Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TARI REMO MOJOKERTO (1969-2020) Muhammad Wahyu Prahardana
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.959 KB) | DOI: 10.17977/um081v1i12021p74-81

Abstract

Remo dance is one of the typical dance arts owned by East Java. Remo Dance develops in the areas of Surabaya, Jombang, Malang and Mojokerto. Remo Mojokerto Dance is a Remo Dance that develops in Mojokerto. This is inseparable from influence of the area around Mojokerto. Thea are is the main developer of the East Java Remo Dance.  In this Writing using several sources of books, journal online articles, news and using the result of interviews with cultural actors. Because it is difficult to find of sources related to Remo Dance, especially from Mojokerto. This paper attempts to examine the history of the developmet and type of Remo Dance in Mojokerto. In writing this article using four steps in historical research, the heuristic, verification source, interpretation and historiography.Tari Remo adalah salah satu seni tari khas yang dimiliki oleh Jawa Timur. Tari Remo berkembang di daerah Surabaya, Jombang, Malang dan Mojokerto. Tari Remo Mojokerto adalah Tari Remo yang berkembang di Mojokerto. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh daerah sekitar Mojokerto. Daerah tersebut menjadi pengembang utama Tari Remo Jawa Timur. Dalam penulisan ini menggunakan beberapa sumber Buku, Jurnal artikel online, berita dan menggunakan hasil wawancara kepada pelaku budaya. Dikarenakan sulit menemukan sumber yang berkaitan dengan Tari Remo khususnya dari Mojokerto. Tulisan ini berusaha mengkaji sejarah perkembangan dan jenis Tari Remo di Mojokerto. Dalam penulisan artikel ini menggunakan empat langkah dalam penelitan sejarah yaitu heuristik, verifikasi sumber, interpretasi dan historiografi.
KOSMOLOGI KALPATARU: REPRESENTASI KEHIDUPAN DAN PENGHARAPAN MASYARAKAT JAWA DI ABAD 9-16 MASEHI Vita Sabrina Azda Laili; Dyas Aditya Rey Ananda; Guntur Adi Putra; Muhammad Wahyu Prahardana
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 16, No 2 (2022): Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v16i22022p265-275

Abstract

The development of three-dimensional art in Java is an illustration of local beliefs and implementation of the local wisdom of the people who make it. Kalpataru is a term used to refer to the types of sculptural motifs that are often found in several three-dimensional works of art on the island of Java. The phenomenon of using the term kalpataru is a unique thing. This is because in general Kalpataru is closely related to the lifestyle and hope of the Javanese people. However, the agreed three-dimensional artwork called kalpataru is a work that describes the living conditions of the people of the past, both natural and social environmental conditions. This writing aims to describe how kalpataru has become the term chosen to refer to tridimensional works of art with certain characteristics, besides that it also aims to get an overview of the social and environmental conditions of the community in the past, especially regarding local wisdom and expectations, from the Javanese. The research method used is a historical research method with four stages, namely heuristics, verification, interpretation, and historiography. Perkembangan seni trimatra di Jawa merupakan gambaran kepercayaan dan kearifan lokal serta bentuk implementasi kearifan lokal masyarakat pembuatnya. Kalpataru merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada salah satu jenis motif pahatan yang kerap ditemui dalam beberapa karya seni trimatra di Pulau Jawa. Fenomena penggunaan istilah kalpataru ini merupakan suatu hal yang unik. Hal tersebut karena umumnya kalpataru lekat dengan pola hidup serta pengrahapan masyarakat Jawa, sebab karya seni trimatra yang disepakati untuk disebut dengan istilah kalpataru, merupakan karya yang menggambarkan kondisi kehidupan masyarakat lampau, baik kondisi lingkungan alam hingga sosial. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kalpataru menjadi istilah yang dipilih untuk merujuk karya seni trimatra dengan ciri tertentu, selain itu juga bertujuan mendapatkan gambaran mengenai kondisi sosial dan lingkungan masyarakat pada masa lampau khususnya mengenai kearifan lokal serta pengharapan masyarakat Jawa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan empat tahapan yakni heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. 
Pencemaran Sungai Kapuas: Dampak dan Upaya Penanggulangan Pencemaran di Kalimantan Barat (2000-2021) Muhammad Wahyu Prahardana; Muhammad Kholid Basyaiban
Environmental Pollution Journal Vol. 2 No. 3: November 2022
Publisher : ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58954/epj.v3i3.90

Abstract

Sungai Kapuas termasuk sungai terpanjang di Kalimantan dan memiliki peran penting dalam menunjang kehidupan sebagian besar masyarakat di Kalimantan Barat. Baik itu dalam menopang ketahanan pangan dan ketersedian energi di sepanjang wilayah sungai Kapuas. Walaupun sungai Kapuas memiliki kebermanfaatan dan peran yang cukup banyak terhadap masyarakat di sekitar aliran DAS. Ternyata sungai Kapuas mengalami pencemaran yang cukup parah. Dimana pencemaran ini diakibatkan dari limbah domestik dan industri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan mengenai pencemaran di sungai kapuas khususnya menyoroti perkembangan pencemaran disertai jenis-jenis pencemaran beserta dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan hidup serta upaya pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi pencemaran di sungai kapuas. Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan, maka metode yang digunakan dalam meneliti adalah metode penelitian sejarah dengan empat tahap yakni heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi.