan 27 orang siswa di kelas 5 C di mana jumlah keseluruhan adalah 53 menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan melakukan tes, observasi dan dokumentasi. Sementara data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji independen sampel test, seluruh analisis statistik dilakukan dengan perangkat software SPSS 23.0 For Windows dan pada taraf signifikansi 0,05 (p 0,05). Desain Quasi-Experiment juga rancangan pre dan post-test control group desain dalam penelitan ini bertujuan, selain memungkinkan pengambilan sampel yang telah diorganisasikan ke dalam kelompok tertentu (intact group) juga dikarenakan pada penelitian ini dibentuk dua kelas, yaitu kelas Eksperimen dan kelas Kontrol yang mempunyai kemampuan seimbang. Ini diupayakan sebab pembelajaran IPA masih mengunakan pembelajaran konvensional. Dari temuan yang peneliti peroleh, memang terdapat pengaruh model Probelem Based Learning berbantuan media visual terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Pengaruh tersebut memang memiliki signifikansi lebih terhadap hasil belajar, namun baik gradual maupun simultan, siignifikansi hasil belajar juga mengindikasikan di dalamnya kemampuan berpikir kritis dari para siswa.
Perbandingan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran RADEC dan Discovery Learning Siswa Kelas V UPT SPF SDN Parang Tambung I Makassar Sri Wahyuni; Khaeruddin Khaeruddin; A. Husniati
EDUTECH Vol 8, No 2 (2022): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/edutech.v8i2.11279

Abstract

Diskursus model pembelajaran dalam dunia pendidikan telah berkembang sedemikian rupa, dan telah menyumbangkan baik inovasi model maupun alat pembelajaran. Namun demikian, pedagogi guru yang berkaitan dengan kreativitas dan inovasi masih belum terlalu mengalami progresivitas yang signifikan, terutama dalam hal mengembangkan model pembelajaran. Dengan menerapkan model pembelajaran RADEC dan Discovery Learning. Penelitian kuantitaif berjenis Quasi Eksperimental Design dengan desain Non-equivalent Control Group ini, diupayakan untuk mengetahui dan dengan demikian, juga membandingkan antara keterampilan proses sains dan hasil belajar IPA siswa kelas V UPT SPF SDN Parang Tambung I Makassar, sekaligus mengukur sejauh mana efektivitas penerapan kedua model pembelajaran tersebut, terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar. Hasil yang telah diperoleh menunjukkan, bahwa penggunaan model pembelajaran RADEC memberikan perbedaan angka hasil yang cukup signifikan secara statistik, baik dalam keterampilan proses sains maupun hasil belajar para siswa daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Setelah diberikan perlakuan, rata-rata keterampilan proses sains siswa kelas Eksperimen yang menggunakan model pembelajaran RADEC lebih tinggi dengan angka 85,52 daripada kelas Kontrol, yang menggunakan model pembelajaran discovery learning, di mana rata-rata keterampilan proses sains hanya 81,29. Sementara untuk hasil belajar kelas Eksperimen, siswa juga memperoleh rata-rata nilai lebih tinggi sekitar 84,66 dibandingkan dengan kelas Kontrol yang hanya mendapatkan angka 81,07