Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA PASIEN SEBELUM TONSILEKTOMI Kio, Alfiery Leda; Artana, I Wayan; Mastini, Ni Luh Putu
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 15 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.078 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v15i1.663

Abstract

Inflammation of the tonsils either caused by viruses or bacteria that cause acute tonsillitis if not experiencing complete healing can develop into chronic tonsillitis. The action that is often done in chronic tonsillitis is tonsillectomy. The management of tonsillectomy has psychological consequences on the patient and his family including anxiety. Anxiety can be reduced by nursing actions that focus on therapeutic communication for patients and their families. Objective: The study aims to determine the effect of nurses' therapeutic communication on the anxiety level of parents of patients before tonsillectomy in Mangusada Badung Hospital. Method: The design used was pre experimental pre-post desing test. The sample is the parent of the patient who is going to undergo a tonsillectomy. Data were collected using a HARS questionnaire before and after therapeutic communication. Data were analyzed using the Wilcoxon Test. Results: The results of the study of the average respondent had a moderate level of anxiety before therapeutic communication and the level of anxiety decreased after therapeutic communication. Conclusion: of the research is that there is a significant and significant effect of therapeutic communication on the reduction of respondents' anxiety levels before their children undergo tonsillectomy at the Mangusada Badung Regional Hospital p (0.001 <? 0.05).
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK TENAGA KERJA DALAM HAK ASASI MANUSIA ARTANA, I WAYAN
Kerta Dyatmika Vol 12 No 2 (2015): Kerta Dyatmika
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.203 KB) | DOI: 10.46650/kd.12.2.375.%p

Abstract

ABSTRACT Freedom is something that is owned by each individual is essential. Rights for workers, as mandated in the UUD 1945, states that every citizen has the right to work and a decent living for humanity. Referring to Law No. 39 In 1999, the government shall be responsible for, protect, uphold and promote human rights in enforcing it includes effective implementation within the scope of human rights law.Related to the workers, the right to privacy includes the right not to be enslaved or be controlled through any of its forms; the right to be free from forced or compulsory labor; the right to freedom of belief, religion and perform their religious beliefs or such; right / association and peaceful assembly; and the right to free speech and or expression. Key Words: Workers, Human Rights
Demam Berdarah dengue (DBD) di Banjar Tegal, Tegallalang Gianyar Artana, I Wayan
Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing Vol 2 No 1 (2018): Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing
Publisher : STIKES Bina Usada Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36474/caring.v2i1.11

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang angka kematiannya masih cukup tinggi di Indonesia. Penyakit musiman ini mempunyai siklus lima tahunan untuk menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Di Indonesia tahun 2015 terjadi sebanyak 129.179 kasus dengan kematian 1.240 orang . Di Provinsi Bali tahun 2015 terjadi 9.826 kasus dengan jumlah kematian 19 orang. Di Gianyar tahun 2015 kasus DBD sebanyak 2.032 dengan jumlah kematian 6 orang, dan tahun 2016 terdapat 1.758 kasus kasus dengan jumlah kematian delapan orang. Di wilayah kerja Puskesmas 1 Tegallalang Banjar Tegal menempati urutan pertama kasus DBD dengan jumlah 48 kasus dengan tidak ada kematian. Metode penelitian ini adalah kualitatif berparadigma interpretative, dengan desain studi kasus. Tidak semua informan mengetahui bahwa penyakit DBD disebabkan oleh virus. Ada beberap diantaranya mengatakan penyebabnya adalah nyamuk. Kebanyakan informan tahu bahwa penularan DBD melalui nyamuk. Lingkungan Banjar Tegal Tegalalang cukup bersih, dikarenakan masyarakatnya rutin melakukan gotong royong seminggu sekali, membersihkan got, melakukan kegiatan 3M, dan juga melakukan fogging saat ada kasus DBD. Saat observasi, lingkungan sudah terlihat tidak ada air tergenang, sampah tidak berserakan, kaleng bekas tidak ada, tanaman dihalaman rumah teratur. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan dan pegangan bagi masyarakat Banjar Tegal untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan dan penularan DBD dengan cara mememlihara kebersihan lingkungan.
Analisis Fungsional Terapi Tradisional dan Terapi Komplementer Alternatif Diera Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Artana, I Wayan
Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing Vol 1 No 1 (2017): Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing
Publisher : STIKES Bina Usada Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36474/caring.v1i1.17

Abstract

Pelayanan dibidang kesehatan lebih baik dilakukan secara menyeluruh, karena manusia tidak dapat dipandang secara bagian perbagian. Kesepuluh sistem organ bekerjanya secara fungsional dalam mempertahankan tubuh agar tetap dalam keadaan seimbang. Penanganan penyakit secara menyeluruh/komprehensif meliputi penanganan secara konvensional dan non konvensional. Tulisan ini menggunakan metode analisis studi kepustakaan tentang peranan terapi non konvensional dalam penanganan penyakit.Penanganan konvensional meliputi semua penanganan yang telah terbukti secara ilmiah dan sudah dipergunakan oleh kalangan medis, sedangkan penanganan non konvensional belum seluruhnya terbukti secara ilmiah tetapi sudah ada digunakan oleh kalangan medis. Tujuan dari penulisan ini mengetahui peran yang bisa diambil oleh terapi non konvensional dalam penanganan penyakit diera JKN. Penanganan non konvensional terdiri dari terapi tradisional dan terapi komplementer alternative. Terapi ini ada beberapa yang sudah diperbolehkan digunakan sebagai terapi tambahan atau terapi pelengkap pada penanganan pasien, asalkan tidak bertentaangan dengaan terapi medis konvensional. Hal ini dibuktikan dengan telah diundangkannya peraturan peraturan mengenai terapi tradisional dan komplementer alternative. Hasil tulisan ini dapat dipergunakan oleh kalangan medis untuk penanganan penyakit yang menyeluruh sehingga pasien menjadi lebih puas. Begitu juga dapat memberikan hasil yang baik kepada kendali mutu dan kendali biaya pada program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Perlu dilakukan penelitian dan pengembangan obat obatan tradisional dan obat komplementer alternatif oleh institusi pendidikan STIKES Bina Usada dan institusi kesehatan lain. Memasukkan terapi tradisional dan komplementer alternatif kedalam materi pengajaran kepada anak didik sehingga mereka lebih mengenal manfaat dan keuntungan penanganan pasien secara komprehensif.