Penelitian ini menggunakan teori Oka A. Yoeti 2016:48-49 yaitu 1) Transportasi, sudah cukup memadai namun kondisi terdapat beberapa titik jalan harus diperbaiki; 2) Fasilitas Pelayanan, wisata yang tersedia masih minim di karenakan kurangnya anggaran harus segera diperhatikan oleh pemerintah; 3) Informasi dan Promosi, yang dilakukan oleh pemerintah masih kurang; 4) Kelembagaan Pariwisata, kurangnya peran pemerintah terhadap objek wisata air terjun jugan ini belum melakukan tugas dan fungsinya secara maksimal; 5) Atraksi, belum adanya kegiatan yang dapat dilakukan dilokasi air terjun jugan, sehingga perlu melakukan peningkatan sarana dan prasarana; 6) Wisatawan, kondisi yang masih belum memadai, sehingga potensi wisatawan sangat penting untuk diperhatikan dalam pengembangan objek wisata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Riam Jugan masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat belum adanya pelatihan khusus, serta pembentukan kelompok sadar wisata sehingga belum terlaksananya tata kelola yang optimal, terbatasnya anggaran dalam pengembangan potensi objek wisata air terjun riam jugan. Adapun saran yang direkomendasikan oleh penelitian ini adalah dapat menjaga dan meningkatkan kerjasama yang baik antara Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Pemerintah Desa serta Masyarakat, dikarenakan pengembangan objek wisata bukan hanya dilakukan satu pihak melainkan semua pihak terkait.Kata Kunci : Pengembangan, Objek Wisata, Air Terjun Riam Jugan