Population or demographics have always been one of the problems facing Indonesia from time to time. During the New Order administration, its national development projections included the natalitas number control program as one of the priorities. To support the policy, the government established Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) that developed into Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), this institution aims toconvey information, socialization, and trainings, and can accommodate the aspirations of the community. Although LKBN is a state institution, kinerja from the institution received support from various elements of society, one of which is from Muslimat NU. In this paper, the author tries to explain the collaboration of state institutions (BKKBN) with Muslimat Nahdlatul Ulama in encouraging the success of the Family Planning program and its impact on the sustainability of the Family Planning Program. As a result, collaboration between state institutions and Muslimat Nahdlatul Ulama to encourage the establishment of Family Planning programs was able to reduce the number of natalitas and fertility by 0.14 percent – 4.78 percent in the period 1974 – 1979 through various activities such as the creation of guidelines for the use of birth control for Muslims, socialization of programs to remote villages, trainings on the use of birth control equipment, and the opening of Family Planning clinics.Kependudukan atau demografi selalu menjadi salah satu masalah yang dihadapi Indonesia dari masa ke masa. Pada masa pemerintahan Orde Baru, proyeksi pembangunan nasionalnya memasukkan program pengendalian natalitas sebagai salah satu prioritas. Untuk mendukung kebijakan tersebut, pemerintah membentuk Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) yang berkembang menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Lembaga ini bertujuan menyampaikan informasi, sosialisasi, dan pelatihan-pelatihan, serta dapat menampung aspirasi masyarakat. Meskipun LKBN merupakan Lembaga negara, kinerja dari lembaga tersebut mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat salah satunya adalah dari Muslimat NU. Dalam tulisan ini, penulis mencoba memaparkan lembaga negara (BKKBN) dengan Muslimat Nahdlatul Ulama dalam mendorong keberhasilan program Keluarga Berencana dan terhadap keberlangsungan Program Keluarga Berencana. Hasilnya, kolaborasi antara lembaga negara dengan Muslim Nahdlatul Ulama untuk mendorong rencana pencanangan program Keluarga Mampu menekan jumlah natalitas dan fertilitas sebesar 0.14 persen – 4.78 persen pada periode 1974 – 1979 melalui berbagai macam kegiatan seperti pembuatan pedoman penggunaan KB bagi umat Islam, sosialisasi program hingga ke pelosok desa, pelatihan-pelatihan penggunaan alat KB, dan pembukaan klinik Keluarga Berencana.