p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Historiography
Muh. Farrel Islam
Universitas Negeri Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Merawat ingatan untuk mitigasi bencana: sejarah gempa bumi dan tsunami di Majene tahun 1969 Muh. Farrel Islam; Abdul Fattah
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.338 KB) | DOI: 10.17977/um081v2i12022p108-118

Abstract

This research aims to reconstruct the earthquake and tsunami phenomenon in Majene Regency in 1969 also its impact on the Majene's communities. The earthquake had occurred in Majene Regency that is rooted in a fault in the Makassar Strait. In the last 3 years, this place has stricken by a twice strong earthquake. At the end of 2018, an earthquake and tsunami hit Palu City. Then in early 2021, Mamuju and Majene Regency were also shaken by an Earthquake with a magnitude of 6.2. According to BMKG records, this area has become a regular for earthquakes and tsunamis. As the largest ethnic group in this region, the Mandar community can identify the terms of the Earthquake and Tsunami in their local language. This research is conducted based on the historical method and takes the data from newspapers and testimonies of survivors. The results of this study indicate that the 1969 Earthquake and Tsunami in Majene is still deeply embedded in the collective memory of the community. Moreover, the impact of these events is immortalized in the toponymic of the region. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi peristiwa gempa bumi dan Tsunami di Kabupaten Majene tahun 1969 serta dampaknya bagi kehidupan masyarakat. Gempa Bumi sudah seringkali terjadi di Kabupaten Majene yang bersumber dari sesar di Selat Makassar. Dalam 3 tahun terakhir, kawasan ini telah dilanda dua kali Gempa Bumi yang kuat. Tercatat di akhir tahun 2018 terjadi Gempa Bumi dan Tsunami yang melanda Kota Palu. Kemudian pada awal tahun 2021, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene juga diguncang oleh Gempa Bumi berkekuatan 6.2 Magnitudo. Dalam catatan BMKG, kawasan ini telah menjadi langganan Gempa Bumi dan Tsunami. Bahkan, masyarakat Mandar sebagai etnis terbesar di kawasan ini mampu mengidentifikasi istilah Gempa Bumi dan Tsunami dalam bahasa daerahnya. Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode sejarah dengan menggunakan data berupa surat kabar dan kesaksian para penyintas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peristiwa Gempa Bumi dan Tsunami di Majene tahun 1969 masih sangat melekat dalam memori kolektif masyarakat
Perempuan dan kesehatan di Indonesia: Kontribusi Muslimat NU dalam mendukung program Keluarga Berencana di Jawa Timur tahun 1974-1979 Maudy Amalia; Muh. Farrel Islam; Shinta Fauziyah
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 1, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1021.766 KB) | DOI: 10.17977/um081v1i32021p302-321

Abstract

 Population or demographics have always been one of the problems facing Indonesia from time to time.  During the New Order administration, its national development projections included the natalitas number control program as one of the priorities. To support the policy, the government established Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) that developed into Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), this institution aims toconvey information, socialization, and trainings, and can accommodate the aspirations of the community. Although LKBN is a state institution, kinerja from the institution received support from various elements of society, one of which is from Muslimat NU. In this paper, the author tries to explain the collaboration of state institutions (BKKBN) with Muslimat  Nahdlatul Ulama in encouraging the success of the Family Planning program and its impact on the sustainability of the Family Planning Program. As a result, collaboration between state institutions and Muslimat Nahdlatul Ulama to encourage the establishment of Family Planning programs was able to reduce the number of natalitas and fertility by 0.14 percent – 4.78 percent in the period 1974 – 1979 through various activities such as the creation of guidelines for the use of birth control for Muslims, socialization of programs to remote villages, trainings on the use of birth control equipment, and the opening of Family Planning clinics.Kependudukan atau demografi selalu menjadi salah satu masalah yang dihadapi Indonesia dari masa ke masa. Pada masa pemerintahan Orde Baru, proyeksi pembangunan nasionalnya memasukkan program pengendalian natalitas sebagai salah satu prioritas. Untuk mendukung kebijakan tersebut, pemerintah membentuk Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) yang berkembang menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Lembaga ini bertujuan menyampaikan informasi, sosialisasi, dan pelatihan-pelatihan, serta dapat menampung aspirasi masyarakat. Meskipun LKBN merupakan Lembaga negara, kinerja dari lembaga tersebut mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat salah satunya adalah dari Muslimat NU. Dalam tulisan ini, penulis mencoba memaparkan lembaga negara (BKKBN) dengan Muslimat Nahdlatul Ulama dalam mendorong keberhasilan program Keluarga Berencana dan terhadap keberlangsungan Program Keluarga Berencana. Hasilnya, kolaborasi antara lembaga negara dengan Muslim Nahdlatul Ulama untuk mendorong rencana pencanangan program Keluarga Mampu menekan jumlah natalitas dan fertilitas sebesar 0.14 persen – 4.78 persen pada periode 1974 – 1979 melalui berbagai macam kegiatan seperti pembuatan pedoman penggunaan KB bagi umat Islam, sosialisasi program hingga ke pelosok desa, pelatihan-pelatihan penggunaan alat KB, dan pembukaan klinik Keluarga Berencana.