Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Implementation of Talaqqi, Sima’i, Wahdah, Talqin and Kitabah Methods in Memorizing The Qur’an: How Do Teachers Guide Students Fuady Anwar; Muhammad Fikri Taqiyuddin; Krisna Wijaya; Muhamad Cholik Yuswara Azmi; Izharman Izharman
Khalifa Journal of Islamic Education Vol 6, No 2 (2022): Khalifa: Journal of Islamic Education
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/kjie.v6i2.151

Abstract

Becoming a memorizer (hafizd) of the Qur’an is not an easy matter, because it requires sincere intentions, sincerity, determination, hard work, strong motivation and of course using the right method. Regarding the method of memorizing the Qur’an, there are actually many methods that can be chosen and implemented when someone memorizes the Qur’an. This study aims to identify whether the method of memorizing the Qur'an used by teachers in guiding students in memorizing the Qur'an at the Qur'an memorizing institution Fastabiqul Khairat Indonesia. This study uses a qualitative method with a case study approach. Sources of data were taken through in-depth interviews with five informants (teachers and students), to support the interview data the author also conducted observations and directly interacted with informants in various Qur’anic activities at the research location. All interview results were then analyzed thematically using NVivo12 qualitative analysis software. The research findings found five methods used by teachers in guiding students in memorizing the Qur’an. The five methods are: i) Talaqq Method, ii) Sima’i, iii) Wahdah, iv) Kitabah, and v) Talqin. In addition, the research findings also prove that the selection of the right method has succeeded in delivering successful students to become a memorizer (hafizd) of the Qur’an.
Upaya Sistem Zona Al-Qur’an Unida Gontor Dalam Menguatkan Kecerdasan Spiritual Mahasiswa Krisna Wijaya
Jurnal Cerdik: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 2, No 1 (2022): Jurnal Cerdik: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa, Fakultas Ilmu Budaya, Universita Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jcerdik.2022.002.01.05

Abstract

Di era modern saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan memang benar telah memberikan sumbangsih besar pada kemajuan kehidupan manusia. Sayangnya perkembangan itu selain memberikan dampak positif ternyata juga memberikan dampak negatif yang turut hadir bersamanya. Kehampaan spiritual ternyata menjadi permasalahan serius yang menyertai perkembangan ilmu pengetahuan modern saat ini. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem pendidikan khusus yang bisa mengatasi permasalahan spiritual ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai sistem pendidikan Zona al-Qur’an UNIDA Gontor yang begitu ideal untuk menumbuhkan kecerdasan spiritual mahasiswanya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan library research, yang informasinya juga dipadukan dengan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa sistem pendidikan zona al-Qur’an sangat ideal dan berperan penting dalam menumbuhkan kecerdasan spiritual mahasiswanya. Dari penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa sistem pendidikan yang diterapkan di Zona al-Qur’an UNIDA Gontor memberikan andil yang besar dalam membentuk suasana terbaik untuk menumbuhkan kecerdasan spiritual. Oleh karena itu, konsep zona al-Qur’an ini sangat layak apabila diimplementasikan di berbagai perguruan tinggi Islam lainnya.
Penerapan Konsep Multiple Inteligence Dalam Pembelajaran Pai Di SD Krisna Wijaya
Jurnal Cerdik: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Cerdik: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa, Fakultas Ilmu Budaya, Universita Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Label siswa cerdas dan bodoh merupakan label yang sedari dahulu telah bersemayam dalam dunia pendidikan di Indonesia. Telah jelas bahwa siswa yang cerdas biasanya identik dengan nilai ujian akhir yang tinggi di rapornya. Hal ini tentunya merupakan sebuah kesalahan yang fatal. Perlu ditegaskan sedari dini bahwa corak karakteristik kecerdasan peserta didik itu berbeda-beda dan tidak bisa dipaksakan untuk sama. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha menjelaskan mengenai pengaplikasian konsep multiple intelligence dalam pembelajaran PAI untuk memaksimalkan pertumbuhan setiap kecerdasan yang ada. Penelitian ini menggunakan metode library research di mana data primer bersumber dari buku, jurnal, majalah yang terdapat di perpustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perlu dirumuskan 9 bentuk model pembelajaran PAI yang bersumber  dari konsep multiple intelligent yang digagas oleh Gardner.
Penerapan konsep triple helix pendidikan berbasis komunikasi profetik di Universitas Ibn Khaldun Bogor Krisna Wijaya; Suniyyah Puspita Sari
TA`DIBUNA Vol 12 No 4 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v12i4.14573

Abstract

As an important sector in nation-building, the world of education certainly faces ups and downs in the course of its development. Especially in today's modern era, technological developments confuse educational goals and cause a moral crisis in students due to modern science. Here the researcher will elaborate on the synergy of the triple helix concept with the concept of prophetic communication. This research uses a literature approach, where data sources are obtained in the form of texts, books, or manuscripts that are print or digital. The results of this study found that the concept of triple helix education is very synergistic with the concept of prophetic communication. The pillar of the mosque as the principle of faith (transcendence), the pillar of the Islamic Boarding School for Students and Ulil Albab Scholars as the principle of deed (humanization), and the pillar of the university as the principle of knowledge (liberation) with a vision of Islamization of science. When these components synergize with each other, it can build aspects of faith, charity, and knowledge of students to become human figures in today's modern era.   Abstrak Sebagai sebuah sektor yang penting dalam pembangunan bangsa, dunia pendidikan tentunya menghadapi pasang surut dalam perjalanan perkembangannya selama ini. Terlebih di era modern saat ini, perkembangan teknologi menyebabkan rancunya tujuan pendidikan dan menyebabkan krisis moral pada diri para peserta didik akibat keilmuan modern. Di sini peneliti akan menguraikan sinergi konsep triple helix dengan konsep komunikasi kenabian (profetik). Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan, di mana sumber-sumber data didapatkan berupa teks, buku, ataupun manuskrip yang bersifat cetak ataupun digital. Hasil dari penelitian ini didapati bahwa konsep triple helix pendidikan sangat bersinergi dengan konsep komunikasi profetik. Pilar masjid sebagai asas keimanan (trasendensi), pilar Pesantren Mahasiswa dan Sarjana Ulil Albab sebagai asas amal (humanisasi), dan pilar universitas sebagai asas keilmuan (liberasi) yang bervisi Islamisasi ilmu. Ketika komponen ini saling membentuk sinergi yang mampu membangun aspek iman, amal, dan ilmu mahasiswa untuk menjadi sosok insan kamil di era modern saat ini.
Rekonseptualisasi Pembelajaran Agama Islam di Sekolah Dasar Berdasarkan Nilai Pendidikan di Finlandia Menurut Ratih Dwi Adiputri Krisna Wijaya; Samsirin Samsirin
Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 11, No 3 (2023): Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkc.v11i3.80111

Abstract

Finlandia merupakan salah satu negara yang dianggap memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia, terutama dalam sistem pendidikan dasarnya. Dalam penelitian ini, fokus masalah yang dibahas peneliti adalah stigma pembelajaran PAI di SD yang membosankan karena suka menggunakan sistem pembelajaran konvensional. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan ulang pembelajaran PAI yang ideal berdasarkan nilai-nilai pendidikan di Finlandia. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian systematic literature review untuk menganalisis pembahasan di dalamnya. Hasil penelitian ini menemukan bahwa model pembelajaran sekolah dasar di Finlandia, menurut Ratih Dwi Adiputri, dapat dipetakan menjadi tiga prinsip fokus utama, yaitu prinsip kesejahteraan anak, prinsip hubungan antara siswa dan guru, dan prinsip kebebasan bagi siswa. Ketiga hal tersebut merupakan prinsip pendidikan di Finlandia, menekankan kebahagiaan siswa sebagai prinsip utama dalam menjalankan proses pembelajaran. Ketika belajar membuat siswa senang, otomatis siswa akan menyukai proses belajar itu sendiri